Mohon tunggu...
Kutu Kata
Kutu Kata Mohon Tunggu... -

No comment

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wani Piro?

23 Juni 2012   15:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disebuah diskotik.

Musik berdentam keras.
Memecahkan otak.
Memeras keringat.
Musik berdentam keras.
Suara dari neraka.
Basahi wajah-wajah gelisah.

Disana, orang-orang berjingkrak norak.
Disini, orang-orang berteriak gila.

Wanita-wanita tertawa.
Merayu dalam gemuruh.
Membunuh kalbu yang lugu.

Dalam gelap menyulap khilaf.
Pria wanita tawar menawar.
Pria wanita menuai resah.

Kilau lampu-lampu.
Setubuh dua tubuh setuju menyatu dan begitu saja berlalu.

Gak jual cinta disini,Mas. Kata wanita genit.
Hahahahaha. Aku cuma menghibur diri. Jawab laki-laki itu.
Aku cuma punya ini, Mas. Wanita genit itu singkapkan hotpants nya.
Dadanya yang gemuk berrebut menyembul di sela-sela U can see nya.
Desahnya.
Tawanya.
Aih, menghanyutkan. Bisik laki-laki itu.
Rengkuhannya.
Pelukannya.
Sentuhannya.
Gesekannya.
Hahahaha. Memabukkan.
Bah!, bukankah saat ini aku juga sedang mabuk?.
Mabuk bir ber-krat-krat yang baru saja ku tenggak tadi.

Kemudian terjadi transaksi.

Berapa?. Tanya laki-laki itu sombong.
Wani piro?. Tanya Wanita genit.
Sebutkan saja. Berapa?.
Wanita genit itu menempelkan bibir sensualnya ke ujung telinga si laki-laki.
Dia membisikkan sesuatu.
Hah!, berapa?. Teriak laki-laki itu kaget.
Untuk menutupi rasa malunya. Laki-laki itu membuka isi dompetnya.

Lalu ia tendang kaki meja itu. Bah!, uangku sudah habis untuk membeli bir sialan itu!.
Gak bisa kurang?. Pinta laki-laki itu.
Huh!. Sorry ya Mas, aku bukan wanita murahan.
Wanita genit itu pergi meninggalkan si laki-laki.
Kalau mau yang gratis di rumah kan ada Mas... Hihihihi. Ejek wanita genit itu.

Kurang ajar!. Teriak laki-laki itu sambil menendang keras kaki meja.
Sepergian wanita genit itu. Laki-laki itu menghabiskan se-krat bir lagi yang masih tersisa.

Biarlah malam ini aku ditemani pantat botol saja. Bah!. Batin laki-laki itu.

Kutu Kata, Wani Piro?, 23062012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun