Selalu saja salah kau punya mata
Salahkah aku patuh pada cinta
Luluh bak syair para pujangga
Namun kau tetap tak percaya
Keras hatimu telah membukakan mata
Laksana batu hitam tak bersanding
Wajah lemah lembut tak berbanding
Keras hatimu bagaikan batu di dinding
Ungkapkanku kau bilang tak penting
Tuhan, mungkin ini jalanku
Penuh terjal dan berliku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!