Pengembangan smart village dalam konteks desa-desa di Indonesia meskipun banyak dipengaruhi oleh pengembangan smart city, tetapi harus dikontruksikan secara berbeda. Smart village harus dipahami sebagai upaya pemberdayaan, penguatan kelembagaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan yang didasarkan atas pemanfaatan teknologi informasi.Â
Hal ini didasarkan kepada realitas bahwa pengembangan smart village dihadapkan kepada lokalitas nilai, tradisi dan budaya yang ada di desa. Lokalitas tersebut harus diakomodasi, dipertahankan dan dikembangkan dengan didasarkan kepada pemanfaatan teknologi informasi yang sejalan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan desa.
 Atas dasar pemahaman tersebut di atas, konstruksi smart village didasarkan kepada 3 (tiga) elemen pokok yang terdiri dari smart government, smart community dan smart environment. Ketiga elemen itu dijadikan sebagai dasar dan cara "tools" untuk mencapai tujuan "goals" pengembangan smart village, yaitu berupa keterjalinan konstruktif "smart relationship".Â
Dari relasi yang muncul di antara ketiga elemen smart village, output yang dihasilkan berupa sinergitas antarelemen smart village yang didasarkan kepada pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan outcome berupa produktivitas elemen smart village yang mampu mendorong perbaikan ketiga elemen tersebut.Â
Keterangan: Tulisan ini merupakan bagian dari jurnal dengan judul: Pengembangan Konsep Smart Village Bagi Desa-Desa di IndonesiaÂ
Tautan/Link artikel utuh dalam jurnal IPTEK-KOM bisa dilihat dan di unduh di: jurnal kominfo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H