Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bola dan Kopi

16 Juni 2018   21:30 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:05 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi-lagi segelas kopi

Ada cerita di balik kopi

Selalu setia menemani

Pagi, siang hingga malam hari

Namun kini segelas kopi

Menemaniku menatap televisi

Saksikan piala dunia setiap hari

Menang kalah tak peduli

Bulatnya bola ditentang kaki

Kesana-kemari tiada henti

Laksana bulatnya mimpi

Rindukan Jerman juara lagi

Pekatnya segelas kopi

Kental manis di nanti

Seperti pertandingan malam ini

Menang kalah bukanlah tim kami

Kepulan asap pada kopi

Meliuk indah dan menari

Seperti suporter malam ini

Bersorak menari tiada henti

Saat nonton bola tanpa kopi

Mataku tergolong merugi

Bukan aku menonton televisi

Namun aku di tonton tekevisi

Maka beda kopiku malam ini

Serasa kental manis sekali

Di dekatku bersandar bidadari

Menemani pertandingan malam ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun