Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Kafilah Wisata" dalam Ratusan Unta di Gobi Desert

30 September 2024   06:03 Diperbarui: 30 September 2024   09:08 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kafilah Wisata Ratusan Jumlahnya | Dok Pribadi

Dua puluh delapan anggota "Kafilah Wisata" Kirana Tour Services Jakarta dengan unta yang dikendarainya, berbaur dengan ribuan anggota kafilah tour lain di Gobi Desert, Dunhuang, Gansu Province, China, pada Jum'at 20 September 2024. Siang menjelang sore itu, terlihat iringan panjang kafilah unta membentuk sebuah garis nan panjang mengikuti pola punggung pegunungan pasir di Gobi Desert. Beberapa kelompok berhenti seakan membentuk lingkaran. Semua menyajikan pemandangan spektakuler yang begitu memukau bagi yang melihatnya. Objek visual foto dan video bagi pecinta dokumentasi perjalanan dunia. Ini lah karunia Sang Pencipta, dimana tanah gersang nan tandus bisa mendatangkan rizki berlimpah bagi penduduknya.


Perjalanan panjang dan melelahkan dari Turpan, Xinjiang Province menuju Dunhuang, Gansu Province, China harus ditempuh oleh 28 penjelajah "Silk Route" di hari ke 4 dari rute perjalanan panjang mereka. Usia jelang senja seakan bukan halangan. Penurunan beberapa kemampuan fisik juga bukan alasan. Semua seakan sirna dihapus semangat untuk "mentafakuri" alam ciptaan Sang Penguasa bumi dan seisinya.

Dengan Bullet Train berkecepatan rata-rata 175 - 195 Km per Jam, harus mereka lakukan. Itu pun dengan perjuangan ekstra untuk naik dan turun di kereta tercepat di China, dengan satu koper besar dan satu koper kecil yang harus dibawa setiap orangnya. Ditambah perjalanan dengan bus hampir 3 jam menuju destinasi yang akan dikunjungi. Dibutuhkan tekad dan semangat yang kuat untuk melakukannya.

Gobi Desert Yang Mempesona

Ekspresi wajah ceria terlihat dari 28 petualang Silk Route saat tiba di destinasi yang menjadi rute perjalanannya. Gobi Desert.  Gobi adalah sebuah nama yang bermakna gurun dan padang rumput yang luas dan dingin, dalam bahasa Mongolia dan China. Terletak di China utara dan Mongolia Selatan. Merupakan gurun ke 6 terluas di dunia.

Dalam bahasa Mongolia, kata Gobi merujuk pada ke semua wilayah tanpa air di dataran tinggi Mongolia. Sementara dalam bahasa Mandarin, Gobi merujuk kepada gurun berbatu dan semi gurun, seperti Gobi itu sendiri, bukan gurun pasir.

Secara Geografis, Gobi membentang sepanjang 1.600 Km (1.000 mil) dari barat daya timur laut dan 800 km (500 mil) dari utara ke Selatan. Hamparan Gobi dimulai dari kaki pegunungan Pamir hingga pegunungan Khingan Besar di perbatasan Manchuria, di timur; dan dari kaki pegunungan Altay, Sayan, dan Yoblonoi di utara, hingga pegunungan Kunlun, Altyn-Tagh, dan Qilian, yang membentuk tepi utara dataran tinggi Tibet, di Selatan.

Wilayah yang relatif luas di sisi timur pegunungan Khingan Besar, antara perairan atas Songhua (Sungari) dan perairan atas Liao-ho, dianggap sebagai bagian dari Gobi menurut penggunaan konvensional. Sebagian besar wilayah Gobi tidak berpasir, melainkan menyerupai batuan gundul yang terbuka.

Beberapa ahli geografi dan ekologi lebih suka menganggap wilayah barat wilayah Gobi yaitu, cekungan Tarim di Xinjiang (yang menjadi objek destinasi wisata bagi 28 petualang Silk Route dalam Travel story ini) dan cekungan gurun Lop Nor dan Hami (Kumul), sebagai gurun yang terpisah dan independen, yang disebut Gurun Taklamakan.

Memasuki area yang telah disetting sangat baik oleh pemerintah province Dunhuang bagi kenyamanan pengunjung area wisata Gobi Desert, Para penjelajah Silk Route pun sibuk mempersiapkan diri. Selain penutup wajah baik masker, topi,  atau bandana buff yang sering disebut dengan slayer merupakan kain berbentuk segiempat atau segitiga yang sering digunakan sebagai masker. Selain untuk penutup wajah, bandana buff juga bisa digunakan sebagai pelindung kepala dan pengikat rambut; mereka juga membeli "kaos kaki" Sepatu. Agar pasir halus tidak masuk ke dalam sepatu mereka.

Banyak  penjual "kaos kaki" Sepatu di sekitar Lokasi. Harganya pun relatif murah. Hanya 10 Yuan-RMB (mata uang China). Dengan pilihan aneka warna yang mencolok. Seperti oranye, merah, biru atau warna lainnya. Namun warna yang paling favorit adalah warna Oranye. Yang juga dipilih oleh kelompok ini. Dan mereka pun bergaya dengan "kaos kaki" sepatu yang berwarna oranye menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun