Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keindahan Fountain & Clock Tower Zaman Reinessance di Kota Tua Bern, Switzerland

8 Desember 2023   13:45 Diperbarui: 8 Desember 2023   22:24 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu masih ada “Anna Seiler Brunnen”, Air Mancur Anna Seiler  untuk mengenang pendiri rumah sakit pertama di Bern. Rumah sakit yang dibangun dengan bantuan pemerintah kota di rumahnya di Zeughausgasse. Terletak di Martgasse. Profilnya dipersonifikasi seorang Wanita berpakaian biru sedang menuangkan air ke dalam piring kecil. Berdiri di atas pilar yang dibawa dari kota Romawi Aventicum (Avenches modern).

Air Mancur Ikonik dan Cantik Di Kota Tua Bern | Dok. Dreamstime.com-de.academic.ru
Air Mancur Ikonik dan Cantik Di Kota Tua Bern | Dok. Dreamstime.com-de.academic.ru

untain yang ikonik serta berbagai bangunan Sejarah lainnya dari gereja, jembatan yang membentang di atas Sungai Aare, Gedung Parlemen, deretan bangunan rumah yang artistik, unik dan menarik dalam penataan tata kota yang indah dan klasik; rasanya tak cukup hanya dalam satu kunjungan.

Karena waktu kunjungan yang terbatas, dengan berat hati kaki ini melangkah di Kembali menuju titik kumpul yang telah disepakati. Berhenti sebentar membeli hot coklat dan sepotong roti. Untuk menghangatkan diri saat musim gugur di akhir November 2023 yang cukup dingin ini.

Saat duduk menyantap roti dan hot coklat. Dua ekor burung Pinch hinggap persis disamping kursi kosong di depanku. Sepertinya seekor burung Pinc yang tadi pagi seakan menyapaku di “Gerechtigkeitsbrunnen - Air Mancur keadilan”. Rupanya ia bersama anaknya. Sepotong roti ku remas hingga membentuk rempah. Ku taburkan di atas meja dekat hot coklat yang nyaris hilang hangatnya karena udara yang dingin.

Tanpa rasa takut kedua burung pinch berwarna abu-abu dengan kombinasi coklat itu menyantabnya. Sesekali wajah mungilnya memandangku. Seakan berucap terima kasih atas rezeki yang diberikan Sang Khaliq, Pemilik Alam ini melalui tanganku.

Didekati tubuhnya ke  burung pinch kecil yang menurutku adalah anaknya. Mungkin ia berkata, “Nak…dekat-dekatlah dengan manusia, karena di sini mereka akan berbagi rizki Allah dengan kita sebagai makhluknya yang lemah”.

Seandainya saya bisa memahami maknanya dan membandingkan  dengan kondisi di negeri kita, rasanya burung pinch itu akan berkata,”Nak…jangan dekat-dekat dengan manusia, karena kita akan ditangkap, dikurung atau dijual dipasar burung di kotanya”

Akupun tersenyum sendiri memaknai semua komunikasi yang terjadi antara diri ini dan dua burung pinch tadi. Hot coklat yang sudah dingin itupun kuhirup dari cangkir yang juga mulai terasa dingin. Sambil merasakan kenangan indah tentang Fountain-fountain cantik dan Clock Tower ikonik yang baru saja saya singgahi. Di kota Tua Bern yang cantik dan indah. Pada akhir musim Gugur, di bulan November 2023.

Ooooh betapa indah dan nikmatnya hidup ini…, Maha Suci Engkau ya Allah, Rabb yang Maha Suci dengan segala karunia yang telah Engkau berikan kepada kami.

Jkt/08122023/Ksw/84

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun