Â
Alhamdulillah seorang anggota Dpr,bpk Mukhamad Misbakhun.. akhirnya bicara mengenai wacana penaikkan harga rokok menjadi 50.000 perbungkus. Setelah sebelumnya 2 orang ketua dari lembaga lembaga yang harusnya berjuang untuk rakyat, Dpr dan YLKI, justru mendukung wacana kenaikkan harga rokok yang kurang tepat.Kurang tepat menurut pak Misbakhun, tapi menurut kami wacana ini mempunyai pendapat dan niat yang ugal ugalan.
ROKOK ADALAH HAJAT HIDUP ORANG BANYAK.
 -Saya akan menampilkan Daftar kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yang berupa pertanyaan, berkaitan dengan rokok. Rokok yang akan terkena niat wacana menaikkan harga rokok yang demikian ugal ugalan. Yang jelas tujuannya berniat untuk menghapus,meng"Cut!" dunia rokok ditanah air. Pertanyaan ini untuk difikirkan/ditelaah oleh para ahli dan orang yang berkompeten. Untukmenjelaskan kepada kami, bahwa wacana tersebut diatas memang akan menghasilkan kegunaan bagi bangsa, bukan sebaliknya.
 * PETANI TEMBAKAU...,petani cengkeh? Pikirkan makanan, pendidikan, dan keperluan lain dari keluarga MEREKA.
 * PEGAWAI/KARYAWAN PABRIK ROKO
 Berapa banyak jumlah MEREKA? Berapa banyak orang yang mereka hidupi? Berapa banyak uang yang mereka sebarkan untuk menyokong kegiatan didalam masyarakatnya.
 * PABRIK ROKOK.
Berapa pemasukan ke kas negara dari segala penjuru dari pabrik Rokok ini. Berapa sumbangannya ke dunia periklanan/informasi/hiburan? Berapa banyak tenaga kerja yang diserap? Dan bagaimana andilnya pabrik rokok ikut menggerakan lapangan kerja disektor lain. Perkebunan, pabrik kertas?
 * PEREKONOMIAN.
Berapa banyak uang yang beredar, berputar, bertahan/pindah tangan dari rakyat kerakyat,didalam masyarakat, dari dunia perokoan ini? Bukankah ini adalah pergerakan perekonomian rakyat. Hampir diseluruh pelosok kampung selalu ada kios rokok, warung warung penjual rokok. Dipasar, dijalan, dimana saja, kapan saja, transaksi rokok tidak pernah putus.Â
Kalau pabrik roko di hapus(target full success), uang uang ini akan bermain dimana? Pemerintah tentu akan mengucurkan uang ini dari sektor lain(rasio peredaran uang). Jumlah yang super besar ini akan menjadi lirikan produsen,importir barang barang dari luar negeri. Setelah pemerintah mati matian menyodorkan uang ini kepada rakyat, dan rakyat berusaha menggapainya, uang ini akan mendapai lambaian manis dari luar negeri. Dan yang namanya barang impor jarang dijual dikampung kampung, biasanya dipusat pusat perbelanjaan modern. Maka kembali rakyat akan merasa sedikit/susahnya cari duit dikampung.
Rokok adalah musuh perekonomian sebagian bangsa asing,yang warganya pada dasarnya tidak merokok, tidak punya kemampuan melawan industri rokok tanah air, namun tergiur dengan uang yang banyak disektor ini.
 * PEROKOK.
Meroko adalah kebiasaan kita dari leluhur kita, yang saya percaya pada awalnya tentu bertujuan baik atau sekedar hiburan. Tujuan ini ternyata menimbulkan kenikmatan bagi sang peroko, juga mempengaruhi phisikpshikologis sang penghisap. Dan yang belakangan diketahui juga oleh dunia kedokteran bahwa menghisap roko juga "bisa mengganggu kesehatan" TITIK !
Jangan katakan "Rokok bisa membunuh" itu tidak salah dan tidak hebat.Tapi hebat kalau anda bisa menjelaskan bahwa rokok dapat menguangi penyakit ini, mematikan kuman itu (Racun ini membunuh racun itu). Jangan katakan harga rokok kita lebih murah dari harga rokok di Australi, tapi seru kan kesamaan harga daging sapi atau lebih rendahkan, karena negara kita lebih miskin.
  Dalam undang undang dasar dinyatakan bahwa negara berkewajiban mensejahterakan rakyat. Namun oleh beberapa orang yang beruntung mendapat pendidikan yang tinggi, bahkan tinggi sekali(karena saya cuma sd,smp/sma malam 1th), diartikan dengan sangat sederhana,bahwa kalau rakyat sehat maka rakyat sejahtera. Teer..laamm..pauuu..!!
  Anda lihat bung diJepang, kemudahan hidup apa yang tidak ada disana, kesehatan dijamin! Tapi kasus bunuh diri disana adalah yang terbesar.Apakah orang yang sudah tidak kuat untuk hidup adalah orang yang sejahtera? Lihat nelayan kita yang hitam, kurus kering, bekerja malam hari ditengah laut, membereskan jala sambil menikmati sebatang rokok ditengah hawa dingin. Ketika pulang kerumah ia sakit, maka ia pun akan melawan penyakitnya. Bahkan ia dan keluarganya akan berjuang habis habisan untuk menyelamatkan hidupnya, karena ia menyintai hidupnya, menyintai sebatang rokoknya.
Jangan ambil kebahagiaannya yang melebihi kesejahteraan itu. Dia tidak perlu bekerja sambil bermain game, ditemani makanan minuman lezat, dan teman kerja yang cantik, cukup sebatang rokok untuk melawan hawa dingin.
  Saya sendiri adalah perokok berat! Anak saya 3 orang pemuda tidak merokok. Kalau didalam mobil saya merokok, anak saya akan membuka jendela mobil. Kalau mereka memdehem saya pun mematikan rokok sambil senyum malu. Saya perokok berat(4bungkus sehari), tapi anak anak saya justru semuanya para pembenci rokok, kenapa begitu?  Itu adalah karena hasil kampanye saya tentang anti merokok! Sebegitu mereka tidak menyinggung perasaan saya apalagi menyetop saya merokok, karena mereka tidak mau lihat bapaknya sengsara.
Apakah benar tujuan wacana ini menaikkan harga rokok se spektakuler ini bukan untuk menghapuskan rokok seketika? Lantas untuk apa? Memberi azab kepada Industri rokok? Kepada rakyat peroko ?
Kalau ini satu pilihan terbaik, pilihan siapakah ini? Untuk keuntungan siapa ini?
Yang terakhir adalah wacana adalah wacana, yang telah mempengaruhi fikiran dan perasaan masyarakat, tidak tahu pengaruhnya pada aktivitas ekonomi. Yang jelas wacana ini mencoba untuk mempengaruhi pemerintah/presiden. Dan presiden yang sekarang ini jelas punya musuh/pesaing yang terbanyak dari presiden presiden sebelumnya, bisa dari delapan penjuru angin. Kalau ada kebijakan kebijakan sebelumnya dari presiden yang dianggap tidak populer karena ada pengaruh pengaruh tidak jelas, atau benar sebagian pendapat umum yang menganggap presiden telah dikadali, maka presiden sekarang ini harus...bagaimana ya? Menyikapi isu ini, agar jangan sampai umum menyatakan " Wah Presiden dikadali lagi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H