Malam minggu ini tidak seperti biasanya rekan-rekan pengurus Askot PSSI Kota Cirebon bermalam mingguan di rumah saya, entah angin apa yang membawanya terbang ke sini, bingung campur aduk jadi satu, pasalnya segala aneka makanan lebaran sudah ludes di santap sepanjang malam setelah lebaran.
Saya pun menyambutnya well come atas kehadiran mereka, toh biasanya dan sudah menjadi tradisi rekan-rekan lama, manakalah berkunjung ke rumah sesama pengurus selalu membawa perbekalan ngobrol masing-masing, di samping bekali diri materi obrolan juga yang tak pernah ketinggalan adalah Kopi hitam plus gula dalam sachetan, rokok sesuai selera masing-masing dan aneka jajanan dari mulai kacang kulit panggang, kacang asin sampai ada juga yang membawa roti tawar, katanya buat di celupin dengan kopi.
Intinya kehadiran mereka inginnya tidak merepotkan tuan rumah yang ketempatan buat ngobrol sepanjang malam.
Saat baca BBM dan WA teman-teman terlihat waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 WIB, belum bagitu malam saya kira, karena kadang tidurpun harus sudah ganti hari dan tanggal artinya rata-rata mereka baru bisa tidur setelah pukul 01:00 WIB, cukup mengerikan juga kan bagi para pengurus pengelola cabang olahraga ini.
Lima belas menit kemudian satu per satu mereka parkiran kendaraan di depan rumah, hingga akhirnya terkumpul sekitar 8 orang pengurus yang tentunya terdiri dari beberapa jabatan yang mereka pegang di asosiasi ini, ada dari bidang diklat dan prestasi, wasit, komdis sampai bidang Futsal yang lagi ngetred sekarang ini.
Oh ya lupa secara kebetulan saya ini adalah sekretaris asosiasinya, jadi mungkin wajar saja mereka berkumpul di sini mengingat jabatan sayanya. Obrolan pun campur aduk dari mulai silaturahmih lebaran di keluarga masing-masing, reunian sekolah sampai rencana-rencana kompetisi yang akan di gelar pasca lebaran ini.
Sebagai sekretaris tentunya saya juga mencatat keinginan-keinginan mereka di forum yang non formal ini, karena biasanya dari forum-forum inilah segala macam ide dan gagasan organisasi mengalir bak air hujan turun ke bumi, yang nantinya akan di laporkan ke Ketua asosiasi yang kebetulan Pimpinan Dewan, baru bila dipandang penting dan mendesak maka beliau akan perintahkan saya untuk siapkan undangan rapat membahas materi-materi yang disampaikan pada saat obrolan.
Suasana obrolan semakin malam semakin mengasyikan, tak terasa saat liat jam digital di handphone sudah tertera di angka 01:15 WIB, akhirnya untuk menutup obrolan malam ini, salah satu rekan mengusulkan untuk makan Jamblang yang di depan Pasar Gunung Sari, Jamblang Fitri namanya, tempat langganan para pengurus makan malam pengantar tidur. Loh... Koq begitu ? Rata-rata kalau ada pertanyaan seperti itu mereka sangat kompak jawabannya yaitu " Jamblang Fitrinya aja baru buka jam 23:00 malam" gitu terus alasan teman-teman.
Tepat pukul 02:00 akhirnya sepakat obrolan di tutup dan bersiap berburu kuliner malam, yaitu Jamblang Ibu Fitri di Kawasan GTC ( Gunungsari Trade Center ). Sebagai tuan rumah tentu saja harus rela membereskan gelas, piring dan sampah sisa obrolan malam, beruntung teman-teman juga turut membantu beres-beresnya sehingga teras rumah cepat kembali bersih seperti semula
( Bersambung)
Â
Gunungsari, 02 Juli 2017 (03:00 wib)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H