Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jujurmu

8 Oktober 2018   08:12 Diperbarui: 8 Oktober 2018   08:11 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerut wajah senduh

Menghias hari senjamu

Berlinang air matamu

Sayuh menatap kelabu


Bergetar bibir senjamu

Itulah aliran ketegasanmu

Mencoba menghapus luka hatimu

Namun sungguh kau tak mampu


Torehan pada lukamu

Telah lahirkan duka negerimu

Lidah tak bertulangmu

Telah merobek negerimu


Kini kau terpuruk kaku

Tak ada kawan membantu

Kerasnya kepalamu

Lahirkan kawanmu membatu


Bahkan kata pahit menghujatmu

Perlahan kan meninggalkanmu

Padahal selama hidupmu

Selalu berarti bersama  lingkaranmu


Dalam balutan rompimu

Kau hadapi hari sunyimu

Bukalah mata hatimu

Agar dunia pun tahu


Ungkapkan rasa di hatimu

Agar sesakmu sirna berlalu

Jujurmu kan mengantarkanmu

Kan ada kawan menemanimu


Tak sepantasnya kau sendiri di situ

Katakan di balik drama itu

Jangan ragu akan masalahmu

Jujurmu jalan keluarmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun