Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Penantian

5 Juli 2017   00:22 Diperbarui: 5 Juli 2017   00:44 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyinya malam semakin terasa

Menanti rembulan tak muncul jua

Jangankan senyum yang menawan

Sinarnyapun tak kunjung datang

Tanpa rembulan tak kan ada bintang

Percuma saja ku menantikan

Pintu jendela kembali tertutupkan

Menanti akan ketidak pastian

Ku relakan malam tanpa bulan

Ku iklaskan gelap kamar tanpa rembulan

Ku biarkan gagak hitam berterbangan

Suara jangkrik hiburan malam

Lelah badan merasuk sukma

Rasakan hati tersulut pelita

Diam diri disisi singgasana

Yang di nanti tak kunjung tiba

Hati berkorbar bak api unggun membara

Tangan meremas selimut malam

Menahan amarah begitu mendalam

Akhirnya terlelap mata hingga pagi menjelang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun