#Point of Interest : Journey to West Coast, Western Caribbean, Mexico, Honduras And Bahamas#
Gemerlap kehidupan malam di Las Vegas, Nevada USA, bak cahaya yang mengundang serangga malam berdatangan. Bagaikan bunga yang menggoda kumbang. Seperti semerbak wangi aroma perawan bunga desa yang merayu hati perjaka. Semua terpesona, hingga banyak yang terpedaya. Di Las Vegas; Judi dengan segala bentuknya; Prostitusi yang dibungkus dalam pornografi, pornoaksi, maupun transaksi; narkoba jenis ganja dan sejenisnya; serta minuman keras semua digelar bebas. Siapapun boleh menyaksikannya. Siapapun boleh memakainya. Tak ada kata tabu apalagi tercela. Di Las Vegas, semua bebas, semua merdeka, semua legal dimata hukum yang ada.
Masuk dan tinggal di dalam kotanya, bagaikan "uji nyali" ketabahan Iman. Bagaimana tidak?. Semua terpampang di depan mata. Ditawarkan dengan sangat terbuka. Dimudahkan untuk dilihat dan dirasa. Dari ujung kaki hingga ujung kepala. Maka tak heran kota ini terkenal dengan julukan "Sin City" -- Kota Dosa. Dimana semua kemaksiatan dunia dianggap biasa. Di Las Vegas, keteguhan iman kita benar-benar  dicoba. Tak ada orang yang akan tahu  perbuatan Anda. Kalaupun tahu ia tak  akan peduli. Itu bukan urusan mereka. Hanya hati kecil Anda yang berbicara untuk menentukan sikap Anda. Atas nama "Keteguhan Iman" yang masih tersisa.
Hari sudah menjelang malam, saat kami menapakkan kaki di kota Las Vegas. Meninggalkan kota Los Angeles yang kemarin baru saja kami singgahi. Tentunya sebelum tiba di Las Vegas, ada satu tempat yang kami kunjungi, yaitu Palm Spring. Dimana harga murah barang-barang branded di Cabazon Factory Outlet dapat kami nikmati. So pasti Joe...ini semua rezeki. Apalagi untuk mereka yang sudah jadi "hobby".  Yooo mari..., sikat habis!
Melihat Las Vegas diwaktu malam bak melihat Wanita bertubuh tinggi langsing, berparas cantik, dengan kulitnya yang putih halus, serta bibir indah bergincu merah tebal yang baru saja berdandan. Memamarkan kejelitaannya. Menebar senyum pesonanya. Menggoda dari sudut kerling mata dan bibirnya yang merah merekah. "Aduh...Mak...Tak tahan awak nih" kata bang Ucok di Medan sana.
Sejatinya kota Las Vegas dimalam hari memang begitu mempesona. Gedung-gedung tinggi yang dirancang secara artistic dan modern bermandi cahaya dan hiasan lampu-lampu LED aneka warna dari visual-visual yang ditampilkan. Hotel-hotel berbintang seakan saling menghias diri memancing tamu agar berkunjung, menginap, membeli minuman keras, ganja, bermain judi di kasino hingga bertransaksi prostitusi.
Hotel kami menginap, "Paris Las Vegas", bahkan membuat replica Menara Eifel yang nyaris seukuran aslinya dengan hiasan lampu menyelimuti bentuknya untuk lebih menarik para wisatawan yang datang ke Las Vegas. Terletak persis dimuka bangunan hotel megah yang berbentuk V, sehingga penampilannya begitu "eye catching" dengan positioning Brand yang kuat. "Paris -- nya Las Vegas"
Sementara di depan nya, Hotel Belagia membuat kolam air mancur besar yang pandai berjoget mengikuti irama lagu yang dimainkan. Atraksi air mancur menari ini menjadi pertunjukan tersendiri bagi semua orang yang melihat dan ratusan orang berdiri dipinggir kolam besar dengan smartphonenya menanti pertunjukkannya setiap 15 menit sekali. Lagu yang dimainkan mulai dari lagu-lagu pop, Rock, Jazz hingga classic.Â
Mall-mall besar yang ada menjajak barang-barang branded dari seluruh mancanegara banyak dikunjungi dari yang sekedar window shopping hingga para pembeli product branded sejati. Restauran mewah dengan chef kelas dunia menawarkan menu-menu istimewa dengan citra rasa tiada tara. Jangan ditanya soal harganya. "Ada rasa ada harga" apalagi disajikan ditempat yang sangat istimewa. "Di Las Vegas pula ini bang!" (kata si Ucok)Â Harganya pasti "Wahhh"
Untuk urusan kesenangan dunia Las Vegas memang luar biasa. Kota terpadat di Nevada dengan jumlah penduduk lebih dari 558.383 orang ini memang jagonya. Ia terkenal secara internasional dalam industri perjudian, perbelanjaan, dan hiburan. Sehingga sudah selayaknya ia dijuluki "Ibukota Hiburan Dunia".
Kota yang didirikan pada 1905 dan dinyatakan resmi sebagai kota pada 1911 ini memiliki keunikan tersendiri. Walau kota nya mendapat julukan Sin City -- kota dosa, namun Las Vegas memiliki jumlah gereja terbanyak per kapita dari kota-kota lain di negeri Paman Sam ini. Las Vegas juga menjadi kota paling popular untuk produksi film layer lebar dan program TV. Dan bila dilihat dari luar angkasa, maka wilayah metropolitan Las Vegas adalah kota paling terang di Bumi pada malam hari.
Nama Las Vegas  diberikan oleh orang-orang Spanyol dalam pengembaraan mereka ke daerah ini pada 1800. Mereka mendapati lembah ini memiliki sumur artesis yang memunculkan lahan hijau yang luas. Mereka menyebut daerah ini dengan "Las Vegas" yang bermakna "Padang Rumput". Namun saat ini secara geografis nama ini tak sesuai fakta yang ada.  Kini Las Vegas berada di tanah gersang di Clark Country. Dengan lingkungan sekitar didominasi tanaman gurun dan sejumlah kehidupan liar. Daerah ini juga sangat rawat banjir bandang.
Perkembangan Las Vegas sebagai kota dimulai sejak dibangunnya jalur kereta api 15 Mei 1905 yang mendorong berkembangnya pertambangan di daerah ini, dan distribusi barang keseluruh Amerika Serikat. Kehadiran Bendungan Hoover pada 1935 membuat pertumbuhan penduduk dan pariwisata berkembang di Las Vegas. Lalu pemberian perijinan perjudian pada 1931 membawa pertumbuhan kasino-hotel yang membuat Las Vegas menjadi terkenal.
Kejahatan terorganisir yang dimainkan Mafia Benjamin"Bugsy" Siegel dan Mayer Lansky di Las Vegas pada 1950-an telah membuat kesuksesan besar kota ini sebagai tempat perjudian terbesar di Amerika Serikat. Pada saat yang bersamaan kerajaan-kerajaan judi lain Galveston, Texas, Hot Springs, Arkansas dan pusat perjudian besar dikota lain mengalami keruntuhan.
Kejayaan mafia ini berakhir dengan hadirnya Bilyuner Howard Hughes pada 1960-an yang membeli banyak kasino-hotel dan stasiun televisi di Las Vegas. Yang diikuti kehadiran perusahaan-perusahaan legal lainnya yang mendapat dukungan pemerintah federal yang akhirnya mengalahkan peran mafia dalam mengelola bisnis di Las Vegas.
Hiforia kehidupan malam di Las Vegas bagaikan histeria gadis remaja yang bertemu bintang idolanya. Bersolek sejak dini sebelum jumpa. Las vegas pun tak beda pula. Jelang malam cahaya kotanya mulai menyapa penghuni yang datang dari seluruh mancanegara. Dari hiasan ornament bangunan hotel, mall, restaurant hingga billboard-bilboard LED besar saling bersaing menunjukan eksistensinya.
Semakin malam, jalan-jalan pedestrian, mall, restaurant, caf, kasino dan hotel  dan semua semua tempat hiburan di Las Vegas dipadati penghuni yang berada disana. Hampir dibanyak tempat, pemandangan kita akan melihat "gadis-gadis flamenco" -- istilah kami, yang hanya berbusana celana dalam dan bra saja dengan hiasan bulu-bulu burung merak dan sejenisnya di atas kepala. Menyapa ramah semua pejalan kaki untuk sekedar menawarkan jasa berfoto Bersama dirinya dengan sedikit imbalan tip atas perannya.
Bahkan terkadang mereka (maaf) tanpa menggunakan Bra. Payudara mereka hanya ditutupi plaster semata. Kalau anda "sedikit gila", bahkan anda bisa melepaskan plaster yang ada dan menempelkannya lagi pada tempat yang anda suka. Tentunya yang enak di payudara juga, saya berani tebak pasti itu yang ada dipikiran anda. Semua bisa anda lakukan, asalkan setelahnya anda memberi tip lebih untuk mereka. Â Inilah salah satu "Kegilaan kehidupan" di Las Vegas sana. Tak Yakin? Datang saja dan buktikan di sana.
Hampir disemua area di Las Vegas dimana ada kerumunan orang banyak, disana pasti menyengat bau asap ganja. Bau kurang sedap untuk mereka yang tak pernah menciumnya. Namun di Las Vegas, saat kita berada dikerumunan orang banyak atau diacara hiburan, maka kita "dipaksa" harus menghirup udara kota yang "tercemar" aroma ganja. Hal yang sama juga terjadi di beberapa negara Eropa. Ganja bagi mereka adalah barang legal yang bisa mereka konsumsi sesukanya. Toko-toko besar secara terbuka menjajakan dengan segala bentuk produk olahannya.
Judi...disini markasnya. Walau pendapatan hasil judi Las Vegas masih dianggap kalah dengan perjudian di Macau, namun kota ini masih  tetap teratas dalam tujuan hiburan di dunia. Di Las Vegas tak akan pernah ada hotel dan tempat hiburan tanpa mesin judi Kasino dalam segala bentuk permainannya. Minuman keras dan prostitusi...itu semua teman akrabnya. Tak ada perjudian tanpa minuman keras diperdagangkan. Dan Wanita-wanita penjaja cinta so pasti selalu ada. Karena itu gula-gula nya. Pemanis dan penyedap rasa agar larut dalam permainan perjudian yang sesungguhnya.
Jutaan dollar berputar di meja-meja judi setiap hari. Ribuan gallon minuman kelas dijual. Dan Ratusan transaksi prostitusi terjadi. Dari kelas kakap hingga kelas teri. Maka jangan heran...kalau setiap pagi ada beberapa orang yang hanya bengong sendiri disudut caf atau tempat-tempat tertentu dengan wajah kusut dan pandangan hampa. Mungkin ia salah satu yang baru saja kalah judi. Maybe yes...maybe no. Tak ada orang yang mau peduli.
Karenanya Las Vegas memiliki Impresi tersendiri untuk kotanya. Yang ditujukan kepada mereka yang datang dan pergi di Las Vegas,yaitu;Â "Whatever happened in Las Vegas, Stay in Vegas". Â Pointnya, anda bisa menikmati kota Las Vegas dengan segala kebebasannya, dengan segala kegilaannya. Lakukan sesuka anda. Setelahnya lupakan...dan biarkan itu jadi kenangan disana.
Alhamdulillah, hati dan iman ini dijaga Allah. Dijaga dengan rahmat dan karunia Nya. Hingga kegilaan hidup di Las Vegas tak mempengaruhi  kami. Tak sedikitpun hati ini tertarik untuk mencobanya atau ingin merasakannya. Terpengaruh sedikit? Mungkin... iya. Karena itu manusiawi. Pandangan ini tak mungkin menghindar saat berpapasan dengan "gadis-gadis flamenco". Saat melihat gadis-gadis berbusana sexy dan berwajah cantik yang turun dari mobil limosin di depan lobby hotel untuk menjajakan prostitusi. Saat meja-meja permainan kasion kami lewati kala masuk kedalam hotel kami.
Namun harus diakui kota Las Vegas begitu indah di tata, penuh gemerlap cahaya, menawarkan berbagai kenikmatan dan keindahan dunia.  Penduduknya pun  ramah, karena mereka sadar bahwa kami, juga mereka yang datang, sebagian besar adalah wisatawan dunia, yang datang dan pergi mengisi kehidupan hari-hari berikutnya di Las Vegas.
Walau sudah beberapa hari meninggalkan Las Vegas, kota ini kadang masih terngiyang dalam kenangan. Ada sedikit rasa suka tergores disana. Namun bila mengingat kembali Expression Vegas, "Whatever happened in Las Vegas, Stay in Vegas". Rasanya harus kuputuskan tali cinta pada Las Vegas. Bye..Bye..Vegas.
Jkt/15102022/Ksw/57
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H