Ajining diri, seko lathi.
Ajining rogo seko busono.
Berharga atau tidak dirimu sangat tergantung dengan lisanmu. Seberharga dirimu berkaitan erat dengan pakaian yang kau kenakan. Bagi sebagian orang, apalagi yang sepakat dan sepemahaman dengan orang yang memberikannya pengetahuan tentang itu, iya saja. Manut dan sepakat.
Persetujuan tanpa perlu ditanyakan. Atau bahkan berfikir untuk ngeyel saja tidak ada. Tidak ada pikiran atau tidak ada keberanian karena satu keyakinan. Yo wes iku bener. Kebenaran yang didapat dari pendapat seorang panutan. Puncak panutan karena ketika ada yang lebih mantep untuk dianut, maka bisa jadi jalan pemikiran lain tentang pendapat. Soal pakaian.
Pakaian atau yang dikenakan seseorang sama bagi sebagian orang lain bisa menunjukan penilaiannya terhadap status social. Bahkan soal baik dan buruknya akhlak. Bagi seorang lain bisa jadi pakaian itu sama sekali tidak bisa membatasi cara piker orang. Tidak menunjukan baik buruknya karakter orang.
Bisa jadi pakai pakaian jubbah serba putih dan berkopyah kemudian orang berfikir dia ulama, orang shaleh. Pandai agama dan baik. Bisa jadi dia sama saja seperti abu jahal yang juga berpakaian seperti itu. Sebab konon pakaian Abu Jahal itu sama seperti pakaian sahabat nabi yang lainnya.
Tentang pakaian, bisa saja kita berfikir bahwa status social bisa diukur dari pakaian. Kaya miskin, pintar bodoh, berpangkat atau rendahan. Bagi kita tidak penting mengingat,kita semua makhluk, kita akrab dengan mereka semua, Â karena mereka semua dan kita adalah ciptaan yang sama dari Tuhan yang satu.
Tentang pakaian yang sama dan berseragam, saat ini lebih pada untuk menyamakan persepsi satu tujuan dalam satu kumpulan untuk mencapai target yang sama. Tujuan yang sama. Misalnya dalam satu intansi tertentu penting untuk mengenakan seragam yang sama demi pencapaian bersama.
Anak sekolah memakai seragam supaya mudah dibedakan. Lho sama ko malah membedakan? Iya, yang SMP, SMA, SD seragamnya sama tapi beda cara mendidik dan materi pendidikannya. Sing SMA endi, sing SMP endi, sing SD endi.
Salah satu tokoh, bukan tokoh sih.. orang, ya orang karena dia manusia. Berketuhanan namun memiliki cara pandang berbeda tentang pakaian, seragam dan karakteristik manusia. Coba anda googling Welldo.
Well artinya baik, Do artinya berbuat. Maka Welldo artinya ? yo ngono kui. Dia bercerita perihal pakaian. Dian heran melihat orang-orang di mana-mana memakai pakaian yang sama dan serupa, Â baik dari segi desainnya maupun warna dan coraknya.