Mohon tunggu...
k waras
k waras Mohon Tunggu... -

...Moderat...Militan...sesuaikan dgn tempat-nya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sunah Mengajarkan Ilmu Islam-nya Rasulullah saw & para Sahabat saw

17 Maret 2015   21:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

AsyhaduAllailahaillallah wahdahuula syariikalahu wa asyhaduanna Muhammadar Rasulullah; Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa ala ali sayyidiina Muhammadin,...

Bismillahirrohmanirrohim walhamdulillah 3x Ass.wr.wb. ...

Sangat-lah memprihatinkan apabila kita mendengar di TV, membaca di koran dan majalah mengenai daftar tarif yang harus dibayarkan umat apabila mereka mengundang pembicara rohani untuk menguraikan hal-hal, topik mengenai masalah ilmu kerohanian Islam seperti di bawah ini.

Daftar Tarif Ustadz-Ustadzah di Indonesia :

1- Desa-Kecamatan : 100-200 ribu pershow.

2- Kab/Kota kecil : 300-600 ribu.

3- Kota besar -Surabaya, Semarang, Bandung dll) : 500 - 1 juta pershow.

4- Ibukota : 1-2 Juta pershow.

5- Ustadz TV dan Ustadz Seleb : 5 - 20 Juta pershow...

...

Saudara-Saudara Islam-ku, sungguh Sunnah Rasul saw & para sahabat beliau saw tdk spt itu, itu sama saja menjual ayat Qur'an dgn sangat murah, Bro!!! yg benar adalah semua Ulama Islam-nya Rasulullah saw selalu mewakafkan dirinya untuk penyebarluasan ajaran hakiki Islam, dengan diberi tunjangan oleh baitul maal Islam (Islam yang satu pimpinan keruhanian, bukan Islam yang bergolong-golongan ataupun Islam golongan politik tertentu), jadi ini ada sistemnya Brooow, tdk ngawur, sembarangan mencari hidup dari da'wah itu sangat tdk sesuai dgn pondasi ajarannya Islam Rasulullah saw!!! walaupun itu dimaklumi & dianggap wajar sekarang ini, tp sangatlah jelas tdk sesuai dgn kebijaksanaan yg telah ditetapkan oleh Rasulullah saw!!! ;

Sistem wakaf ini sekarang ini sptnya Hanya Islam Ahmadiyah saja yg mempraktekkannya, dengan pemimpinnya seorang Khalifah, penerus Al Mahdi saw!!!. Bahkan anak-anak Ahmadi sebelum lahir-pun, masih dalam kandungan, di-niatkan untuk diwakafkan, diajukan kepada Hz. Amirul Mu’minin, lewat skema Waqf-e-Nou scheme untuk menjadi Mubaligh-Mubaligh.

Nasehat kami lebih baik tinggalkanlah mencari kehidupan dengan cara seperti itu, karena tidak sesuai sunnah Rasulullah saw & sahabat-sahabat beliau saw & hal ini dibutuhkan kesadaran akan perlunya management Islam yang satu, dengan kedatangan Al Mahdi Islam Hz. Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Islam Ahmadiyah, yang sekarang ini dipimpin seorang Amirul mu’minin sebagai sistem Islam sejati yang dibangkitkan untuk me-managemen kemenangan Islam secara damai!!! ; lebih baik tinggalkan-lah secepatnya, lebih cepat lebih baik, agar amal Kita tidak sia-sia, & dicap Allah telah menjual ayat-ayat Qur’an dengan harga sangat murah, bukannya mencari ridho Ilahi!!! Akan lebih terhormat jika Kita mencari penghidupan kita dengan cara lain seperti berdagang, pegawai negeri, swasta dll. Jangan-lah Kita di mimbar Jum’at memberikan khotbah, tausiah tapi di fikiran kita sebagai imam masjid memikirkan nanti kita dapat berapa dengan pekerjaan haram kita ini. Ini merupakan sandungan, hambatan untuk beriman bagi imam-imam masjid, ulama-ulama, ustad & ustadzah bila nantinya mendengar Al Mahdi sudah datang, karena mereka akan takut kehilangan penghasilan mereka, takut kehilangan pengikut, takut kehilangan akses kekuasaan dlsbgnya, sehingga mereka menjadi “tertengadah” (tidak dpt melihat, berjalan & memutuskan sesuatu dgn lurus lagi), karena walaupun mereka bisa memahami dgn kecerdasan otak mereka bahwa Pendiri Islam Ahmadiyah & Al Jamaahnya jelas2 mendapatkan fitnah yg keji, dan hal tersebut suatu keniscayaan, kebenaran sejati yg didukung ayat2 AlQur’an tapi karena tekanan dari berbagai penjuru, mereka menjadi takut..

http://sejarah.kompasiana.com/2014/11/27/system-kekhalifahan-isis-keliru-penafsiran-vs-kekhalifahan-al-mahdi-islam-ahmadiyah-706427.html

“Dunia butuh contoh kedamaian, konsep pengembangan & kemenangan agama Ilahi yang elegan … Disinilah Al Jama’ah Islam Ahmadiyah telah ratusan tahun memberi contoh, mengembalikan konsep Islam yang benar & asli … ”

Silahkan browsing dan diteliti secermat-cermatnya, sekaffah-kaffah-nya,…Semoga informasi jawaban diatas dapat mem-format fikiran2 yg keliru khususnya ttg managemen ilmu kepemimpinan dalam Islam yang disunahkan Rasulullah saw & KhulafaurRasyidin!!! krn ilmu Islam itu sifatnya dari awal just 'free in charge' no charges for learning Islam!!! Dan Islam senantiasa memberikan, menyediakan Ulama2, guru Islam sejati tuk belajar secara gratis, tanpa dipungut bayaran sedikitpun!!!

Pintar jasmani, bukan berarti ROHANI-nya juga genius…selama belum menerima Imam Mahdi, pendiri Islam Ahmadiyah, yang di zaman ini merupakan wakilnya Rasulullah saw (telah dinubuatkan 1500 thn yang lalu). Buktinya, banyak kasus-kasus seperti yang menimpa organisasi Partai Keadilan Sejahtera, PKS, yang telah diplesetkan oleh publik sebagai penilai sebagai Partai Korupsi Sapi, yang tidak membuat rakyat Sejahtera, dengan harga daging yang melambung tinggi!!! Bahkan dikatakan sebagai Partai Kandhang-(nya) Sapi oleh publik, Kami-pun sangat kecewa dengan kenyataan ini!!! ; Korupsi proyek pengadaan Al-Qur’an, Dana Haji dll yang membuat citra Islam terpuruk.

Dan kemudian ternyata, terdapat petunjuk dalam Surah yaasin ayat 21 & 22,… mengenai masalah Pemimpin (Imam) Akhir zaman (juga dalam QS Al Jumu’ah, 62 : 4, Wa akhoriina minhum lamma yalhaqqubihim wahuwal aziizul hakiim), yang setelahnya akan muncul Khilafatun ‘alaa min hajjinnubuwwah (penggenapan nubuatan QS. An Nuur 24 : 56 untuk orang-orang yang benar-benar beriman & beramal shalih, terbaik amalnya). Silahkan juga buka di Link: http://politik.kompasiana.com/2014/06/10/pemimpin-indonesia-sejati-idealnya-senantiasa-mewakafkan-diri-bagi-kemajuan-bangsa-negara-665226.html

“wa jaa amin aqshol madiynati rojulun yas’aa qaa la yaaqaumittabi’uulmursaliina..

Maka datang dari “bagian terjauh kota itu” seorang laki2 (rajulun) dengan yas’a, “berlari-lari” ; Ia berkata,”Hai kaumku, ikutilah para rasul itu.

Kata-kata “bagian terjauh kota itu”, dapat diartikan suatu tempat yang jauh letaknya dari markas Islam masa awal (Kota Medinah), atau tafsirnya terjadi perulangan bahwa pada masa akhir zaman, dimana Islam akan mendapatkan kemenangan kembali, tempat dibangkitkannya Al Mahdi agama Islam sangatlah jauh dari markas Islam zaman awal. Sedang kata yas’a dalam beberapa sabda Rasulullah saw, memberi isyarat kepada sifatnya yang tak mengenal lelah, cepat bertindak dan tak mengenal jemu dalam usahanya untuk kepentingan Islam.

Kata seorang laki2 (rajulun), mengingatkan kepada Sabda Rasul KhatamanNabiyyin Muhammad saw yang telah menyebutkan perihal Bangsa Parsi Iran dengan perannya di AKHIR ZAMAN dalam hadits Bukhari juz VI fasal surah Jumuah h.201

لَوْكَانَالْإِيْمَانُعِنْدَالثُّرَيَّا لَنَالَهُرِجَالٌاَوْرَجُلٌمِنْهَؤُ ءِ) البخاري/المجلد3: جزء: /6 كتابالتفسير:سورةالجمعة/بابولو:وآخرينمنهمنمرة/4897 دار الفكر/بيروت-لبنان1994/م(

artinya : ”Apabila Iman telah terbang ke bintang Tsurayyya maka salah seorang, beberapa orang dari keturunan Bangsa-nya Salman Al Parsi (Bangsa Iran) akan membawa kembali keimanan yang hilang itu kembali ke BUMI ini”…

“ittabi’uu man laa yasalukum ajraw wahum muhtaduuna.

Ikutilah mereka yang tidak meminta upah dari kamu dan mereka yang telah mendapat petunjuk.” (Kasus Ustadz Solmed sepertinya menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap gambaran Pemimpin-Pemimpin agama sekarang yang mencari penghasilan dengan dakwah yang sebenarnya tidak sesuai dengan sunah suci Rasulullah saw & sahabat-sahabat Beliau saw!!! Ini seibarat menjual ayat-ayat Al-Qur’an dengan harga rendah, sindiran Allah SWT dalam Al-Qur’an suci kepada ulamauhum).

…di ayat 31-nya,…Allah Yang Maha Kuasa sendiri seolah-olah sangat masygul atas penolakan, penghinaan dan ejekan manusia terhadap para nabi-Nya. Laa nufarriqu bayna ahadim mirrasuulih…Smoga Janganlah Kita membeda-bedakan antara nabi yg satu dgn nabi yg lain tp setiap utusan Tuhan (Imam Mahdi agama Islam) yg datang khususnya pada zaman Kita, zaman akhir ini hendaklah Kita katakan sami’na wa atha’na, amin.

“Yaa hasrotan ‘alaal’ibaadi…Maa ya’tiihim mirrosuulin illa kaanuu bihiii yastahziuuna”.

Ah, sayang bagi hamba-hamba-Ku! Tidak pernah datang kepada mereka seorang rasul, melainkan mereka senantiasa mencemoohkannya.

Salah satu cara, metode, pedoman untuk mempelajariilmu-ilmu hakekat Al-Qur’an:

wa la qad dharabnaa lin naasi fi haadzal qur-aani min kulli Matsalil la’allahum yatadzakkarun

Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah menampilkan dalam Al-quran ini segala macam perumpamaan bagi umat manusia supaya mereka memikirkannya” (Azzumar:28 )

“Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dalam lima segi: halal, haram, muhkam, mutasyabih dan perumpamaan, maka amalkanlah yang halal, jauhilah yang haram, ikutlah yang muhkam, imanilah yang mutasyabih dan jadikanlah pelajaran perumpamaan-perumpamaannya” (HR. Al Baihaqy)

…Yaa ayyuhalladziinaaamanud khuluu fissilmi kaaffah…Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sekalian ke dalam jiwa kepatuhan seutuhnya (masuklah Islam secara kaffah) wa laa tattabi’uu khuthuwaatisysyaythooni…dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan ; innahuu lakum ‘aduwwummubiynun ; sesungguhnya, ia musuh yang nyata bagimu. (QS.  Al- Baqarah, 2: 209).

Ingatlah terhadap ayat-ayat Qur'an di bawah ini:



“Innahu laqaulu rasuulin kariimin…Bahwasanya AlQur’an itu firman yang dibawa oleh seorang Rasul Mulia,…

“Wa maa huwa biqauli syaa’irin. Qaliilam maa tu’minuuna…Dan, bukanlah AlQur’an itu perkataan seorang penyair ; apa yang kamu percayai itu sungguh sedikit,…

“Wa laa biqauli kaahinin. Qaliilam matadzakkaruuna… Dan pula bukanlah ini perkataan juru nujum ; tetapi sedikit sekali kamu mengambil nasihat!

“Tanziilum mirrobbil ‘aalamiina…Ini adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seru sekalian alam

“Wa lau taqauwala ‘alaynaa ba’dhol aqoowiil…Dan sekiranya ia telah mengada-adakan sendiri dan menisbahkan suatu perkataan kepada Kami,…

“Laakhodznaa minhu bil yamiina…Niscaya Kami akan menangkap dia dengan tangan kanan,…

“Tsumma laqotho’naa minhul watiina,…Kemudian, tentulah Kami memutuskan urat lehernya ;

“Fa maa minkum min ahadin ‘anhu haajiziina,…Dan tiada seorang pun di antaramu dapat mencegah azab Kami daripadanya.

“Wa innahuu latadz kirotul lil muttaqiina…Dan, sesungguhnya Al Qur’an itu nasihat bagi orang-orang mutaki.

“Wa innaa lana’lamu anna minkum mukadzdzibiina. Dan, sesungguhnya, Kami mengetahui bahwa di antara kamu ada beberapa orang yang mendustakan Tanda-Tanda kami.

“Wa innahuu lahasratun ‘alal kaafiriina,…Dan, sesungguhnya, Al Qur’an itu akan menjadi sumber penyesalan bagi orang-orang kafir.

“Wa innahuu lahaqqul yaqiin…Dan,sesungguhnya, Al Qur’an itu kebenaran mutlak.

Dan smoga janganlah Kita termasuk golongan yg dicirikan dlm narasi di bawah ini: Innalladzikafaru sawaaun ‘alayhim aangdzartahum am lam tundzirhum laa yu’minuuna. Khatamallahu ‘alaa quluubihim wa ‘alaa sam’ihim wa ‘alaa abshorihim ghisyaawatuw walahum ‘adzaabun ‘adhim. Sesungguhnya orang2 yg tdk percaya sama sj bg mrk, baik mrk engkau peringati atau tidak mereka tidak akan beriman. Allah telah memeterai hati & telinga mereka, sedang di atas mata mereka ada tutupan & bagi mereka ada siksaan besar.

Waminannasi mayyaquulu aamannaa billahi wabilyaumil aakhiri wa maa hum bimu’minina. Dan di antara manusia ada yg mengatakan, Kami beriman kpd Allah & Hari Kemudian;”padahal mereka sama sekali bukan org2 yg beriman.

yukhaadi’uunallaha walladziina aamanuu wa maa yakhdauuna illaa anfusahum wa maa yasy’uruuna. Mereka hendak menipu Allah & org2 mu’min, padahal tiada yang mereka tipu selain diri mereka sendiri ; namun mereka tidak menyadari.

Fii quluubihim maradhun fadzaadahumullahu maradhan wa lahum adzabun aliimum bimaa kaanuu yakdzibuuna. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah lagi penyakit mereka ; dan bagi mereka ada siksaan yang pedih disebabkan mereka berdusta.

Waidzaa qiilalahum laa tufsiduu filardhi qaaluu innamaa nahnu mushlihuuna. Dan apabila dikatakan kepada mereka,”Janganlah kamu berbuat kerusuhan di bumi,” berkata mereka,”Kami hanyalah pencipta perdamaian.”

alaa innahum humulmufsiduuna wa laakillaa yasyuruun. Ketahuilah! sesungguhnya mereka itulah pembuat kerusuhan tetapi mereka tidak menyadari hal itu.

wa idzaa qiilalahum aaminuu kamaa aamanannaasu qaaluu anu’minu kamaa aamanassufahaau Alaa innahum humussufahaau wa laakillaya’lamuna. Dan apabila dikatakan kepada mereka,”Berimanlah kamu sebagaimana orang lain pun telah beriman;” berkata mereka,”Apakah kami harus beriman sebagaimana orang-orang bodoh telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui.

…Juga, Janganlah Kita spt yg digambarkan dlm Surah Yaasin 36: 8 -12…

”Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yu’minuuna…

Sesungguhnya perkataan itu (kabar suka & peringatan, argumentasi ilmiah yg didukung ayat2 AlQur’an As-Sunnah & hadist, Penulis) telah terbukti benar atas kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman.

“Inna ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilaa adzqaani fahum muqmahuuna…

Sesungguhnya telah Kami pasangkan “belenggu” sekeliling leher mereka sampai dagu mereka, maka mereka “tertengadah”

Belenggu disini berarti belenggu2, rintangan2 adat istiadat, kebiasaan2, prasangka, kecintaan kepada duniawi), kekuasaan (tamak, korupsi, suap menyuap, fanatisme negatif (berbeda dgn kecintaan sejati kpd Islam), kesombongan & pemikiran2 sempit spt chauvinisme, dll, yang mengikat orang2 ingkar dan menghalangi mereka menerima kebenaran & memadamkan segala usaha membenahi diri. Sehingga mereka menjadi “tertengadah” (tidak dpt melihat, berjalan & memutuskan sesuatu dgn lurus lagi), karena walaupun mereka bisa memahami dgn kecerdasan otak mereka bahwa Pendiri Islam Ahmadiyah & Al Jamaahnya jelas2 mendapatkan fitnah yg keji, dan hal tersebut suatu keniscayaan, kebenaran sejati yg didukung ayat2 AlQur’an tapi karena tekanan dari berbagai penjuru, takut kehilangan kekuasaan dll. Keadaan ini dijelaskan lebih lanjut dalam ayat2 selanjutnya, 10 - 12,…

“Waja’alnaa min bayni aydiihim saddan wa min kholfihim saddan faaghsyaynaahum fahum laa yubshiruuna…

Dan, Kami telah memasang penghalang di hadapan mereka dan penghalang di belakang mereka, dan Kami telah menutupi mereka, maka mereka tidak melihat.

“Mereka tidak melihat” disini maksudnya bahwa pertama akibat kesombongan2 mereka sendirilah maka Allah SWT tidak memberikan karunia, beriman kepada “Islam sejati” (akhir zaman) & Agama Tauhid (Islam), yg mana management kemenangan agung Islam ini, benderanya dibawa oleh Hz. Imam Mahdi, Pendiri Islam Ahmadiyah, Isa yang dijanjikan Rasulullah, The Great Visioner, Khatamannabiyin Muhammad saw ; Kedua mereka, orang-orang ingkar tersebut tidak mau mengambil pelajaran dari sejarah kaum-kaum terdahulu yang menolak kebenaran dan ditimpa oleh azab Ilahi.

“wa sawaaaun ‘alayhim aangdzartahum am lam tundzirhum laa yu’minuuna…

Dan sama saja bagi mereka, baik engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

“Innamaa tundziru manittaba’adzdzikra wa khosyiyarrohmaana bilghoib. Fabasysyirhu bimaghfirotin wa ajrin kariimin…

Engkau hanya dapat menasihati orang yang mengikuti Pemberi peringatan dan yg takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dalam keadaan tidak tampak, maka berilah dia khabar suka ttg ampunan dan ganjaran yang mulia.



…JANGAN-LAH MENOLAK KARUNIA-NYA…APABILA Wakil Rasulullah saw, Hz.IMAM Mahdi as TELAH DATANG…

" Love For All Hatred For None..., NO VIOLENCE – SUPPORT,...HUMANITY FIRST...”...OF COURSE !!!!!!

…Wassalamu…‘alaa manittaba’alhuda……(Surah Tha-Ha : 48) dan selamatlah (SALAM) atas orang-orang yang mengikuti PETUNJUK (ALLAH SWT & RASUL Muhammad KHATAMANNABIYYIN SAW)…wa akhiiru da’wanaa, ‘anil hamdulillahirobbil ‘aalamiin.

|K|2|3|5|W|™ ‘s

…All The Stage & material will be revising against Mr.Time & when is needed ..Jazakallah…


PENGAYAAN:

http://sosbud.kompasiana.com/2014/12/05/orang-mumin-wajib-baiat-bersyahadat-kepada-khalifatulloh-al-mahdi-hz-mirza-ghulam-ahmad-pendiri-islam-ahmadiyah-708637.html

http://filsafat.kompasiana.com/2014/12/03/al-mahdi-isa-bin-maryam-1-orang-nabi-ummati-dari-kalangan-umat-islam-708146.html

http://sejarah.kompasiana.com/2013/06/09/sangat-penting-nya-khilafat-alaa-min-hajjinnubuwwah- 563556.html ;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun