Gumpalan awan laksana permadani putih menyelimuti pemandangan di depan sana. Jarak pandang hanya beberapa belas meter, dari titik dimana kaki ini berpijak. Tak lama, cahaya mentari mulai menguak. Seakan mengurai tirai awan putih di depan mata. Angin kencang berhembus. Menggiring uraian tirai awan menjauh dari pandangan.
Perlahan namun pasti tirai itu pun terbuka. Dari samar, kini semakin jelas. Rangkaian pegunungan indah; Eiger, Monch dan Jungfrau. Kokoh, tegak berdiri di hadapan mata. Pesona Indah Danau Brienz dan Thun, dengan warna hijau kebiruan- turquise nya seakan mencolok mata.
Hamparan bangun kota yang menyebar di alam hijau nan indah, begitu mempesoana dilihat dari sebuah titik di atas sana. Harder Kulm, dimana pesona 3 pegunungan tertinggi di pegungunan Alpens dan 2 danau terindah di Interlaken, Switzerland bisa kita nikmati keindahannya.
Sebuah titik puncak tertinggi di Bernese Oberland, Interlaken, Swiss; yang sebenarnya bukan puncak sebuah gunung dalam arti sesungguhnya, menjadi begitu popular dikalangan turis local dan mancanegara yang mengunjungi kota Interlaken.
Sebuah area puncak yang memiliki lokasi sangat startegis, dan sangat pas untuk melihat panorama indah kota Interlaken. Panoramic view nya bahkan dapat menyajikan pesona tiga rangkaian pegunungan tertinggi dan indah yang seakan mengelilingi kota. Ditambah bentangan alam indah dan kota Interlaken terhampar di atasnya. Serta cantiknya danau Brienz dan danau Thun yang warna hijau turquois. Harder Kulm, orang memanggil namanya.
Terletak diketinggian 1.323 meter di atas permukaan laut, Harder Kulm sangat mudah diakses dari pusat kota Interlaken, terutama pada pertengahan April hinggal akhir November. Hanya 6 menit dari stasion kota.
Interlaken merupakan kota cantik yang menjadi tujuan wisata popular turis local dan mancanegera. Sebuah kota dan munisipalitas Swiss di distrik administarif Interlaken-Oberhasli di Kanton Bern. Kota yang merupakan pintu gerbang transportasi utama ke pegunungan dan danau diwilayahnya, di Bernese Oberland, pegunungan Alpens Swiss.
Berada di tanah alluvial datar yang disebut “Bodeli” dan diapit dua danau indah, yaitu danau Brienz di timur dan danau Thun di barat, dan disepanjang suangai “Aare” yang mengalir diantara keduanya. Interlaken di huni lebih dari 23.300 jiwa yang menggunakan Bahasa Jerman sebagai Bahasa resminya. Dengan Bahasa lisan utama sehari-hari bahasa Jerman varian local dengan dialek Alemannic Swiss Jerman, Bernese Jerman.
Walau tergabung dalam Uni Europa, Swiss masih mempertahankan mata uang negaranya untuk semua transaksi Swiss Franc- dengan inisial-Code mata uangnya CHF yang saat ini memiliki nilai kurs sedikit lebih tinggi dari dari mata uang Euro.
Menikmati kota Interlaken yang indah dan tenang rasanya belum lengkap bila belum mengunjungi Harder Kulm. Tempat panoramic view paling poluler untuk menikmati semua keindahan alam di Interlaken. Dimana kokohnya tiga puncak pegunungan tertinggi di rangkaian pegunungan Alpens ini dapat dilihat secara penuh dari sebuah titik pengamatan panoramic View yang disediakan oleh pengelolanya. Juga indahnya danau Brienz dan Thun yang berwarna biru turquoise yang penuh pesona. Dibentangan alam hijau yang menggelar keindahan kota Interlaken di atasnya.
Untuk tiba di “Harder Kulm” kita harus menggunakan “Harderbahn Funicular” sejenis kereta kabel yang menghubungkan titik-titik di sepanjang jalur kereta api yang terletak di lereng yang curam. Bekerja dengan system keseimbangan dua gerbong dan dipasang secara permanen pada ujung kabel pengangkut yang berlawanan, yang dilingkarkan pada katrol di ujung atas lintasan.
Dengan konfigrasi system yang ada kedua gerbong akan bergerak serentak. Yang satu bergerak turun dan yang lain naik dengan kecepatan yang sama.
Dibangun sejak tahun 1905 dan mulai dioperasikan pada 1908. Funicular generasi pertama ini kemudian diganti dengan generasi berikutnya sekitar periode 1961-1966. Dan setelah 100 tahun beroperasi, pada tahun 2008 funicular yang membawa turis menuju Harder Kulm ini pun diperbaharui.
Funicular generasi terakhir ini mampu mengantar semua penumpangnya ke titik puncak menuju Harder Kulm hanya dalam tempo 10 menit saja. Pergantian turun naik Funicular di atas dan di bawah terjadi setiap 20 – 30 menit sekali.
Setelah tiba di puncak, kita akan menjumpai beberapa restaurant yang menyediakan beberapa pilihan menu baik untuk makan maupun minum. Yang paling menarik adalah bangunan restaurant panoramic yang berbentuk seperti gereja kecil.
Sebenarnya dari beberapa titik di Harder Kulm kita sudah dapat melihat view indah pegungunan dan danau serta kota Interlaken. Namun sebuah tempat khusus “Panoramic View” yang dibuat pengelola menjadi tempat paling Favorit untuk mengamati semua keindahah alam sepanjang mata memandang.
Dari Panoramic View ini kita akan melihat kota Interlaken yang terbentang di atas alam yang indah. Dua buah danau cantik di sisi barat, yaitu danau Brienz dan danau Thun di sisi kiri, menjadikan pemandangan indah yang ada menjadi begitu mempesona.
Ditambah lagi hadirnya sosok gagah perkasa, di rangkaian puncak pegunungan Alpines; Eiger, Monch dan Jungfrau yang sekan membentengi kota Interlaken, menjadikan semua pemandangan alam di depan mata menjadi sesuatu yang patut dipuji dan di syukuri, yaitu; Sang Penciptanya. Allah Azza wa Jalla. Masya Allah, Subhanallah, indah nian kreasi ciptaan Mu Ya Rabbi.
Di Harder Kulm, turis juga dapat mengeksplorasi alam dengan mendaki dan menuruni perbukitan Harder Kulm dalam program lintas alam (hiking). Untuk itu sebaiknya mengambil optional tour dengan menggunakan pemandu berpengalaman untuk mengeksplorasinya.
Mengeksplorasi keindahan alam dari Harder Kulm rasanya harus menjadi program pilihan bagi turis yang mengujungi kota Interlaken, Swiss. Karena sejatinya tempat ini memang tempat yang sangat “recommended” sebagai tempat rekreasi untuk menikmati keindahan kota Interlaken, kecantikan danau Brienz dan Thun serta menikmati tiga puncak pegunungan tertinggi di Pegungan Alpines, yaitu, Eiger, Monch dan Jungfrau.
Menikmati makanan dan minuman enak dan lezat dengan view alam yang indah serta membuat foto kenangan tak terlupakan. Hanya di Harder Kulm, Interlaken, Swiss.
***
Jkt/05112023/Ksw/79
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
