Kegiatan buka puasa bersama atau biasa di sebut "bukber" kini sudah menjadi tradisi di setiap kalangan, seperti buka puasa bersama keluarga besar atau kerabat, teman sejawat, kolega ataupun komunitas dan organisasi tertentu.
Bukber kini sudah menjadi kegiatan tren dari anak-anak hingga para orang tua, Â tak jarang sering menyelenggarakan ataupun sering menghadiri undangan bukber saat ramadan.
Berbagai cara atau ada sudut pandang tersendiri memaknai bukber tersebut, namun bukber selalu saja terselenggara dengan sangat meninggalkan kesan mendalam di setiap penyelenggaraannya.
Dari bukber bersama keluarga besar atau kerabatlah, kadang jalinan silaturahmi kian erat terbangun, mulai rasa kangen-kangenan karena lama tak jumpa, terkadang juga bicarain banyak hal tentang kondisi keluarga kerabat masing-masing, banyaknya tentang pendidikan anak-anaknya, lalu kesehatan, rencana kedepan, bahkan sering pula di tanyakan perihal pasangan, maka tak jarang tuan rumah mengundang kerabatnya tuk datang mulai pukul 16.30, agar banyak waktu untuk berbagi cerita ataupun dengarkan penceramah yang sengaja di undang ke tempat kegiatan bukber.
Acapkali saat berkumpul bukber, karena yang ditunggunya bukber bukan magrib, maka begitu adzan magrib langsung saja makanan minuman berat di santapnya dulu, giliran yang lain sholat, perut sudah tak kuasa buat jongkoknya, Â maka di sarankan. Sebaiknya sholat magrib dulu baru kita laksanakan makan dan minum sesukanya.
Bukber terkadang di jadikan aneka wahana, maka momen bukber hendaknya dijadikan momen yang bermamfaat atau menghasilkan sesuatu dan mendiskusikan sesuatu sehingga acara bukber tidaklah sia-sia hanya berkumpul, makan-makan kemudian pulang, jelas sangat tidak bermamfaat dan kurang indah dalam memaknai indahnya ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H