Menyambung tulisan tentang Roma kemarin, saya dan teman saya juga jalan-jalan ke Vatican City - negara terkecil di dunia. Bagaimana mau nggak pergi, wong negaranya ada di dalam kota Roma.
Vatican City memang sebuah negara independen yang dipimpin oleh Holy See / Paus, pemimpin umat katolik di seluruh dunia. Untuk deskripsi lengkapnya negara ini, baca link disini saja ya.
Bangunan paling terkenal di Vatican City ini adalah St. Peter's Basilica, katedral megah ditengah-tengah kota/negara ini.
Dari bangunan ini tiap tahunnya Paus mengucapkan selamat natal dan selamat paskah dan selamat natal (CMIIW), dan bangunan ini lah yang jadi sentral di film thriller terkenal "Angels and Demons".
Katedral ini buka tiap hari, gratis biaya masuknya, tapi harap diingat untuk memakai baju yang pantas jika ingin masuk ke dalam gereja (berlaku hampir di semua gereja di Italia).
Yah namanya juga common sense, masa anda ingin masuk ke tempat ibadah mengenakan bikini? Hanya di St.Peter ini aturannya agak lebih ketat, harap mengenakan pakaian yang menutupi bahu dan paha.
Pakai tanktop? Jangan lupa bawa pashmina / syal besar yang bisa menutupi bahu. Jangan harap bisa lolos dengan pakaian minim karena antrian masuk di cek oleh pastor yang bertugas.
Yang unik dari Vatikan ini adalah penjaganya alias Swiss Guard yang mengenakan baju warna warni.
Konon katanya si baju ini di desain oleh sang maestro Leonardo da Vinci sendiri. Namun biarpun "tentara2" ini berbaju lucu, jangan salah mereka ini adalah penjaga yang tangguh yang menghabiskan berbulan2 training militer dan posisi Swiss Guard ini adalah posisi yang sangat prestis.
Masuk ke dalam St. Peter's Basilica, kami berdua cuman bisa ternganga melihat kemegahannya. Luar biasa
Kami berdua bukan umat katolik, saya kristen dan teman saya muslim, namun kami bisa membayangkan betapa magisnya tempat ini untuk umat katolik. Luar biasa.
Yang bisa dilakukan di Vatikan ini adalah turun ke bawah tanah tempat persemayaman Paus2 terdahulu juga makam Santo Peter, salah satu murid Yesus yang paling awal. Makam Santo Peter sendiri tidak di display disini, namun ada di level bawah tanah yang paling bawah.
Tempat ini seram? Tidak juga. Tempatnya besar, terang dan banyak orang, jadi nggak usah takut merinding.
Selain turun ke bawah tanah, kita juga bisa naik keatas katedral, alias ke kubahnya.
Ada dua pilihan, naik lewat elevator berharga 6 euro, jalan kaki / naik tangga 3 euro. Berhubung kita merasa sama2 muda, dan malu naik elevator bersama opa oma, akhirnya kami memilih naik tangga.
Dan keputusan itu hampir kami sesali!! Karena tangganya banyak dan curam sekali! Kami naik sampai atas sudah terengah-engah dan itu baru sampai ke pelataran atap, belum sampai ke atas kubah!
Akhirnya setelah istirahat sebentar kami berdua pun menguatkan niat untuk naik ke kubah paling atas. Yang menderita klaustrofobia jangan naik deh, tangganya curam, sempit dan gelap, tapi begitu sampai di atas pemandangannya luar biasa
Setelah sesi2 foto terpuaskan, kami pun turun dan segera mengantri ke Museum Vaticana. Nah disini lah yang saya cerita antrian bisa sampai 45 menit dibawah terik matahari. Nominal masuk museum nya juga agak mahal seingat saya sekitar 15 euro. Namun ini sudah termasuk melihat Sistine Chapel yang terkenal itu.
(foto langit2 Sistine Chapel)
Mumpung di Vatikan dan di Roma, jadilah kami berdua semangat saja melihat si museum dan kapel. Karena itu bulan Agustus dan banyak turis, jadi kami agak susah menikmati si museum dan kapel.
Nah, jadi alasan untuk kembali lagi ke Roma. Mungkin pas musim dingin, jadi tidak banyak turis dan cuacanya pun enak (secara musim dingin di Italia tidak sedingin di Skandinavia tempat dimana saya tinggal).
Sekian dulu tulisan jalan2 ke Vatikan. Semoga menginspirasi anda untuk traveling ke sini.
PS: Semua foto adalah milik pribadi. Mohon minta ijin bila menggunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H