Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon Selenggarakan Saresehan Bulan Bung Karno

8 Juni 2021   22:50 Diperbarui: 8 Juni 2021   23:20 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka memeriahkan
Bulan Juni Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon Gelar Sarasehan Bulan Bung Karno, Selasa, 8 Juni 2021.

Saresehan Bulan Bung Karno yang kali ini mengambil tema "Bhineka Tunggal Ika, Kerja Gotong Royong untuk Desa Maju, Indonesia Kuat dan Berdaulat", dengan narasumber Ir. Ketut Sustiawan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Sarasehan yang dilaksanakan dengan pembahasan "Sejarah Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945" ini bertempat di RM. Sakowes (Saung Kopi Gowes) Desa Sarwadadi Kec. Talun Kab. Cirebon dengan suasana pedesaannya yang sangat kental, sebagaimana tema Bulan Bung Karno  tahun ini.

Acara sarasehan yang dihadiri oleh jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kab. Cirebon, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kab. Cirebon, Bupati Cirebon yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan, Wakil Bupati Cirebon yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Cirebon, Ketua, Sekretaris dan Bendahara PAC PDI Perjuangan Se Kab. Cirebon serta Kepala dan Anggota Badan-badan Partai  serta Satgas Cakrabuana PDI Perjuangan Kab. Cirebon.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag yang juga Bupati Cirebon, dalam sambutan pembukaan saresehan berharap melalui forum saresehan ini dapat menguatkan semangat nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Bung Karno yang merupakan Bapak Bangsa Indonesia.

"Saresehan ini bukan hanya untuk mendengar seseorang bercerita Bung Karno semata namun menjadi obor penyemangat untuk menjaga Pancasila, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.

"Pancasila jangan dijadikan sebagai simbol dan slogan semata, namun menjadi pijakan kuat warga negara yang baik dan konsisten dalam penerapannya dalam berkehidupan sehari-hari" ungkap Pria yang biasa disapa Kang Imron ini.

"Momentun Bulan Karno yang di dalamnya terangkai hari kelahiran Pancasila 1 Juni 1945, Hari Kelahiran Bung Karno 6 Juni 1901, dan hari wafatnya Bung Karno 21 Juni 1970, agar dijadikan alat ukur Jas Merah untuk jangan sekali-kali meninggalkan sejarah bangsa ini, serta tugas sebagai Kader Partai untuk tetap menjaga ideologi bangsa dan Partainya" imbuhnya.

Sementara Wakil Bupati Cirebon Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.Si dalam sambutan pembukaan mewakili unsur Kepala Daerah ini mengharapkan adanya sinergitas tiga pilar (Partai, Eksekutif dan Legislatif) agar segala program yang menyangkut kemasyarakatan dapat dijalankan secara maksimal.

"Tanpa adanya sinergitas antar Tiga Pilar, maka sulit maksimal bagi kepala daerah yang merupakan usungan PDI Perjuangan untuk menyerap dan mengimplementasikan setiap kebijakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat" ungkap perempuan yang biasa di sapa Ibu Ayu ini.

"Maka melalui momen  Bulan Bung Karno ini,  mari kita perkuat Tiga Pilar dengan azas  kegotongroyongan agar setiap kebijakan tentunya dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat, khususnya masyarakat PDI Perjuangan  di Kabupaten Cirebon ini", imbuhnya.

Sementara Ir. Ketut Sustiawan yang merupakan Narasumber Bulan Bung Karno, mengupas tuntas penjabaran sila-sila yang terkandung dalam Pancasila 1 Juni 1945 ini.

"Kader Partai harus mempertahankan tegak dan berdirinya Pancasila di Indonesia. Sebab, Pancasila itu memiliki nilai yang digali dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Maka dari itu, harus ditegakkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari" ungkap Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat ini.

"Sejarah lahirnya Pancasila1 Juni 1945, serta perjalanan Bung Karno dalam penemuan nilai yang ada di Indonesia, sampai dengan tercetusnya Pancasila mempunyai nilai Patriotis dan Nasionalis dengan ajaran, serta konsepnya menghasilkan Pancasila. Dimana hakikat hari lahir Pancasila, bukan sekedar dihapal diluar kepalanya saja namun  harus  diwarisi, semangat api perjuangannya" imbuhnya sebagaimana materi pemaparannya.

Acara saresehan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tersebut di moderatori oleh Asep Saefullah, S.Pd.I, dapat berjalan tertib dan lancar, terbukti disetiap sesi tanya jawab dari peserta penanya tersebut dapat dijawab oleh narasumber dengan tepat dan diterima dengan baik oleh penanya, #kakthir #infokom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun