Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sarung Bolong Karena Mercon

8 Juni 2017   20:41 Diperbarui: 9 Juni 2017   09:35 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Letupan mercon di luar mushola menggema
Penanda sholat taraweh baru saja usai
Anak-anak remaja bersorak bahagia
Tradisi puasa di mushola desa

Peci di silang sarung di selendangkan
Mercon tangan kanan api obat nyamuk di tangan kiri
Di sulut di lempar dan bersembunyi
Mercon meledak tertawa terbahak-bahak

Usai sudah acara tadarusan
Ku cari sandal bergegas pulang
Membuka gerbang mushola secara perlahan
Senangnya liat anak bermain mercon

Duaaarrrrr...... Duaaarr.....
Mercon meledak kenai sarungku
Pelempar mercon sembunyi tak mengaku
Sarungku bolong terkena mercon

Rasa marah menusuk dada
Mata platat-plotot penuh tanda tanya
Akan ulah anak remaja
Beruntung tersadar kalau ini bulan puasa.

Mushola Al Iklas Karyamulya, 8 Juni 2017 ( 20:36)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun