Usai sholat isya di musholah, aku duduk di serambi depan. Sudut kiri pintu masuk utama Al Badar. Beberapa orang masih menggenapkan rokaat sholat. Ya mereka adalah yang masbuk. Sengaja aku memilih memposisikan jamaah di hal depan karena kalau di ruang utama terlalu panas dan memberikan ruang bagi bapak-bapak atau jamaah lain.
Meskipun tentu aku memilih tempat dibawah kipas angin. Udara di Kendal panas. Sejauh ini sih, sepanjang bisa jamaah dibeakang juga ndak apa apa. Sambil menjaga anak-anak supaya tidak terlalu ramai dan bikin gaduh
Aku duduk sambil sesekali nyebut. Dzikir sebisaku. Terdengar sayup imam memimpin dzikir usai sholat.
"nek Ramadhan wingi sing disawang kubah musholah, tahun iki opo kang, kan wis pindah ngidul?"
"hurung reti, tapi tetep ana sing dadi sumber inspirasi, jajal mengko isuk opo sing ana" jawabku.
Ya. Sejak Ramadhan tahun 2013 usai makan sahur aku duduk di teras depan. Â Sambil merokok, ngopi atau sekedar menunggu imsyak tiba. Banyak tulisan dan inspirasi dari kubah mushola samping rumah. Sudah dua kali berganti sejak aku tinggal di Kendal.
2023 ini, aku menempati rumah yang masih dalam proses pembangunan. Masih perlu dibenahi dan dilengkapi sana-sini. Namun sudah bisa kami diami. Alhamdulillah.
Pagi usai makan sahur seadanya dan minum teh  hangat serta beberapa biji kurma. Aku sempatkan kedepan. Belum ada teras. Adanya bangku kayu. Aku duduk disitu. Merokok sambil minum teh hangat. Niatnya sih mau menulis. Sudah siap laptop juga. Namun dalam pikiran terbesit masih belum siap. Mungkin karena masih hari pertama Ramadhan.
Ada pohon beringin setinggi satu meter yang aku tanam di ember. Aku taruh didepan rumah. Barangkali bisa menajdi sumber oksigen saat siang panas. Daunnya menghijau dan rimbun.
Di kebon samping rumah, tumbuhan liar tumbuh subur. Eku tidak tau Namanya pohon apa yang menjalar liar mendominasi luas kebon. Diantara tanaman lain yang menjulang adalah pohon pisang. Diantaranya tengah berbuah. Sebagian lain tampak tinggi dengan daun beberapa saja, karena daun pisang sudah diambil untuk bungkus makanan. Lontong dan arem-arem eh tape ketan juga. Beberapa waktu lalu.
Beberapa puluh meter jauhnya pandanganku tertuju pada dapuran bambu. Pohon bamboo yang ujungnya melengkung. Ada pula yang masih menjulang. Biasanya bamboo-bambu muda masih tampak menjulang. Namun bila sudah dewasa dan kuat ujungnya pasti melengkung.
Sesekali terdengar suara binatang malam. Burung, kelelawar, jangkrik, belalang, atau berisik tikus diatas atap. Nyanyian burung derkuku, kokok ayam dan juga dengung wawung mengitari terang cahaya lampu serambi depan.
 Beberapa saat berlalu. Terdengar suara sirine imsyak. Sekalilagi aku dengarkan sirine itu. Sambil memandang pucuk pohon pisang, kemudian kulempar pandang ke hiyam pohon  bamboo, selanjutnya keatas. Nampak bintang bintang nun jauh. Tanggal 1 ramadhan.
Ayooo puasa. Ingat puasa itu pasti haus dan lapar. Jika tetap kenyang, tentu aneh puasanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H