Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Tua Mencari Sarapan

21 September 2017   08:44 Diperbarui: 21 September 2017   08:57 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari pagi belumlah bersinar

Kokok ayam pun masih terdengar

Embun pagi sedikit terhampar

Pipit pun berkicau lapar

Perempuan renta tertatih berjalan

Lusuh dengan rambut berantakan

Matanya sayu mencari sarapan

Ditanganya membawa mie instan

Perempuan tua mencari harapan

Hidupnya dalam kesendirian

Tak ada yang memberi makan

Harus berjalan walau sesuap sarapan

Dihampirinya gerobak bubur di jalan

Mie instan memohon di rebuskan

Tak bermangkok apalagi sendok makan

Dibenaknya cukup tuk sarapan

Perempuan tua yang memilukan

Entah berapa kali di tawari bantuan

Selalu saja menolaknya sopan

Baginya hidup adalah perjuangan

Hanya mencari sarapan

Jalan bertatih di lakukan

Tak mau berpangku tangan

Baginya apapun harus di lakukan

Caruban Nagari, 1 Muharram 1439 H / 21 September 2017

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun