BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi - Yusuf Widyatmoko, Ketua Kwartir Cabang Banyuwangi melepas peserta Dive Kartini 2018 kontingen Banyuwangi di Kantor Bupati Banyuwangi, Rabu (18/4/2018).
Banyuwangi diwakili 16 peserta, 8 dari Politeknik Banyuwangi, 3 orang dari unsur Pembina dan 5 orang dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pelepasan dihadiri 12 peserta perwakilan Banyuwangi yang akan berangkat ke Pantai Pasir Putih, Situbondo.
Yusuf Widyatmoko yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Banyuwangi mengungkapkan, partisipasi adik-adik Saka Bahari untuk memperingati Hari Kartini di Pasir Putih Situbondo, mudah-mudahan berjalan dengan baik.
"Harapan saya, semoga mereka bisa membawa nama baik Banyuwangi. Kegiatan ini luar biasa, tentu bisa meningkatkan semangat adik-adik pramuka Banyuwangi. Semoga pramuka di Banyuwangi lebih semangat, dan kegiatan pramuka di Banyuwangi lebih hebat," ungkap Yusuf.
Ketua Kwartir Cabang Banyuwangi berpesan kepada seluruh peseta yang mewakili Banyuwangi, "Jaga kesehatanya, yang kedua jaga nama baik Kabupaten Banyuwangi. Karena, Kabupaten Banyuwangi sedang dilihat oleh masyarakat luas, baik nasional maupun internasional, maka ini harus dipertahankan. Banggalah menjadi putera Banyuwangi, bangga menjadi Pramuka Banyuwangi dan Saya ucapkan selamat jalan untuk kalian semua, hati-hati".
Sri Hartati, pendamping rombongan Dive Kartini 2018, mengatakan bahwa kegiatan ini disponsori Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya dengan cara mengangadakan penyelaman khusus untuk para kartini-kartini se Indonesia.
"Sementara ini, perempuan yang sudah mendaftar untuk berpartisipasi dalam acara Dive Kartini sejumlah 211 orang. Inipun belum ditambah dari kontingen Banyuwangi. Kegiatan ini mengharapkan para peserta bisa membentuk karakter kartini yang sudah ditanamkan pada saat pendidikan selam. Contohnya, tidak boleh sombong, tebarkan kasih sayang seperti kewibawaan ibu kartini. Itu diusahakan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari," jelasnya.
Pesertanya rata-rata wanita, sedangkan pria jumlahnya sedikit yang berfungsi untuk mendampingi, dan menjaga saat di bawah laut. Peserta yang mengikuti kegiatan ini memiliki usia minimal 17 sampai 45 tahun yang memiliki ijazah penyelaman atau sertifikat profesional.Â
Di dalam laut, mereka tidak hanya menyelam, melainkan mereka juga melakukan upacara dengan kostum penyelamannya memakai kebaya untuk perempuan. Selain melakukan upacara, mereka juga ditugaskan untuk menjaga terumbu karang agar jangan sampai dirusak.
"Formasi barisannya adalah angkare. Kegiatan ini diadakan di Pasir Putih Situbondo, karena lautnya memiliki arus ombak yang tenang dan terumbu karang yang bagus dan indah. Jadi mengibarkan Bendera Merah Putih, bendera WOSM, dan Bendera Tunas Kelapa di dasar laut," imbuh Hartati.
Pada tanggal 19/4, mereka melakukan survey lokasi. Pada tanggal 20/4, mereka melakukan gladi kotor, dan tepat pada tanggal 21/4 mereka mengadakan upacaranya.
Rizki Imelda, salah satu peserta dari Politenik Negeri Banyuwangi mengatakan, "Kami memiliki komitmen untuk menjaga nama baik Banyuwangi dalam pengibaran bendera yang akan diselenggarakan di Pasir Putih Situbondo. Harapan saya, semoga kegiatan ini berjalan sukses".
"Ini merupakan kebanggaan tersendiri dalam hidup saya. Ini pengalaman saya mengikuti diving, walau saya gak bisa renang tapi saya bangga bisa diving, karena diving tidak perlu bisa renang, yang penting punya nyali," ungkap Diah Ayu Djyati.
Penulis :
Ferry Bisma
Olyn Magribi Diwa M.
Mika ASH SP
Editor  : Mohamad Arif Fajartono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H