Terbangun mataku menjelang adzan subuh
Sibakkan selimut malam menghangatkan
Berdiam diri di pojok singgasana malam
Menenangkan sukma mimpi semalam
Sebuah mimpi yang tak lazim hinggapi tidurku
Mimpi yang sangat melelahkan
Bercucuran keringat yang menghauskan
Bak Jaka Tarub mengejar bidadari mandi
Tersenyum lembut tuk mengingatnya
Mungkin bulan pun tersenyum utarakan senandung mimpiku
Senandung mimpi penuh resah
Atas jiwa yang gundah dan kasmaran
Mungkin angin pagi pun ikut tersenyum
Saat ku utarakan mimpi semalam
Berkeringat dingin mengejar Dewi Nawang  Wulan
Hingga mandi di pinggir kolam
Ku lihat sang bidadari turun dari khayangan
Selendang pelangi terbentang indah
Seorang diri di kolam penuh kesucian
Mataku hanya menatap gaun kuning emas
Pemandangan indah di kala senja
Perlahan kakiku mendekati kolam
Berharap pelangi tak cepat datang
Ku saksikan  bidadari mandi dikolam
Saat mata tersembunyi dalam semak
Menatap seisi kolam
Kakiku terprosok dalam lubang
Terjatuh hingga patah tulang
Nafas tersenggal bangunkan tidurku
Ternyata hanya mimpi liat gaun kuning ke emasan
Bak Jaka Tarub mengejar Nawang Wulan
Mimpi malam penuh kasmaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H