Mohon tunggu...
Lensa Karana Media
Lensa Karana Media Mohon Tunggu... Penulis - Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Akun official Lensa Karana Media untuk semua informasi tentang Pramuka Banyuwangi dan Nasional serta informasi positif lainnya, info Update liputan kontak 085236662268

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peringati Sumpah Pemuda, Gudep Pramuka SDN 4 Penganjuran Lepas Tukik Pantai Boom

31 Oktober 2018   07:43 Diperbarui: 1 November 2018   13:31 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringati Sumpah Pemuda, Gudep Pramuka SDN 4 Penganjuran Gelar Aksi Peduli Lingkungan Lepas Tukik Pantai Boom

BANYUWANGI - Gugusdepan SDN 4 Penganjuran memperingati hari sumpah pemuda dengan terlibat pelepasliaran tukik (anak penyu) di Pantai Boom, Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Minggu sore (28/10/2018).

Sebagai Gudep yang berbasis lingkungan, SDN 4 Penganjuran bekerjasama dengan komunitas Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), komunitas pelestari penyu yang termasuk satwa dilindungi oleh dunia.

Setya Ningsih, Ketua Mabigus SDN 4 Panganjuran mengungkapkan, pentingnya kegiatan pelestarian penyu dan menjaga alam lingkungan sekitar.

"Pada kesempatan ini, kami hadir bersama Ketua Gudep, kakak-kakak Pembina dan adik-adik. Saya berharap semoga adik-adik Pramuka SDN 4 pengajuran bisa mengerti pentingnya melestarikan satwa langka dan dapat mengamalkan dasa darma kedua yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia," imbuhnya.

Sabrina, salah satu Pramuka Gugusdepan SDN 4 Penganjuran mengatakan, kegiatan ini sangat menarik karena ini pengalaman pertamanya melepas tukik.

"Baru pertama kali melihat penyu dan saya sangat senang karena bisa berkumpul dan belajar mengenal satwa ini," tambahnya.

Menurut Wiyanto Haditanojo, Pembina Komunitas Banyuwangi Sea Turtle Foundation mengatakan, landasan diadakan kegiatan ini ialah Kabupaten Banyuwangi memiliki empat hingga tujuh jenis penyu yang ada di dunia, ditambah Banyuwangi juga memiliki garis pantai sepanjang 175 kilometer yang sebagian besar merupakan tempat pendaratan penyu untuk bertelur dan berkembang biak.

"Secara alami, hanya satu dari seribu tukik (anak penyu) yang berhasil bertahan hidup hingga dewasa dan kembali bertelur. Kegiatan ini merupakan ajakan kepada pelajar akan pentingnya persatuan sekaligus turut serta dalam pelestarian lingkungan terutama penyu. kegiatan ini kami juluki pelepasliaran tukik dengan tema peduli alam bernuansa bhineka tunggal ika," paparnya.

Kegiatan ini juga dihadiri siswa TK hingga SD dengan memakai pakaian adat yang mewakili 34 provinsi di Indonesia, suku dan etnis yang tinggal di Banyuwangi.

Dia menambahkan, tujuannya adalah menumbuhkan semangat persatuan bangsa, mencintai tanah air Indonesia, menumbuhkan rasa cinta lingkungan alam semesta, serta menumbuhkan kepedulian pelestarian hewan langka terutama penyu

"Saya juga bangga melihat antusias dari adik-adik Pramuka dari SDN 4 Pengajuran, karena mereka sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini. Harapan saya, semoga adik-adik Pramuka SDN 4 Pengajuran bisa meneruskan perjuangan kami untuk melestarikan satwa yang terancam punah yaitu penyu," pungkasnya.

Penulis : M. Choirul huda

                   Ferry Bisma

Editor   : Mohamad Arif Fajartono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun