Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasi Kuning Tengah Malam

22 September 2017   00:50 Diperbarui: 22 September 2017   01:04 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin larut

Tanpa rembulan juga bintang

Bersembunyi dalam pelukan sang awan

Sang bayu pun seakan enggan bertandang

Badan yang lelah sedari siang

Tak dapat ku istirahatkan

Hangatnya kamar tak lagi di pikirkan

Karena mata yang sulit tuk di pejamkan

Dalam keremangan malam

Perlahan ku berjalan mencari makan

Menghibur isi usus yang tak lagi tenang

Mungkin lapar yang membuat mataku sulit terpejamkan

Di warung nasi kuning ku bertandang

Cukup ramai orang yang bergadang

Walau tak semuanya makan

Namun mereka menyambutku senang

Seporsi nasi.kuning berteman telor dadar

Pengobat malam di saat perutku lapar

Harganya pun tak perlu di tawar

Bahkan di setiap makan berbonuskan teh hangat tawar

Kesambi, 22 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun