Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Eyang Kakung dan Kopi

14 April 2018   08:47 Diperbarui: 14 April 2018   08:53 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi pagi tertawa geli 

Saat eyang tunjukkan gigi

Kata terucap tak di batasi

Entah fakta atau basa-basi

Eyang kakung pecandu kopi

Enam gelas setiap hari

Saat pagi berteman serabi

Saat malam berteman roti

Sedari muda senang kopi

Pemicu fikirannya nan jeli

Dimana pun tempat di kunjungi

Segelas kopi selalu di cari

Kopi sekan teman diskusi

Diskusi di warung kopi

Bukan saja banggain cucu sendiri

Kerap kali bicara persoalan negeri

Eyang Kakung lucu sekali

Rambut memutih tanpa di sadari

Baginya hidup harus di nikmati

Agar tak merugi saatnya mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun