Lebih lanjut pihak pemerintah desa memaparkan mengenai berbagai permasalahan mengenai literasi perdesaan yang ada di desanya, salah satu permasalahan yang coba diselesaikan oleh mahasiswa yaitu mengaktifkan kembali perpustakaan desa yang hampir satu tahun tidak beroperasi. Komitmen pemerintah desa lainnya yaitu akan mendukung setiap kegiatan literasi perdesaan yang dilaksanakan dalam program pengabdian kepada masyarakat dan akan mendorong pihak lainnya untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Hasil sosialisasi gerakan literasi perdesaan kepada pemerintah desa dapat dikatakan berhasil, hal ini dibuktikan selain kepada dukungan secara moral dan memfasilitasi penyelenggaraan gerakan literasi perdesaan, pemerintah desa juga turut menginstruksikan aparat pemerintah desanya untuk membantu menyukseskan gerakan literasi perdesaan tersebut seraya didukung dengan sumbangan fisik seperti penyediaan buku dan sarana lainnya yang dibutuhkan dalam gerakan literasi perdesaan.
Penyuluhan Gerakan Literasi Perdesaan bagi MasyarakatÂ
Gerakan literasi perdesaan yang ditujukan bagi masyarakat salah satunya dengan mengajak anggota Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang beranggotakan ibu-ibu dari Desa Cimanggu sebagai penggerak dan sasaran penyuluhan gerakan literasi perdesaan. Anggota PKK merupakan perhimpunan yang aktif untuk menyosialisasikan berbagai program desa khususnya yang berkenaan dengan program masyarakat dan keluarga.Â
Dengan begitu diharapkan dengan adanya penyuluhan gerakan literasi perdesaan kepada ibu-ibu anggota PKK diharapkan akan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi yang nantinya tidak hanya akan menyosialisasikan kepada anggota keluarganya, khususnya anak-anak, tetapi juga gerakan literasi perdesaan akan mampu menjadi program dari PKK.
Tahap pertama pelaksanaan penyuluhan literasi perdesaan kepada anggota PKK yaitu dengan berbicara kepada ketua PKK mengenai tujuan dari pelaksanaan gerakan literasi perdesaan. Tanggapan yang diberikan oleh Ketua PKK yaitu mendukung sepenuhnya gerakan literasi perdesaan dan memberitahukan kepada anggota PKK untuk turut serta secara aktif dalam kegiatan tersebut.
Selama proses penyuluhan berlangsung, anggota PKK memiliki minat untuk melaksanakan kegiatan literasi perdesaan. Anggota PKK menyadari bahwa literasi merupakan kegiatan yang baik dan bahkan harus dijadikan sebagai budaya khususnya bagi anak-anak yang ada di desa.Â
Anggota PKK menyatakan bahwa gerakan literasi harus senantiasa digalakan oleh setiap unsur yang ada di desa agar dapat memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat. Meskipun demikian anggota PKK menyatakan bahwa gerakan literasi tidak akan mudah diterapkan dan akan dihadapkan kepada berbagai permasalahan.
Permasalahan terbesar dalam gerakan literasi perdesaan yang ada di Desa Cimanggu yaitu harus dihadapkan kepada kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di desa yang tidak kondusif bagi gerakan literasi perdesaan.Â
Salah satu anggota PKK menyatakan bahwa mata pencaharian masyarakat yang bercocok tanam yang mana sebagian dari masyarakat sudah berada di ladang dari pagi hingga sore dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan gerakan literasi yang dilaksanakan akan menjadi indikator bahwa masyarakat akan sedikit yang menaruh perhatian akan permasalahan literasi perdesaan. Di satu sisi, sikap masyarakat dianggap wajar dikarenakan pekerjaan utama untuk berkebun merupakan hal yang harus didahulukan.
Atas dasar pemahaman tersebut maka mahasiswa tidak menetapkan harapan yang tinggi akan perubahan sikap masyarakat akan gerakan literasi perdesaan. Adanya pelaksanaan program yang dilakukan mahasiswa harus senantiasa berasal dari kebutuhan masyarakat, sehingga program tersebut memiliki potensi yang besar untuk berhasil, hal ini dikarenakan masyarakat desa memiliki karakter untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memiliki keterkaitan langsung dengan mata pencahariannya (Herdiana, 2018).