Senja kala kemarin itu
Mampu membawa reka ulang realita waktu
Seakan ya.... Hanya seakan saja
Tentang senyumnya
Tentang suaranya
Tentang manjanya
Aku pengendara waktu
Sempat sejenak berhenti di perempatan Ngantru
Belok kanan dari arah matahari pagi
Sedah yang kini ...Â
sudahlah...
Sore tadi pusaran waktu itu datang bersama angin September
Membawa berjuta rasa dan ciptaan
Suasana
Membuat sir sir di hati
Membuai
Gending tayub usai lingsir
Buaian desir angin kering
Coklat daun jati
Larik pohon pohon berdaun lebat hijau tua
Terpandang halang asap jerami padi
Panen melimpah tahun ini
Kering sawah menanti gerimis
Haaaaa......
Kenangan itu
Hadir membawa biru luka lama
Bahwa kita ditakdirkan untuk bertemu namun tak bisa bersatu
Kita bercinta namun tak berjodoh
Kita tertawa meski tak bersama
Semoga kita semua bahagia...
Bulan segera datang
Senja ungu pun berlalu
Membawa kisah
Bukan cinta dan bukan rindu
Alam yang membimbingku datang padamu
Terima kasih pernah hadir di relung hatiku
Berdosa jika aku tak pernah cinta padamu
Selasa 29/9/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H