Partai Bali United vs Madura United (22/12/2019) dalam lanjutan pekan ke-34  menjadi laga terakhir liga 1 tahun 2019. pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu terasa spesial bagi sang tuan rumah Bali United, karena setelah pertandingan mereka merayakan ceremony juara, meskipun mereka harus kalah dua gol tanpa balas dari  sang tamu.
Seusai pertandingan seluruh pemain, official, manajemen klub Bali United merayakan keberhasilannya dalam menjuarai liga 1 2019. Gelar juara sebenarnya sudah mereka  kunci sedari pekan ke-30, saat berhasil mengalahkan Semen Padanang Fc. Catatan manis itu merupakan yang tercepat dalam tiga tahun terakhir ini, sebelumnya Persija dan Bhayangkara Fc memastikan gelar juara tahun 2018 dan 2017 di pekan-pekan terakhir liga.
Gelar Juara pun makin lengkap dengan terpilihnya coach Stefano Teco Cugurra menjadi pelatih terbaik di musim 2019. Bagi Teco ini merupakan gelar individu keduanya, setelah sebelumnya ia berhasil mendapatkan gelar pelatih terbaik 2018 kala membawa Persija Jakarta menjuarai liga 1 di tahun yang sama.
Penghargaan lain pun diberikan kepada beberapa pemain, untuk top skor liga 1 2019 diraih oleh striker Persija Jakarta asal Kroasia, yaitu Marko Simic. Dengan 28 golnya Simic berhasil mendapatkan sepatu emas 2019, hasil tersebut melampaui rekor golnya tahun lalu yang hanya tercatat 18 gol.
Pemain muda terbaik diraih oleh Todd Rivaldo Ferre, pemain asal Persipura Jayapura itu berhasil mencetak enam gol dan lima assist di liga 1 2019. Sementara gol terbaik jatuh kepada striker Persebaya David Da Silva, gol solo run nya saat melawan Arema Fc dinobatkan menjadi gol terbaik 2019.
Untuk pemain terbaik diraih playmaker Borneo Fc, Renan Silva. Menjadi pemain vital bagi klub asal Samarinda, Renan berhasil mencetak 12 gol dan 6 assist dalam 30 penampilannya bersama Borneo Fc di liga 1 2019. Terpilihnya Renan sebagai pemain terbaik menjadi hal yang unik, pasalnya sejak 2017 pemain terbaik selalu diraih oleh pemain dari  klub yang berhasil menjadi juara.
Melelahkan, itulah yang bisa saya deskripsikan untuk kompetisi kasta teratas di Indonesia tahun 2019 ini. Memulai kompetisi atau kick off pada 15 Mei 2019, dan berakhir pada 22 Desember 2019. Total hanya tujuh bulan yang dijalani klub-klub kasta teratas Indonesia guna  mengarungi kompetisi di tahun ini.
Tujuh bulan merupakan waktu yang relatif cepat, dengan 18 klub profesional yang harus menempuh perjalanan antar pulau untuk bertanding tiap pekannya, idealnya di negara-negara yang menganut 18-20 klub peserta dalam berkomptisi diperlukan waktu 8 sampai 10 bulan untuk menyelesaikan kompetisi.
Belum lagi terpotong libur Hari Raya Idul Fitri dan libur pekan uji coba Internasional yang diperuntukan Timnas bertanding serta libur yang lainnya. Bisa dikatakan liga 1 tahun 2019 ini berlangsung di bawah tujuh bulan.
Contoh praktis bisa kita lihat tahun ini ketika jadwal kick off liga 1 beberapa kali dilakukan penundaan semula di jadwalkan akan dimulai 8 mei 2019. Namun, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku Operator liga menunda kick off menjadi 15 Mei 2019.