Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Bujangan

21 April 2018   20:34 Diperbarui: 21 April 2018   20:40 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andai saja Bang Rhoma tahu aku melakukan pembenaran,  atas syair lagu Bujangan, sungguh rasa malu menjalar seluruh tubuh, keluh lidah saat menikmati syair lagu penggambaran

"apa enaknya jadi bujangan, kemana-mana selalu sendirian, bantal guling menjadi teman, uang belanja tak jadi pikiran, oh bujangan...bujangan"

Ahh...syair itu kembali mengguncang seisi sanubari, di kala malam minggu kian sunyi, tanpa kamu di sisiku lagi, kau pergi lupa kembali

Namun aku bukanlah bujangan tak tahu diri, masih ada rasa kompromi, pada kaum hawa bila mendekati, takkan mungkin berbuat anarki,  apalagi hingga lupa diri

Biarlah rasa sepi menghinggapi, sunyi bagiku asupan energi, dan sendiri bukanlah kutukan Sang Illahi

Biarlah ku kan selalu menanti, pada kau dengan ikrar dan janji, walau terkadang kau menghindari, bagiku waktulah yang akan menjawabnya nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun