Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Kopi dan Puisiku

12 Agustus 2017   07:34 Diperbarui: 12 Agustus 2017   08:48 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang cerah di hari sabtu

Berlari pagi menyambut waktu

Menghibur hati di saat pilu

Agar lenyap terbang bersama sang bayu

Keringat bercucuran basahi badan

Hati pun serasa ringan

Hapuskan atas segala bayangan

Bekali pagi dengan senyum menawan

Jujur malu rasa ungkapkan kata

Semua orang tak peduli aku bicara

Hanya bait kata yang penuh makna

Terangkai dalam syair bak pujangga

Jujur aku malu ungkapkan semua

Tapi tak apa karena hatiku yang bicara

Pagi ini serasa maju selangkah

Melukiskan suasana hatiku hatimu

Saat pagi di hari sabtu

Terngiang jelas rekam jejakmu

Seperti biasa dalam meja bundarku

Kopi hitam temani berpuisiku

Jujur aku banyak menuliskan cinta

Diatas kertas tergores penuh makna

Namun kopi hitamku selalu bicara

Melukiskan hati di segala suasana

Seteguk kopi hitamku

Mengantar sebait puisiku

Segelas kopi hitamku

Menulis sejudul puisiku

Cirebon, 12 Agustus 2017 (07.33 wib)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun