Mohon tunggu...
Lensa Karana Media
Lensa Karana Media Mohon Tunggu... Penulis - Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Akun official Lensa Karana Media untuk semua informasi tentang Pramuka Banyuwangi dan Nasional serta informasi positif lainnya, info Update liputan kontak 085236662268

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antusias, Arif Fajartono Bahas Fungsi Hasduk Pramuka di Kemah Akhir Tahun MAN 1 Banyuwangi 2018

12 Mei 2018   16:01 Diperbarui: 12 Mei 2018   16:27 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi -- Kemah Akhir Tahun Madrasah Aliyah Negeri 1 Banyuwangi menghadirkan Mohamad Arif Fajartono, salah satu Andalan Kwartir  Cabang Banyuwangi untuk membahas fungsi setangan leher atau hasduk bagi Pramuka. Perkemahan digelar di Kawasan Konservasi Pantai Cemara, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (10/5/2018).

"Setangan leher, hasduk, syal mempunyai arti yang sama secara bahasa. Bagi seorang Pramuka yang sering berkegiatan di alam terbuka, setangan leher saat siang hari berfungsi melindungi leher bagian belakang dari sengatan sinar matahari, sedangkan saat malam hari melindungi leher dari dingginnya malam," papar Arif.

Arif menambahkan, selain itu setangan leher juga berfungsi sebagai identitas organisasi Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana (Gerakan Pramuka). sedangkan warna merah dan putih mempunyai maksud untuk menanamkan nasionalisme di jiwa anggota Pramuka, namun demikian setangan leher bukanlah bendera.

"Kalau bendera merah putih itu diatur oleh undang-undang, sedangkan setangan leher bukanlah bendera, sehingga ketentuan penggunaan bendera tidak berlaku bagi setangan leher," jelas Arif.

Ainur Rofik, Pembina Gugusdepan MAN 1 Banyuwangi mengatakan, yang penting kita perlakukan sewajarnya saja, memang hasduk bukan bendera, jika bendera bentuknya segi empat sedangkan hasduk bentuknya segitiga walaupun warnanya sama merah dan putih.

"Pendapat saya untuk materi yang disampaikan kak Arif tadi sudah bagus dan heboh, banyak peserta yang antusias atau penasaran tentang materi tersebut," ujarnya.

"Semoga ini menambah hubungan baik antara gugusdepan kami dengan Kwarcab Banyuwangi. Materinya dapat menambah wawasan baru, Saya belajar bahwa hasduk bukan bagian dari bendera, tapi mengapa hasduk tidak boleh terkena tanah? Mungkin hasduk warnanya merah dan putih maka kami disuruh untuk menghargai dan menghormatinya. Ini adalah ajaran dari senior-senior kami terdahulu," kata Yustiar Fisabillah, Penegak Laksana Gugusdepan MAN 1 Banyuwangi.

Penulis :

Ferry Bisma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun