“Ketika sebuah pertanyaan diajukan dengan benar, maka ia akan berubah menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat. Membentuk Akuntabilitas Pribadi. Transpormasi pola berpikir. Membantu memecahkan problem kehidupan. Dan membantu membentuk team kerja yang adaptif terhadap perubahan. Akuntabilitas pribadi adalah tentang bagaimana mengambil tanggung jawab atas tindakan kita sendiri dan menghindari mengeluh atau menyalahkan orang lain, dan mengambil tindakan segera tanpa menundanya.”
Manfrad Mann’s Earth Band, pada era 1976 pernah mempopulerkan lagu mereka yang berjudul “Question”. Band asal Londen, Inggris yang dibentuk oleh Manfred Mann, Musisi asal Afrika Selatan ini sukses membuat hits lagu “Question” di seluruh dunia.
“In a dream it would seem
I went to those who close the open door
And Turning the key, I sat and spoke to those inside of me
They answered my questions with questions
And pointed me into the night
Where the moon was a star-painted dancer
And the world was just a spectrum of light”
Namun tentunya artikel ini bukan untuk membahas lagu “Question” karya Manfred Mann, tapi “Rahasia kedahsyatan di balik sebuah pertanyaan”. Dibalik sebuah ide sederhana (dalam sebuah pertanyaan) tersimpan sebuah potensi perubahan pada diri dan orang-orang di sekitar kita. Adalah Rusdi Musa Ishaq, Dr., S.E., M.M. dosen Manajemen Perbankan, M.M. Perbanas institute yang memberi inspirasi mengangkat tema “Mr. Question” ini ditulis artikelnya di Kompasiana.
Ketika kita dihadapi suatu kondisi ketidaknyamanan, yang nyaris mengakibatkan ketidakberhasilan atau kegagalan total dalam suatu pekerjaan, maka beberapa pertanyaan ini bisa saja timbul dalam benak kita :
- Siapa yang bertanggung jawab atas semua ketidakberhasilan atau kegagalan pekerjaan ini?
- Bagaimana Kebodohan ini bisa terjadi di depan mata yang merugikan perusahan?
- Bagaimana saya bisa membantu team mengatasi hambatan-hambatan kerja yang menunda keberhasilan ini ?
- Apakah mereka tidak memperhatikan kesalahan-kesalahan sebelumnya dan terus melakukan kecerobohan dalam menyelesaikan pekerjaan ?
- Apa peran aktif yang dapat saya lakukan untuk meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh team kerja saya?
- Mengapa team leader tidak melakukan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya, yang mengakibatkan kegagalan ini ?
Coba perhatikan 6 bentuk pertanyaan di atas. Pertanyaan-pertanyaan nomor berapa saja yang bisa membantu kita membantu menyelesaikan masalah atau bahkan justru memperkeruh suasana? Karena dari tipe pilihan pertanyaan itu lah kita akan mencoba memahami “Rahasia kedahsyatan di balik sebuah pertanyaan”.
QBQ, The Question Behind the Question karya John G.Miller
Sejatinya semua bermula dari buku karya John G. Miller berjudul “QBQ, The Question Behind the Question”. Buku yang diterbitkan pada 9 September 2004 oleh Putnam Publishing Group, Denver, Colorado, USA, hingga saat ini telah meraih omset penjualan lebih dari satu juta ekseplar sejak kali pertama diterbitkan. Dan telah menginspirasi banyak orang dimuka bumi ini, setelah menyadari, memahami dan menerapkan konsep kedahsyatan dibalik sebuah pertanyaan dalam kehidupan pribadinya.
Point terpenting dari isi buku ini menyoroti praktik Akuntabilitas pribadi di dalam kehidupan sehari-hari atau ditempat kerja. Secara sederhana Akuntabilitas di sini bisa kita maknai sebagai “rasa bertanggung jawab”.
Kalau dalam pemahaman anak kuliahan, “Akuntabilitas” harus dimaknai lebih dalam lagi, yaitu; sebagai kewajiban pertanggungjawaban seseorang atau suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan terkait kinerja atau tindakan dalam menjalankan misi dan tujuan organisasi. Hal ini mencakup evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai umpan balik bagi pemimpin organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.