Selepas spot ini kita akan banyak menjumpai bar atau caf yang menawarkan minuman segar dan dingin. Kelapa muda menjadi salah satu yang ditawarkan untuk menghilangkan dahaga. Di saat hari cerah dan panas di Costa Maya.
Semakin ke dalam kita akan banyak menemui toko-toko yang menjual aneka cendra mata khas Costa Maya. Dari ujung rambut hingga ujung kaki semua lengkap. Asal teliti mencarinya. Penduduk desa yang memang sudah terkondisi melayani turis-turis dunia akan menyambut dan melayani kita dengan ramah.
Pohon kelapa mendominasi landskep taman di hampir semua area Kawasan wisata Costa Maya. Bangunan beratap rumbia berciri khas banyak kita jumpai di area ini. Hampir sebagian besar tanahnya berpasir. Di beberapa bagian terlihat disemen dan dibentuk ornament di atasnya. Beberapa menggunakan batu alam dan keramik. Semua membentuk nuansa yang semakin semarak Kawasan wisata Costa Maya.
Di sebuah area yang sedikit luas terdapat beberapa orang laki-laki berseragam khas. Berbaju putih dengan celana merah. Memakai beberapa ornament bermotif warna-warni di kepala, badan hingga kaki. Pada bagian ujung celana disambung dengan ornament garis-garis mendatar aneka warn bagaikan warna Pelangi.
Menggunakan topi unik dengan hiasan laksana jambul merak di atas kepala. Terbuat dari semacam lidi atau sejenis bambu yang disusun berdiri tegak. Mengingatkan saya pada gaya rambut Punk Rock atau gaya rambut suku Indian Mohican.
Di tengah-tengah area terdapat sebuah batang kayu lurus berukuran lebih besar dari batang pinang dengan tali kuning yang menjuntai ke bawah.
Di atasnya ada beberapa benda yang tergantung di sebuah dudukan khusus yang di buat. Persis seperti pohon panjat pinang saat 17 Agustus-an di Indonesia.
Lima orang diantara mereka mulai mengitari tiang tersebut. Satu diantaranya membunyikan sebuah alat music tiup dan pukul kecil yang dipegang ditangan kiri sementara pemukulnya berupa kayu kecil ada di tangan kanan. Mereka berputar berkeliling, menunduk dan berputar di tempat sambil sesekali menhghentakan kaki. Seperti sedang melakukan suatu ritual.
Setelah proses ritual selesai, satu diantaranya mulai memanjat batang kayu bulat dengan batuan tali. Dengan Teknik yang telah dikuasainya sang pemanjat dengan cepat sampai di bagian atas. Duduk di atas dudukan kayu yang ada. Lalu mengambil beberapa benda yang tergantung di atas sana. Persis seperti saat peserta panjat pinang di 17 Agustusan,berebut mengambil hadiah di atas pohon pinang.