Mohon tunggu...
Kutilang
Kutilang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

LGBT Bisa Memusnahkan Indonesia

17 Februari 2016   12:33 Diperbarui: 17 Februari 2016   13:13 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Diskusi Ilc16 Februari2016 ,foto Kutilang"] [/caption]Saya merasa pada diskusi ilc 16februari ILC 2016, yang themanya berjudul " LGBT Marak Bagaimana Sikap Kita" terasa enteng. Enteng karena tidak ada debat sengit antara peserta diskusi. Enteng Juga karena suasananya lucu,karena banyak para peserta yang gaya dan pendapatnya terasa lucu, menghibur.. 

Saya melihat ada dua kubu yang berdiskusi. Kubu 1: Dua orang LGBT(saya tidak tahu sebutannya, apakah anggota/asli/pasien), ditambah beberapa orang yang bersuara agak pro/membela.

Saya mengacungkan jempol untuk 2 orang yang katakanlah asli LGBT, yang telah berani tampil di diskusi Ilc tersebut. Karena posisinya disini kalau di lihat dari judul themanya "LGBT marak bagaimana sikap kita" Bukan akan menempatkan mereka pada posisi bandar, tapi lebih ke Obyek!

Mangkanya ketika melihat gayanya atau pernyataannya, atau menjawab pertanyaan dari bang Karni yang jahil, sudah bikin kita nyengir, lucu, karena berbeda dari kebiasaan kita yang normal dan umum. Ini yang makin membuat mereka semakin menjadikannya nampak seperti tersangka.

Kubu 2, adalah kubu anti LGBT. Kubu pakar pakar yang merasa dirinya adalah wakil publik/bangsa. Merasa diatas angin, dan sudah yakin pengetahuan dan pendapatnya sangat benar, namun penampilannya juga tidak kalah lucu! Rata rata semua  begitu nampak semangat, heroik(harus!), tapi juga tidak bisa menyembunyikan tendensi promosi. Paling gak bisa bakal diundang lagi nanti oleh bang Karni nanti.

Tidak terlepas juga pembawa acaranya bung Karni, juga ikut mnjadi lucu. Di awal diskusi, Presiden Ilc ini hampir  dibikin blunder oleh manusia LGBT(maaf saya gak tau cara menyebutnya).

Selain itu bung Karni juga ternyata kurang pengalaman, he he.. beliau ternyata belum pernah melihat kambing laki laki kawin dengan kambing laki laki(kalau saya sering ngeliat anak kambing laki laki ngawini saudara laki lakinya, ngawinin ibunya, bahkan bapaknya dikawinin juga, whua ha ha..!).
Disamping itu juga bung Karni telah salah menyusun formasi untuk menyeimbangkan 2 kubu. Saya fikir bung Karni salah pilih orang untuk memperkuat kubu LGBT. Orang yang dipilih juga orang lucu yang cuma cekikian, lebay, yang malah memperkuat kubu anti LGBT yang memang telah menganggap manusia LBGT adalah makhluk menular.

Yang tidak lucu hanya pendapat ketua HAM dan pendapat mantan ketua KPI.

Selanjutnya adalah pendapat atau kesimpulan penonton acara ILC tsb yang dirumah (saya penulis) dari mendengar apa yang diucapkan para peserta diskusi semalam, yang saya tidak tahu tidak lucu atau lucu,whua ha ha.. ! ;

1- Yang paling pokok dari permasalahan dalam diskusi di ILC itu adalah faktor "Suka atau tidak suka dengan keberadaan LGBT". Karena pendapat2 dari kubu anti LGBT, saya lihat dimulai dari pernyataan pernyataan yang bernada anti, baru ditengah atau di akhir diselipi dengan pendapat bernada bijak.

2- Keberadaan LGBT sudah ada sepanjang sejarah(mungkin dari sebelum ada sejarah Indonesia,mungkin juga ada yang jadi pahlawan ternama atau tanpa nama).Dan dilecehkan sepanjang banci,bencong, AC-DC,dll. Oleh Saya yang normal,dan orang orang normal lainnya (kalau saya sekedar humor saja kalau jenisnya gak ada,whua ha ha..).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun