Pembangunan Flam Railwey merupakan tugas berat yang monumental bagi pelaku sejarahnya. Medan berat, akibat ketinggian dan kemiringan, pembuatan 20 terowongan yang menembus perut gunung, hingga suhu dingin menjadi saksi hebatnya semangat para insinyur dan pekerja membangun Flam Railway pada 1923 dan menyelesaikannya pada 1940. Tujuan awalnya semata untuk memudahkan akses ke jalur Bergen dan mempercepat trasnportasi barang antar wilayah pedalaman dan Pelabuhan.
Dalam catatan pembuatan terowongan terdapat terowongan Lardal yang panjangnya hampir mencapai 6 km yang dibangun dengan tenaga manusia dan teknik tradisional. Juga salah satu fitur yang mencolok dari Flam Railway adalah kemiringannya yang curam, dengan rata-rata gradien 5,5%, menjadikannya salah satu jalur kereta api dengan kemiringan tertinggi di dunia.
Ketika tiba di Kjosfossen. Kereta akan berhenti sebentar di Kjosfossen Waterfall, salah satu air terjun paling terkenal di Norwegia. Penumpang dapat turun dan menikmati pemandangan air terjun yang megah. Terkadang ada pertunjukan dengan seorang wanita berpakaian tradisional yang menari dan menyanyi di dekat air terjun, semua ini menambah pengalaman budaya yang unik.
Dan kereta akan berhenti di Myrdal. Stasiun akhir Myrdal adalah titik penting bagi banyak wisatawan yang melanjutkan perjalanan mereka ke Bergen atau Oslo. Namun banyak juga yang telah memesan tiket return untuk Kembali ke Flam. Termasuk group tour kami. Menikmati Flamsbana merupakan pengalaman berwisata yang sangat unik dan menarik di desa kecil Flam. Design klasik dan kenyamanan modern memberikan nuansa nostalgia yang menyenangkan. Juga dilengkapi panduan audio dalam berbagai bahasa yang menjelaskan sejarah dan fitur menarik sepanjang rute perjalanan.
Naeroyfjord Cruise
Ketika kami datang di Flam, terlihat antrian panjang wisatawan di depan sebuah kapal Cruise kecil berkapasitas sekitar 150 hingga 200 orang. Ini merupakan kapal yang digunakan untuk melihat keindahan alam, Fjord, air terjun, hutan, dan desa-desa di sekitar Falm dan Gudvangen yang merupakan bagian dari UNESCO World Heritage Site.
Kapal cruise ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang nyaman dan personal, sehingga setiap penumpang dapat menikmati pemandangan alam lebih baik. Dioperasikan dengan tenaga listrik, kapal cruise ini tidak menimbulkan polusi udara dan suara yang mengganggu ketenangan dan keheningan alam.
Memiliki rute dari Flam ke Gudvangen atau dari Gudvangen ke Flam, yang satu arahnya ditempuh sekitar 2 jam. Setiap penumpang bebas memilih posisi dalam kapal. Memilki deck pengamat di lantai 2 atau di lantai satu. Juga ruang tertutup berkaca di deck 1, bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan alam tanda merasa takut kedinginan dihembus angin yang cukup kencang.