"Ya sudah kita bukber dengan pak Cagub di tempat terakhir saja di. pamitran" kata Ibu Ratu dan Ibu Dewan yqng langsung di iyakan oleh yang lainnya.
Kali ini Teh Kiki atau biasa dipanggil Bu Dewan berinisiatif,
"Coba lihat... Disini juga peserta yang hadirnya banyak sekali, nanti gimana dengan kita-kita kebagian engga coba? Â Tanyanya kepada teman-temannya.
Bu Ratu menginisiasi teman-temannya yang kebingungan, belum lagi waktu magrib tinggal 30 menit lagi,
"ya sudah kita cari tempat makan di luar, di jalan Kesambi ada Cafe baru, kita bukber di sana saja" ungkapnya kepada teman-temanya.
Yang lain pun seakan sepakat dengan ide blrilian Bu Ratu tersebut, akhirnya setelah semua siap pada motor masing-masing, mereka pun berangkat beriringan, Â dan tak berapa lama, mereka pun sampai juga di tempat yang di tujuh.
Namun setelah motor berhenti dan Bu dewan mewakili teman-temanya  untuk mencoba komfirmasi pesanan,  sang customer servis bilang bahwa cafe sudah tak terima pesanan berbuka puasa, mengingat semua kursi sudah penuh oleh pengunjung lain.
Namun saat motor baru berjalan 100 meteran, sudah terdengar adzan magrib, Â maka mereka pun panik karena saatnya berbuka, Bu Ratu yang sedari berangkat selalu terdepan langsung berbalik arah mencari warung makan yang buka, maka yang buka hanya pecel lele lamongan, maka serentak mereka pum menghentikan kendaraannya di pecel lele tersebut untuk meminum. Air teh hangat untuk membatalkan puasa.