Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nikmatnya Kopi Penjaga Sekolah

29 September 2017   00:15 Diperbarui: 29 September 2017   00:49 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Jumadi, atau anak-anak sekolah, guru-guru, Kepala Sekolah dan orang tua murid memanggilnya Pak Jum, walaupun masih muda dan belum genap berusia 35 tahun , namun karena posisi pekerjaan sebagai penjaga sekolah dan menetap di sekolah bersama istri dan dua putrinya, panggilang Pak Jum makin sering di ucapkan oleh semua kalangan yang sering ke sekolah tersebut.

Kebetulan sekolah di mana Pak Jum bekerja, berada di pinggiran kampung atau Pak Jum sering candaan sama para tamu sering bilang kalau sekolahnya " Diskotik "-- Disisi Kota Saeutik " atau di pinggir kota sedikit, namun demikian, Pak Jum sangat rajin sekali terbukti dari bangun tidur sampai tidur lagi di sekolahan terus, ( yailah... namanya juga penjaga sekolah ).

Satu hal yang di banggakan Pak Jum itu adalah upaya melakukan membangun pendekatan dengan semua unsur yang ada di sekolah, mulai dari guru-guru, kepala Sekolah, Komite Sekolah, dengan murid-murid juga, bahkan kepada para tamu pun, di sambut dan dilayani dengan penuh ke iklasan, siapapun tamunya, entah itu pejabat dinas maupun orang lain yang akan bersilaturahmi ke sekolahan tersebut.

Tugas Pak Jum sehari-hari sebagai penjaga sekolah, tentu saja beraneka macam, dari mulai pagi buta harus sudah menyapu dan mengempel ruang guru dan ruang kepala sekolah, karena kalau kelas, siswa yang mengerjakan dengan sistem fiket secara bergiliran, setelah semua beres, baru mengantarkan air minum guru-guru dan kepala sekolah ke meja kerjanya masing-masing. Kalau semua sudah beres semua Pak Jum baru sedikit bernafas pagi yang melegahkan, pasalnya tugas selanjutnya hanya nunggu perintah guru atau kepala sekolah kalau tiba-tiba suruh menfoto copikan atau lain sebagainya.

Di setiap sabtu nya di sekolah tersebut ada anak-anak mahasiswa yang sedang mengikuti masa pengembangan setelah mengikuti Kursus Pembina Dasar, ada enam orang yang membantu Pembina Pramuka setempat untuk mengadakan kegiatan Kepramukaan, dan seperti biasa di pagi sabtu itu, tentu saja Pak Jum ada tambahan tugas, disamping menyediakan minumnya juga makanan kecil lainnya yang biasanya di makan bersama-sama guru lainnya.

Yang membuat Pak Jum semangat di hari sabtu itu adalah membuatkan Kopi hitam buat pelatih pendamping anak-anak mahasiswa yang sedang praktek membina tersebut, karena jujur saja kopi buatan Pak Jum walau sama takaranya dalam sachetan, namun rasanya beda saat Pak Jum yang menyeguhkan, disitu kadang letak betahnya para tamu yang berkunjung ke sekolahan tersebut, bahkan Bu Ani yang juga Kepala Sekolah sekarang mendadak suka minum kopi, walau kopi lain bukan kopi hitam, bikinya pun sering bersamaan dengan membuat kopi buat pelatih tersebut, yang kebetulan rekan dekat dari Kepala Sekolah, sehingga tidak ada unsur nolak saat Kepala Sekolah memerintahkan buat bikin kopinya.

" Pak Jum, Kak Putu bikinin kopi hitam yang Nasgitel ( Panas, Legit,  Kentel ) sekalian ibu juga Yaa.." perintah Bu Ani saat memerintahkan Pak Jum untuk membuat kopi. " Siap laksanakan bu" jawab Pak Jum, layaknya prajurit kepada komandannya. Maka tak harus menungu lama, kopi hitam buat pelatih dan kopi susu buat Ibu Kepala Sekolah sudah siap di meja tamu dan meja kerja Kepala Sekolah. Tentunya saja asap mengepul dari gelas keramik yang khusus buat tamu, aroma kopinya menusuk relung hidung yang terdalam, terasa banget nikmatnya belum di minum juga.

Selang beberapa menit, perlahan dan tapi pasti, kopi buatan Pak Jum pun di minum perlahan karena masih panas "sreeepuuuttt, aahhhhh, mantap banget ya bu kopi buatan Pak Jum" puji Kak Putu kepada Kepala Sekolah. "masa si kak, saya juga akan di coba ah, sepertinya sudah bisa di minum" guman Ibu Kepsek. " sruputttt.... Aahhh, iya enak juga yang kopi susunya, susunya terasa banget" kata Ibu Kepsek sembari matanya berbinar-binar menahan panas penuh nikmat.

Terlalu enak dan mantapnya kopi buatan Pak Jum, banyak rekan-rekan dinas Kepala Sekolah maupun tamu lainnya yang sengaja berkunjung hanya ingin merasakan nikmatnya segelas Kopi buatan Pak Jum, maka tak heran, Bu Kepsek menyiapkan stok kopi berenteng-renteng bungkus kopi yang sengaja di siapkan untuk tamu-tamunya dan tentu saja, hanya Pak Jum dan Ibu Kepsek itu saja yang tahu dimana nyimpenya.*** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun