Mohon tunggu...
Lensa Karana Media
Lensa Karana Media Mohon Tunggu... Penulis - Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Akun official Lensa Karana Media untuk semua informasi tentang Pramuka Banyuwangi dan Nasional serta informasi positif lainnya, info Update liputan kontak 085236662268

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tangkal Hoaks, Pemkab Gandeng Kemenko Polhukam Inisiasi Jaringan Sinergi Bersama (Siber) Banyuwangi

20 Juli 2018   19:02 Diperbarui: 21 Juli 2018   08:33 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANYUWANGI, LENSAKARANA.com -- Tim Media Kwarcab Banyuwangi mengikuti  pelatihan literasi media sosial dan motovasi hidup bermakna untuk bangsa yang diselenggarakan Kementerian Koordinatoor Politik, hukum dan Keamanan, Jumat (20/7/2018). Bertempat di Ballroom Blambangan El Royale Hotel, lima orang personil redaksi mengikuti acara dengan antusias.

Acara dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan dihadiri oleh lebih dari 300 orang terdiri dari delegasi instansi pemerintah dan aktivis media sosial.

Rofi'udin, Andalan Cabang Urusan IT dan Humas Kwartir Cabang Banyuwangi yang turut hadir pada pelatihan tersebut menilai, anjuran yang disampaikan dalam pelatihan ini telah sesuai dengan jargon setiap pramuka adalah kantor berita.

"Pramuka memiliki peran strategis dalam aksi kampanye positif di media sosial," tambahnya.

Kegiatan ini menumbuhkan kesadaran tentang adanya berbagai ancaman kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satu hal yang ditawarkan oleh Menko Polhukam ialah pentingnya aksi bela negara.

"Jangan mengartikan sempit kata-kata bela negara, bela negara bukan hanya mengandalkan TNI atau Polri saja yaitu berperang dengan negara lain. Hal itu tidak benar, karena saat ini bangsa Indonesia tidak sedang berperang dengan negara lain, akan tetapi di era globalisasi kita menghadapi persaingan antar bangsa yaitu kita sekarang menghadapi ancaman yang disebut dengan proxy war, yaitu menggunakan cara-cara lain atau pihak ketiga untuk melemahkan suatu bangsa apakah itu narkoba ataupun terorisme dan salah satu yang menonjol adalah melalui media sosial," jelas Arief Nirboyo Mukiyat, Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kementerian Polhukam.

Arief menambahkan, tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan media sosial sangat besar karena informasi yang masuk kepada generasi muda seperti tidak tersaring.

"Apabila ini terus berulang-ulang di ruang publik, maka informasi yang salah malah dianggap sebuah kebenaran, padahal bukan," imbuhnya.

M Fariza Y Irawadi, Ketua Tim Media Kementerian Polhukam berharap semoga kegiatan ini dapat mensinergikan khususnya dalam hal media sosial seluruh komponen di Kabupaten Banyuwangi.

"Begitu banyaknya kegiatan dari Pemkab Banyuwangi mestinya diimbangi dengan penyebaran informasi secara efektif dan masif," kata Riza.

Dia mengapresiasi prestasi Banyuwangi dalam mengharumkan nama indonesia di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun