Pondasi Keluarga Bahagia
Oleh Kusyaeni, S.Pd.I., M.Pd
Bapak dan Ibu tamu istimewa Allah Subhanahu Wata'ala
Segala pujian hanya milik Allah Dzat yang telah memberikan banyak kenikmatan kenikmatan kepada kita semua; nikmat iman, nikmat islam, dan istiqamah dalam kebaikan.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada kekasih Allah, qudwah hasanah dalam merealisasikan kasih sayang kepada seluruh umat manusia Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, para keluarga, para sahabat dan seluruh pengikutnya hingga yaumil qiyamah.
Kaum muslimin yang berbahagia, setiap keluarga pasti ingin mengharapkan kebahagiaan. Pertanyaan yang bisa kita ajukan kepada diri kita adalah bagaimana bahagia yang sesungguhnya menurut perspektif al-Quran? Bagaimanana cara mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya? Bagaimana cara agar kita meraih bahagia bersama dalam keluarga?
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wata'ala, Allah Subhanahu Wata'ala telah memberikan panduan dalam merealisasikan pondasi keluarga bahagia di dalam surat An Nahl ayat 97:
"Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".
Dalam kitab Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi menjelaskan bahwa makna kata: ( ) wa huwa mu`min : ketika dia berbuat amal saleh dalam keadaan beriman, karena jika tanpa iman, tidak ada amalan yang akan diterima. ( ) hayaatan thayyibah : kehidupan yang baik di dunia, dengan qana'ah dan rezeki yang halal, di akhirat dengan merasakan kehidupan di surga. ( ) bi`ahsani maa kaanuu ya'maluun : Dia membalas mereka atas setiap amalan yang mereka lakukan dengan kebaikan dan lebih baik lagi.
Makna ayat: Kemudian Allah menjanjikan untuk kedua kalinya pada firman-Nya "barangsiapa yang beramal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, dan mereka dalam keadaan beriman, maka sungguh Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
Jamaah yang dirahmati Allah Subhanahu Wata'ala, janji ini diperuntukkan kepada orang-orang yang beriman dan melakukan amal saleh, dengan keimanan yang benar yang membawa kepada amalan saleh. Dan mereka diharuskan bersih dari kesyirikan dan maksiat. Merekalah orang-orang yang Allah janjikan dengan kehidupan yang baik di dunia, tidak ada keburukan di dalamnya, merasa cukup, makanan yang baik, minuman, dan keridhaan, ini adalah ketika di dunia.
Adapun di akhirat, adalah dengan surga. Balasan tergantung kepada amalan terbaik yang mereka lakukan, seperti shalat dan sedekah. " dan sungguh Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" Ya Allah, jadikanlah kami seperti mereka, dan kumpulkanlah kami bersama mereka, dan berikanlah kepada kami apa yang Engkau janjikan kepada mereka, sungguh Engkau adalah Yang Maha Pengasih.
Dari tentang firman Allah , " Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman" Ia berkata: iman maksudnya adalah ikhlas semata mata karena Allah. Sehingga jelas bahwa Allah Subhanahu Wata'ala tidak menerima suatu amal kecuali dengan ikhlas untukNya ( Tafsir Ath Thabari).
Sedangkan dari Adh Dhahak tentang firman Allah Subhanahu Wata'ala: " Maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik" maksudnya adalah rezeki yang baik dan halal. Ia juga berkata: " Ia memakan makanan yang halal dan memakai pakaian yang halal" (Tafsir Ath Thabari).
Jamaah yang dirahmati Allah, makna kehidupan yang baik ialah mencakup berbagai bentuk kesenangan yang beragam. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Amr:
" : . "
Dari Abdullah Ibnu Amr, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda: " Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah masuk Islam dan diberi rezeki secukupnya serta Allah menganugerahkan kepadanya sifat qona'ah terhadap apa yang diberikan kepadanya" (HR.Ahmad) (Tafsir Ibnu Katsir).
Jamaah yang dirahmati Allah Subhanahu Wata'ala, Inti pesan yang bisa kita tangkap bahwa pondasi keluarga bahagia adalah dengan iman dan amal shalih. Pesan pesan utama yang bisa kita dapatkan: janji yang benar dari Allah bagi orang yang dan amal saleh baik dari laki-laki ataupun perempuan, dengan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
Nilai iman yang bisa kita dapatkan dari ayat ini adalah
- Meyakini bahwa keimanan yang bersih dari kesyirikan dan kemaksiatan yang akan mengantarkan kebahagiaan dunia dan akherat
- Meyakini bahwa keimanan saja tidak cukup tanpa diiringi dengan amal shalih yang ditujukan hanya mengharapkan wajah Allah Subhanahu Wata'ala.
- Meyakini bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang diberkahi Allah dengan rezeki yang baik dan halal.
- Meyakini bahwa janji Allah bagi orang yang beriman dan beramal shalih dengan kebahagian di dunia dengan rasa qonaah dan akherat berupa pahala yang lebih baik dari yang telah dikerjakan di dunia.
Amal shalih yang bisa kita kerjakan adalah:
- Bersemangat menjaga keimanan yang bersih dari kesyirikan dan kemaksiatan.
- Berusaha memperbanyak amal kebaikan hanya mengharapkan wajah Allah dan keridhoanNya.
- Membimbing keluarga untuk mencari kehidupan yang baik yang diberkahi Allah Subhanahu Wata'ala dengan mencukupkan rezeki baik dan halal.
- Berjuang memperbaiki kehidupan dunia dengan rasa qonaah.
- Berdoa kepada Allah untuk diteguhkan dalam keislaman dan keimanan sampai akhir hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H