Penduduk desa lalu memanfaatkan lahan tergenang air itu dengan mengangkat gambut-gambut yang ada. Sehingga terbentuklah gundukan tanah dan kanal-kanal air sungai yang mengelilingnya. Penduduk lalu mendiami tanah gundukan gambut sebagai tempat tinggal dan menjadikan kanal sungai sebagai sarana transportasi perjalanannya. Inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya pedesaan Giethoorn hingga Sekarang.
Sejatinya banyak desa-desa di Nusantara memiliki karakter unik yang berpola mendekati Giethoorn. Bila pemerintah daerah sangat jeli dan concern dengan pembangunan desa-desa wisata berthema khas. Indonesia mungkin memiliki banyak desa yang dapat dijadikan sebagai modelnya.
Dibutuhkan dedikasi tinggi pada para pemangku Amanah rakyat dan pemegang kekuasaan di daerah, untuk menjadikan semua potensi desa-desa mereka sebagai "Unit usaha" yang menjadi lokomotif-lokomotif ekonomi di daerahnya. Memang dibutuhkan peran investor local atau dari luar daerah untuk berperan serta. Bila peluangnya jelas, bagi hasilnya pasti dan keamanan investasi terjamin. Rasanya semua akan lebih mudah direalisasikan.
Ayoo kita tunggu para pemangku jabatan dan Amanah rakyat daerah menjadikan desa-desa mereka sebagai tujuan wisata yang menarik dan menguntungkan ekonomi rakyat. Semoga artikel ini menginspirasi semua pembacanya dan menjadikan sebagai stimulus untuk pemikiran lebih lanjut yang lebih besar dalam membangun desa-desa wisata di seluruh Nusantara tercinta. Rasanya saya merindukan sebuah sebutan baru bagi sebuah desa di pojok Nusantara sana, "(nama sebuah desa), Venice of the Indonesia". In syaa Allah.
Dan perahu kayu kami pun terus bergerak menikmati keindahan pedesaan yang nyaman ini. Kini, Giethoorn menjadi desa yang sangat didambakan untuk merasakan kehidupan damai sesungguhnya di sebuah pedesaan. Ia menjadi sebuah desa yang sangat terkenal di Belanda, bahkan  hingga ke mancanegara. Menyusuri kehidupan pedesaan di Giethoorn bagaikan menemukan sebuah titik kedamaian hidup di dunia. Giethoorn, desa penuh pesona, yang layak disebut, "Venice of the Netherlands"
Jkt/04062023/Ksw73