Sebagian besar masyarakat mengetahui tentang gangguan seksual Parafilia dari internet, khususnya sosial media seperti Twitter, Tiktok dan Instagram. Lalu di google berupa artikel berita, edukasi seksual dan situs-situs Kesehatan. Kemudian dari film yaitu salah satunya yang disebut adalah Fifty Shades of Grey. Sedangkan sisanya mengetahui dari buku, materi mata kuliah, dan dari teman/keluarga.
Apa itu Parafilia
Parafilia adalah gangguan dan penyimpangan seksual dimana rangsangan seksual muncul nyaris secara eksklusif dalam konteks objek-objek atau individu-individu yang tidak semestinya (Durand dan Barlow, 2006). Berdasarkan (American Psychiatric Association, 2013) gejala dari parafilia biasanya ditunjukkan dengan adanya ketertarikan seksual yang terjadi secara intens dan terus menerus namun ketertarikan ini diluar dari rangsangan atau perilaku seksual yang normal, dewasa secara fisik dan adanya persetujuan antar pasangan. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders seri ke 4 (2014), gangguan Parafilia diklasifikasikan menjadi delapan kondisi yaitu: Eksibisionisme, Fetisisme, Frotteurisme, Pedofilia, Masokisme, Sadisme, Transvetisme, dan Voyeurisme.
Voyeurisme, merupakan gangguan dimana individu merasakan gairah seksual dengan mengamati atau melihat secara diam-diam orang yang telanjang, sedang melakukan aktivitas seksual, atau sedang membuka pakaian.
Eksibisionisme, merupakan gangguan dimana individu merasakan gairah seksual dengan menunjukkan alat kelaminnya kepada orang asing tanpa adanya persetujuan dari orang tesebut. Penderita ini umumnya melakukan aksinya di depan umum namun dalam kondisi dimana korban tidak dapat menjangkaunya.
Frotteurisme, merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang mendapatkan kepuasan dengan cara menempelkan atau menggosokkan alat kelaminnya kepada orang lain dengan sengaja tanpa persetujuan orang tersebut.
Berikut pengakuan dari salah satu saksi aksi frotteurisme, “Seorang laki-laki mengeluarkan kemaluannya dan berupaya mengggesekkan ke paha dan bokong perempuan di antrean TransJakarta. Yang saya rasakan adalah marah dan ingin menendang mukanya dan menginjak kemaluannya sampai luka berat, tetapi ditahan orang sekitar,”
Masokisme, merupakan gairah atau kepuasan seksual yang didapatkan dengan melibatkan kekerasan seperti diikat, dipermalukan, dipukuli atau dibuat menderita
Sadisme, umumnya berpasangan dengan masokisme. Pengidap gangguan ini akan merasakan kepuasan seksual dari penderitaan fisik maupun psikologis yang dialami lawannya. Hal ini bisa juga terjadi tanpa adanya persetujuan dari korban yang diberikan kekerasan.