Dan itu sebenarnya sudah pernah kita terjadi di tahun 2015, Â waktu itu yang kebetulan juga saya bukan siapa-siapa, Â saat itu saya bukan menteri, bukan pengurus PSSI, bapak presiden meminta untuk saya juga bisa melakukan lobi dengan FIFA dan sangsi dicabut di tahun 2016 kalau tidak salah.
Nah tentu itu yang terberat , di mana kita menjadi menyendiri, Â jadi kita melakukan pertandingan, Â pembinaan wasit usia muda, Â tetapi tidak ada tentu kedepannya. Â Ya ibarat ya kita di Indonesia saja gitu. dan itu yang tidak kita harapkan,
Apalagi mata pencaharian di sepak bola ini kan tidak bisa sekonyong-konyong hanya dilihat oh ini dan itu tetapi turunannya banyak sekali yang namanya industri olahraga sepak bola.
Yang kedua,  tentu Ya kembali FIFA ini kan otoritas tertinggi sepak bola di dunia tentu dengan segala keberatan-keberatan yang sudah ya disampaikan.  itu nah tentu ya FIFA melihat ini  dibilang sebuah intervensi,  Viva itu menghukum ketika ada intervensi government.  gitu tetapi di sini juga kan bentuknya intervensi dan di dalam tentu host kontrak sebagai negara dan positif kontrak ya yang ditandatangan itu kita menjamin keamanan.  salah satunya nah tentu ini yang mungkin menjadi pertimbangan kita juga.
Kalau kita lihat mengenai fasilitas Saya rasa ya FIFA sudah bicara lapangan yang sebelumnya belum siap, Â terima kasih pemerintah pusat benar-benar mempersiapkan lapangan itu dan sehingga bisa lolos semuanya lapangan.
Pertimbangan ini yang memang menjadi hal, Â bagaimana khusus untuk sanksi, Â tentu juga ada sanksi ringan. Â Ya seperti administrasi atau pergantian apa saya belum tahu lah cuman yang penting jangan yang sangat berat .
Erick mengaku tidak membaca surat dari presiden FIFA ke Presiden RI. Â Saya enggak baca suratnya presiden FIFA kepada bapak presiden. Â mungkin ya salah satunya eh presiden FIFA mempertanyakan, transformasi sepak bola Indonesia serius atau tidak, Â makanya presiden langsung memanggil saya segera menyelesaikan peta biru sepak bola Indonesia untuk disampaikan by ke FIFA.Â
mungkin ada kaitannya dengan dengan surat tersebut saya enggak enggak enggak dapat isi suratnya itu yang pasti.
Wartawan Kompas bertanya bahwa selain cetak biru tadi untuk jangka pendek dan menengah khususnya bagi talenta muda, bagaimana pemerintah memfasilitasi para pemain usia muda kita,  karena kan piala dunia 20 itu sebenarnya panggung bagi mereka. Kemudian  yang kedua tadi soal Indonesia supaya tidak terkucilkan oleh FIFA,  Israel kan juga anggota dari FIFA,  sementara Indonesia akan bersiap mengikuti piala dunia 2034.  kalau ini tidak dibenahi sikap kita terhadap sikap tegas kita terhadap memposisikan Israel itu nanti akan terulang lagi terima kasih.
Erik menanggapi bahwa berfikir tentang 2034 itu Terlalu jauh dengan mimpi-mimpi 2034 ada piala dunia, Â ada olimpiade maka kita bicara penyelesaian ini dulu. Â karena itu sesuatu yang saya rasa, belum menjadi sebuah hal yang prioritas hari ini. Â yang pasti, tentu tadi disampaikan bahwa, Â presiden tadi bicara sama saya, Â presiden akan juga mengundang Timnas u-20 Â dalam satu atau dua hari ini.
Saya datang tentu ada mekanisme dari istana yang akan melakukan itu. Â nah bapak presiden, Â beliau sudah menyampaikan solusi-solusinya dan tentu saya bilang bapak saya ikut aja. Â karena ini memang kan pemerintah yang harus hadir.