Mohon tunggu...
Lensa Karana Media
Lensa Karana Media Mohon Tunggu... Penulis - Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Akun official Lensa Karana Media untuk semua informasi tentang Pramuka Banyuwangi dan Nasional serta informasi positif lainnya, info Update liputan kontak 085236662268

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bambang Hendrayono, Mabisaka Tingkat Nasional Apresiasi Kontingen Jawa Timur Untuk Pertikawan Regional Jawa 2018

18 Oktober 2018   19:30 Diperbarui: 18 Oktober 2018   19:49 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YOGYAKARTA - Kontingen Saka Wanabakti Jawa Timur mulai mengikuti Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Regional Jawa Tahun 2018 bertempat bumi perkemahan Babarsari Sleman Yogyakarta.

Upacara pembukaan Pertikawan dihadiri lebih dari 900 orang, Selasa (16/10/2018) dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 dan Bambang Hendrayono, Mabisaka Tingkat Nasional.

Edi Subagyono, Penanggungjawab kegiatan mengatakan, kontribusi Gerakan Pramuka sangatlah besar dalam upaya pembentukan karakter yang berkualitas demi pembangunan bangsa.

"Peserta Perkemahan Saka Kalpataru dan Wanabakti terdiri dari penegak dan pandega dari enam provinsi di pulau Jawa. Momen ini adalah kegiatan pramuka yang sangat di nanti-nantikan, mengingat kegiatan ini berupaya untuk mengukuhkan persaudaraan, persahabatan dan melakukan aktivitas yang kreatif, inovatif, serta rekreatif," paparnya saat laporan penyelenggara.

Pertikawan dilandasi oleh empat dasar penyelenggaraan antara lain, pertama, surat keputusan Kwartir Nasional Nomor 090 Tahun 2018 tentang Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti Tingkat Regional Tahun 2018. Kedua, persetujuan Sekertaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor S 478  Tahun 2018 tentang Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti Tingkat Regional Tahun 2018. Ketiga, surat dari Kwartir Nasional tentang perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Wanabakti. Keempat, surat keputusan Pimpinan Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti nomor 013 tahun 2018.

"Waktu pelaksanaan mulai dari tanggal 16 Oktober 2018 sampai 20 Oktober 2018 bertempat di bumi perkemahan Tunas Wiguna Babarsari Sleman Yogyakarta. Sedangkan tema yang diputuskan untuk kegiatan Perkemahan Bakti Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru ini, cinta hutan lestari lingkungan. Bentuk kegiatan sebagai berikut, pertama, kegiatan temu tokoh, kemudian kegiatan bakti sekaligus penanaman pohon yang diselenggarakan di kampung ramah lingkungan. Untuk kegiatan krida yaitu giat tata wana, guna wana, reksa wana, dan 3 R (reduce, reuse, recycle)," imbuh Edi.

Ditambah, kata edi, materi iklim geografi dan sosial serta wawasan kebangsaan, dilengkapi kegiatan penanggulangan terorisme dan bela negara serta pembinaan ideologi pancasila. Tidak ketinggalan pula kegiatan yang mungkin dinanti oleh peserta yakni kegiatan wisata dan budaya Yogyakarta.

Jumlah peserta yang terdaftar berjumlah 530 orang dan didampingi 30 pamong per kontingen. Istimewanya, kontingen Jawa Timur mengirimkan peserta paling banyak.

Lensa Karana Kwarcab Banyuwangi, berkesempatan wawancara dengan Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 yang menyampaikan, atas nama Kwartir Daerah Yogyakarta mengucapkan selamat datang di Yogyakarta untuk kontingen Jawa Timur di gelaran Perkemahan Bakti Saka Kalapataru dan Saka Wanabakti Tahun 2018 di bumi perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari Sleman, Yogyakarta.

"Sesuai dengan nama yang disandangnya, kalpataru adalah pohon kehidupan untuk hidup yang lebih baik, sedangkan wanabakti bisa dimaknai sebagai sikap hutan beserta seluruh isinya. Sehingga penggabungan kedua kosa kata yang menandai kegiatan perkemahan ini, jika dipadatkan menjadi lestarikan lingkungan, cintai hutan. Saat ini, perilaku yang mendasarkan diri kepada kearifan lokal dengan mengukur kualitas bumi akan menjadi lebih baik adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, diperlukan penyadaran bahwa bumi sebagai hak semua makhluk hidup semakin berat," jelas sultan.

Dia menambahkan, melalui kegiatan pelestarian lingkungan ini menyeru kepada umat manusia agar peduli pada lingkungan demi generasi kedepan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun