Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengeksplorasi Grand Canyon dengan Helikopter

10 November 2022   05:00 Diperbarui: 13 November 2022   04:30 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Mengeksplorasi Grand Canyon | sumber: Dok. pixabay.com/VIT DUCKEN

Halicopter berwarna merah dengan ornament putih bernomor 40 itu bermanuver di atas batu-batu cadas. Mengeksplorasi Grand Canyon. Memperlihatkan sisi eksotis puncak, lembah, ngarai dan jurang berbatu tajam di Grand Canyon West, Arizona, USA. 

Memperlihatkan detil "otot-otot tubuh sang raksasa".  Ngarai terbesar didunia.  Yang tersusun dari batu cadas tajam nan kuat yang membentuknya. 

Di bawahnya, sungai Colorado berwarna kuning emas bagaikan sang Naga dengan lenggak-lenggok tubuhnya yang panjang. 

Seakan memandang kedatangan kami dengan penuh suka. Dan menanti dengan penuh rasa ingin tahu. Siapa enam orang turis Indonesia yang dibawa pilot helicopter yang telah menjadi sahabatnya.

Mentari di Grand Canyon West, Arizona, USA hari ini bersinar cerah. Sinarnya menghangatkan bumi, laksana sentuhan coffee capuciono saat menyentuh tenggorokan pagi tadi. Hangat. 

Meraba semua sisi dari ujung lidah hingga ujung leher ini. Bau tanah merah yang basah dua hari lalu masih menyisakan wanginya yang khas. Memberi semangat akan arti kehidupan yang terus berjalan.

Berpisah sementara dari kelompok besarnya yang berjumlah tiga puluh tiga orang. Enam turis Indonesia ini memisahkan diri untuk memulai sebuah petualangan seru. Dipimpin Tour Leader dengan jam terbang yang tak perlu diragukan. Mengeksplorasi Grand Canyon West dengan Halicopter.

Mereka akan segera bergabung kembali dengan kelompok besarnya  di Skywalk Grand Canyon setelah program eksplorasinya selesai saat makan siang. Melanjutkan program bersama berjalan di atas jalan kaca skywalk dengan jurang mengangga di bawahnya.

Berfose untuk foto bersama dengan pakaian tradisional Indonesia. Untuk mengatakan pada dunia, bahwa kami bangga menjadi orang Indonesia.  (Baca di Kompasiana : "Baju Tradisional Indonesia Pun "Pentas" di Skywalk Grand Canyon,USA)

Berjalan sekitar 150 meter dari pintu gedung resepsionis yang sedikit unik. Kami menuju bangunan di sisi kiri yang dibangun secara minimalis dengan fungsi maksimal. Berfose di depan sejenak sebelum beranjak masuk untuk mencatat jejak kenangan yang telah kami tapak.

Registrasi Ulang Mengeksplorasi Grand Canyon | Dok. Pribadi
Registrasi Ulang Mengeksplorasi Grand Canyon | Dok. Pribadi

Ruang di dalamnya berbentuk segi empat. Ada tiga pintu kaca yang dapat diaksesnya dengan fungsi yang diatur untuk masuk dan keluar ruangan. 

Pada posisi pukul 11 dari pintu masuk terdapat sebuah Counter dengan pembatas kaca. Dua orang petugas berada di dalamnya. Melayani mereka yang teregristrasi untuk memulai eksplorasi.

Mengecek kebenaran data melalui ID Paspor. Mencocokan dengan catatan reservasi yang ada. Dan meminta mereka melakukan penimbangan badan yang alatnya sudah disediakan persis di depan Counter. 

Setelahnya kami diminta duduk tenang di kursi sisi kanan Counter sambil melihat video yang terus ditayangkan berulang-ulang.

Duduk dengan tenang dijajaran kursi dihadapan layer TV yang menyajikan tayangan tahap-tahapan memulai eksplorasi dengan Helicopter di Grand Canyon. 

Kami menyimak semua penjelasan. Mana yang boleh, mana yang dilarang. Apa yang harus dilakukan dan apa yang tak perlu dikerjakan. Ini hal penting agar semua proses berjalan aman.

Beberapa kelompok lain juga berdatangan. Mereka melakukan tahapan prosedur yang sama seperti yang kami jalankan. 

Tak menunggu lama, nama-nama group kami pun dipanggil. Kami beranjak dari tempat tunggu mengikuti petugas yang membawa kami menuju lokasi dimana helicopter menunggu.

Berjalan sekitar dua ratus langkah dari tempat semula, dua orang petugas lain sudah menanti di sana. Memeriksa dokumen yang dibawa petugas dan seorang diantaranya membawa kami menuju titik lokasi memulai eksplorasi.

Ia lalu memanggil nama dari setiap kami. Menyusun formasi sesuai ukuran berat tubuh kami. Rupanya ini fungsi menimbang berat badan tadi. 

Menyeimbangkan berat tubuh penumpang dalam komposisi duduk di dalam helicopter nanti. Posisi kami masih di luar pagar, sementara dihadapan kami sebuah helicopter dengan penumpang di dalamnya telah siap terbang.

Udara kencang dari bali-baling helicopter yang mulai terbang mengempas wajah dan tubuh kami. Kalau tidak dipegang, topi di atas kepala kami pasti terbang. 

Tak lama setelah helicopter mengudara. Terlihat satu lainnya mendekat. Saya memperkirakan, itu helicopter yang akan kami gunakan. Ternyata dugaan itu tepat.

Helicopter dengan warna merah dengan ornamen putih bernomor 40, landing persis 20 meter dihadapan kami. Dikemudikan seorang pilot berpostur sedang, dengan sedikit janggut menutupi dagunya.

Formasi duduk 3-4 adalah format yang tepat untuk group kami di Halicopter nanti. Empat orang yang tiga diantaranya bertubuh kelas berat ditempatkan duduk dibagian belakang. Pilot dan dua orang bertubuh kelas bulu ringan ditempatkan di depan. Di sebelah kanan Pilot.

Dengan sigap kami mempraktekkan apa yang kami lihat di video saat menunggu antrian. Tak ada yang terlewat. Safetybelt, Headseat khusus dan posisi duduk tegak kami lakukan. Semua demi keselamatan. 

"Are you ready guys" tanya sang pilot. Kami hanya menjawab dengan senyum dan anggukan. Karena ada sedikit rasa takut tersimpan. "Ok...here we go now" kata pilot memecah kesunyian.

Mendarat di Bagian Dasar Ngarai Grand Canyon | Dok. Pribadi
Mendarat di Bagian Dasar Ngarai Grand Canyon | Dok. Pribadi

Dan helicopter pun mulai terangkat perlahan ke atas sambil bergerak ke depan. Mencari posisi kestabilan. Lalu mulai bergerak lebih cepat. Melaju ke depan. Mulailah semua peserta merekam momen yang yang penuh petualangan di Grand Canyon.

Jarak dari titik kami beranjak menuju bibir ngarai Grand Canyon hanya memerlukan waku kurang dari 2 menit dengan pergerakan Helicopter yang cukup cepat. Setelahnya, Pilot mulai menurunkan ketinggian masuk kedalam ngarai yang terlihat sangat curam dan dalam.

Bebatuan yang membentuk ngarai dan curung terlihat keras dan kokoh. Membentuk pola yang beraneka ragam. Beberapa bagian terlihat membentuk sebuah candi. 

Sementara yang lain seakan membentuk pyramid dengan bentuk sedikit tak beraturan. Semua orang bisa mengimaijnasikan bentuk ngarai yang ada menurut persepsinya. Inilah indahnya melihat sisi bebatuan Grand Canyon yang berada jauh di ngarai dalam sana.

Keindahannya jangan dikira. Tak akan terjangkau mata kalau hanya melihat dari bibir ngarai atas sana. Pola-pola bentukan alam pada batuan yang ada memang luar biasa. Tergerus air, udara, dan suhu yang ekstrim luar biasa memberikan sentuhan pada bebatuan yang ada. 

Tampil dengan wujudnya sesuai dengan lukisan alam yang menghendakinya. Namun sejatinya ini semua adalah kreasi Sang Pencipta Dunia. Untuk manusia yang pandai bersyukur. Mengakui keberadaan dan memuji kebesaran ciptaan-Nya.

Pesona Grand Canyon Memang Luar Biasa | Dok Pribadi
Pesona Grand Canyon Memang Luar Biasa | Dok Pribadi

Pilot Helicopter terus bermanuver. Membawa kami melihat semua angle dan sisi indah Grand Canyon. Sementara Sungai Colorado yang berwarna kuning keemasan berkelok-kelok, sekan merangkul semua sudut landai bagian bawah ngarai yang indah ini.

Namun jangan tanya, adakah pepohonan tinggi di sana? Di hampir semua bagian nyaris tak terdapat tanaman tinggi. 

Hanya sedikit pohon perdu yang bertahan hidup, berteman dengan rumput-rumput berduri yang tumbuh menempel dipermukaan datar atau bebatuan. Semua terlihat gersang, dibalik keindahan ngarai dengan segala pola dan bentuknya yang unik dan indah.

Pilot Helicopter terus memacu kuda besi merah bersayap baling-baling ini. Membawa kami melihat semua sisi indah Ngarai terbesar di dunia. Hingga kami pun terpesona dibuatnya. Hanya ucapan, "Masya Allah -- indah luar biasa Ciptaan Mu ya Allah" yang selalu keluar dari mulut ini.

Setelah lima menit lebih lima belas detik berlalu, Helicopter pun mendarat di sebuah dataran berbatu. Pilot meminta kami turun untuk mengeksplorasi Grand Canyon dengan berjalan kaki. Kami pun turun dari Helicopter dan tak lama helicopter pun Kembali melayang di udara.

Tinggallah kami berenam di sini. Di ngarai sepi, kering dan tandus ini. Tak terlihat seorang petugas pun di sana. Sebuah bangunan gazebo sederhana dengan beberapa kursi dan gallon air tampak di depan muka. Atapnya hanya beralas jaring sebagai penghalang panas. Namun kami yakin disini pasti ada kehidupan.

Panorama Penuh Pesona Di dasar Grand Canyon | Dok. Pribadi
Panorama Penuh Pesona Di dasar Grand Canyon | Dok. Pribadi

Tak membuang waktu kami pun segera mendokumentasikan kegiatan kami. Sebagai bukti bahwa kami sudah singgah di bagian paling dasar ngarai terbesar di dunia. Grand Canyon West. 

Tak lama dari arah belakang gazebo hadir seseorang. Berwajah asli Indian. Meminta secarik kertas yang menjadi dokumen pegangan saya sebagai tour leader. Memeriksanya, lalu membuat tanda di lembarannya.

Ia meminta kami turun ke bawah. Dimana beberapa tangga besi dengan lantai kayu sudah tersedia. Tersusun rapih yang membawa peserta tour menuju perahu motor.

Kala kami menuruni anak tangga, baru saja satu group tour keluar dari perahu bermotor tersebut. Berganti posisi dengan kami yang baru memulai tour dengan perahu motor mengeliling sebagian sungai Colorado. Pengemudi perahu motornya anak muda Indian dengan tubuh kekar dan rambut Panjang terurai.

Tak lama perahu bermesin itu pun melaju kencang. Memecah kesunyian Dasar Ngarai Grand Canyon. Menyibak keras sungai Colorado dengan airnya yang berwarna kuning emas.  Angin kencang menerpa wajah kami. Nyaris saja topi kesayangan seseorang terbang, kalau saja tak cepat dipegang.

Memandang indahnya bentuk pola bebatuan Grand Canyon dari Sungai Colorado memang berbeda saat di atas helicopter sana. 

Sudut pandang yang berbeda menyebabkan imajinasi setiap orang atas bentuk bebatuan yang ada pun berubah. Namun apapun perubahan yang terjadi, dari manapun sudut pandangnya, Ngarai terbesar di dunia ini memang indah luar biasa.

Indian muda pengemudi perahu mesin kami pun sangat piawai mengemudikan tunggangannya. Ia paham betul dimana sudut-sudut dan sisi-sisi yang harus kami lihat. 

Yang wajib dinikmati turis dunia yang hadir di sana. Senyumnya sedikit, namun penuh pesona. Tentu ia pun sangat lancer bertutur dalam Bahasa Inggris Amerika. Kalau ia berkomunikasi dengan Bahasa aslinya, Indian. Pasti kami hanya bengong saja.

Sang Indian Yang Penuh Perhatian | Dok. Pribadi
Sang Indian Yang Penuh Perhatian | Dok. Pribadi

Dua kali pemberhentian ia berikan agar kami dapat mengabadikan kenangan indah di dasar ngarai Grand Canyon yang diambil di atas Sungai Colorado. 

Pemandangan alam yang cantik dan indah. Semua tak kami lewatkan. Tak lupa kami membuat foto kenangan indah bersamanya. Tentunya apresiasi untuk keramahan pelayanannya tak kan kami lupakan. Beberapa lembar Dollar sebagi Tip, membuat senyumnya bertambah lebar.

Puas kami mengeliling sebagian sunga Colorado, kamipun Kembali ketempat menanti.Menanti Helicopter merah datang menjemput kami. 

Pengaturan waktu yang tepat membuat proses datang dan perginya turis di dasar Ngarai Grand Canyon berjalan lancer. Helicopter datang menurunkan penumpang. Menjemput yang sudah saatnya pulang. Begitulah proses yang terus berjalan.

Pilot yang sama membawa kami pulang. Manuvernya sedikit berbeda dibanding saat datang. Helicopter bergerak maju dan terus mendaki mendekati bibir ngara. Seakan hendak menabrakan diri kalau dilihat sekejab. Namun ini adalah teknis Pilot untuk menghindari hempasan angin yang sangat kuat.

Lepas dari bibir ngarai di puncaknya. Ada rasa lega terasa di dada. Dataran yang ditempuh selanjutnya sudah tak membuat rasa apa-apa. Hanya senyum ceria yang kini tersisa. Saat sang pilot dengan selamat menapakkan kaki Helicopternya di tempat keberangkatan semula.

Ucapan Hamdalah terdengar dari mulut peserta, "Alhamdulillah". Rasanya perjalanan singkat mengeksplorasi Grand Canyon dengan Helicopter memang sangat luar biasa. 

Tak rugi melepaskan beberapa lembar seratus dollar an Amerika untuk membayarnya. Dibanding pengalaman indah yang baru saja dirasakan. Sungguh ini pengalaman luar biasa!

Jkt/09112022/Ksw/61

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun