Malam semakin larut
Tanpa rembulan juga bintang
Bersembunyi dalam pelukan sang awan
Sang bayu pun seakan enggan bertandang
Badan yang lelah sedari siang
Tak dapat ku istirahatkan
Hangatnya kamar tak lagi di pikirkan
Karena mata yang sulit tuk di pejamkan
Dalam keremangan malam
Perlahan ku berjalan mencari makan
Menghibur isi usus yang tak lagi tenang
Mungkin lapar yang membuat mataku sulit terpejamkan
Di warung nasi kuning ku bertandang
Cukup ramai orang yang bergadang
Walau tak semuanya makan
Namun mereka menyambutku senang
Seporsi nasi.kuning berteman telor dadar
Pengobat malam di saat perutku lapar
Harganya pun tak perlu di tawar
Bahkan di setiap makan berbonuskan teh hangat tawar
Kesambi, 22 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H