Mohon tunggu...
Alfredo Kway
Alfredo Kway Mohon Tunggu... Guru - Berusaha berbuat yang terbaik Untuk Tanahku Papua

Saya hanya mahasiswa Papua yang ingin sukses dan kembali membangun tanah kelahiran, Tanah Papua yang selalu saya rindukan, dan hanya dengan Tulisan saya menyuarakan Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perang Saudara di Tubuh Separatis Papua Merdeka

10 Juli 2019   06:38 Diperbarui: 10 Juli 2019   07:12 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebohongan publik lagi-lagi dipertontonkan diantara para provokator Papua Merdeka, bagaimana tidak, mereka sekarang sudah baku tuduh dan tidak pernah menggunakan otak mereka lagi, mungkin pikiran mereka sudah diliputi debu yang penuh dengan hasrat harta dan kekuasaan hingga menghalalkan segala cara untuk meraihnya.

Sekilas lalu pernah tersiar kabar bahwa Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Si Benny Wenda akan menerima penghargaan dari Dewan Kota Oxford, Inggris, hal ini ditanggapi serius oleh juru bicara TPNPB Sebby Sambom, " ini merupakan sebuah pembohongan publik " katanya.

Sungguh terlalu memang, mereka selalu ingin memperebutkan kekuasaan dan tak pernah memperhatikan bagaimana rakyat Papua sebenarnya. Bagaimanapun juga Boneka Organisasi sejenis ULMWP, KNPB dan TPN-OPM atau apalah namanya sesungguhnya mereka dimanfaatkan secara politik atau apapun, mereka tidaklah mewakili hati nurani warga Papua, dimana sekarang kedamaian dan kesejahteraan dijunjung tinggi.

Sebenarnya lebih banyak lagi kebohongan yang dilakukan oleh Benny Wenda Cs dan sangat memalukan dan menodai nama Papua sendiri, dia hidup enak di luar Negeri sedangkan semua warga Papua berjuang hidup untuk Sejahtera dan Damai.

Saling tuduh menuduh, caci mencaci di antara mereka sendiri adalah sebuah kisah yang memang sudah menjadi karakter kerakusan mereka sendiri, tak pernah diantara mereka yang menebar benih damai, dan ambisi mereka selalu disertai emosi yang tak kunjung usai.

Kisah mereka sudah mirip perang Saudara, mereka memperebutkan harta dan kekuasaan yang tidak ada habisnya, mereka saling menebar HOAX dan petisi yang sangat fiktif, bagaimana bisa orang yang tak pernah datang ke Papua seakan tahu betul kondisi Papua.

Sejarah sudah mencatat bahwa separatis Papua Merdeka memang sengaja ingin memecah belah kedamaian di Papua, siapapun mereka mereka yang bertujuan untuk merusak kedamaian tanah Papua ini adalah para Penghianat Bangsa, dan penghianat tak boleh ada dan berkembang di Negeri ini.(AK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun