Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Labuan Bajo dan Jalur Pelayaran Kapal Pinisi yang Penuh Pesona

13 Juli 2022   11:00 Diperbarui: 15 Juli 2022   06:54 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

# Bagian Pertama  Mengekplorasi Keindahan Labuan Bajo dan Jalur Perjalanan Kapal Pinisi Yang Penuh Pesona#

"Sunrise dan Sunset di hampir semua titik pemantauannya begitu mempesona. Paduan Laut biru kehitaman, garis horizontal laut yang menyatu dengan pulau yang dibalut semburat warna kuning, merah, jingga dan keamasan serta aneka dimensi warna lain, membuat pemandangan di depan mata begitu memukau. 

Memburunya bagaikan mencari seorang kekasih. Menantinya bagikan menanti sang pujaan hati, sabar hingga tak mau kaki ini beranjak pergi. Saat menikmatinya bagaikan bercumbu dengan sang dewi hati yang semuanya kini telah dimiliki. Dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tak ingin semua cepat berlalu, walau angin laut menyapu hampir semua permukaan tubuh. Itulah gambaran sekelumit keindahan Labuan Bajo dan jalur pelayaran kapal Pinisi yang penuh pesona."

Memulai petualangan seru dari Labuan Bajo untuk memburu keindahan dan kecantikan laut, pulau, sunrise dan sunset di kepulauan Flores Nusatenggara Timur ini kami mulai dari sebuah hotel terkemuka di Waecicu Beach, Ayana, Komodo Resort. Memiliki design eksterior dan interior yang memukau. Recommended untuk mereka yang ingin mendapatkankan fasilitas mewah dengan harga wah. Semua setara. Ada harga ada rupa dan jasa.

Panoramic View yang dimilikinya luar biasa. Anda yang tidak pandai memotret pun akan mendapat hasil foto pemandangan indah. Apalagi anda seorang ahlinya.  Jangan hiraukan penampilan anda sebagai objek foto. Di sini semua hasil foto anda pasti akan indah secara keseluruhannya. Ini baru sebagian kecil dari keindahan panorama alam di Labuan bajo.

Mencoba melihat sisi lain kehidupan di sekitarnya, kami menuju sebuah Caf yang terkenal sebagai tempat berburu Sunset. "La Cecile".  Memang tempat yang pas untuk menikmati indahnya panorama alam di saat matahari mulai menuju peraduan. Sebuah bentangan alam membentuk panorama indah perpaduan aneka warna.

Pada bagian awal daratan dengan bentuk dimensinya yang tak rata membentuk warna dasar gelap cenderung hitam. Beberapa bangunan yang ada seakan bermandi cayaha lampu. Bangun berupa hotel dan resort di sekitarnya mempercantik diri dengan eksterior bangunan yang indah dan menarik.

Di tengahnya tergeletak dua buah pulau panjang yang seakan menyekat dengan laut luas di belakangnya. Membentuk sebuah teluk terbuka. Cayaha matahari senja  yang terhalang menyebabkan warna laut menjadi biru gelap sedikit kontras dengan langit di atasnya. 

Sementara laut di tengahnya seakan menyatu dengan laut lepas dibelakangnya menyajikan gradasi warna kuning keemasan, terus menuju garis horizontal laut dimana sang matahari perlahan menuju peraduannya. Warna putih terang memantul disekitarnya.

Sementara di atasnya, gumpalam awan hitam kelabu seakan menyelimuti sudut pandang. Berpadu dengan awan putih keabu-abuan. Semua membentuk lukisanan alam yang penuh pesona. Setiap beberapa  menit terjadi perubahan warna. Permainan warna yang dimainkan alam untuk mempertontonan kekuasaan Allah Swt, Sang Pencipta Dunia bagi mereka yang merenungi semua kejadian alam dunia.

Kala Sang Mentari masuk dalam peraduannya, hilang seakan ditelan garis horizontal laut, maka diatas langit kini berubah. Sementara bumi mulai gelap menghitam. Langit  di atasnya seakan bercahaya. Warna merah lembayung dan biru saling memberi nuansa. Memang tak berlangsung lama. Tapi indahnya luar biasa.

Menikmati Keindahan Alam Dan Resort Di Labuan Bajo | Dok. Pribadi
Menikmati Keindahan Alam Dan Resort Di Labuan Bajo | Dok. Pribadi

Malam ini kami tutup dengan makan aneka sea food lezat dan menikmati malam indah di Weacicu Beach. Resort cantik tepat kami menghabiskan malam ini membuat kami terlelap dalam buaian mimpi indah. Kasur besar empuk, design interior indah dilengkapi semua keperluan kamar yang serba mewah dan pemandangan indah di luar balkoni sana, membuat hati ini terus mengucap syukur, "Alhamdulillah Ya Rabb atas semua nikmat dunia yang Engkau karuniakan kepada kami". Teringat ayat-ayat Al-Quran, Surat Ar-Rahman, "fabiayyi ala irobbikuma tukadziban - Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S:55).

Pagi masih menggeliat saat adzan subuh berkumadang. Udara di luar sedikit terasa hangat saat pintu geser jendela balkoni kami buka. Setelah kupenuhi kebutuhan rohani ini, berkomunikasi dan berdoa memohon perlindungan dan ridho Nya. Kucoba menyapa pagi dengan semangat berpetualang memburu keindahan Resort Komodo Pantai Waecicu ini dari Dermaga yang didesign indah berkelok.

Dermaga sepanjang kurang lebih 500 meter ini terbuat dari kayu yang kuat, namun masih dibawah kekuatan kayu besi yang terkenal keras berwarna hitam. Di beberapa titik dermaga tersedia tempat khusus bagi docking perahu Speedboot atau perahu kecil bermesin, untuk menaikan atau menurunkan penumpang dan barang menuju Kapal Pinisi yang membuang jangkar sekitar satu km dari dermaga.

Tempat Yang Indah Dan Romantis | Dok. Pribadi
Tempat Yang Indah Dan Romantis | Dok. Pribadi

Pada  sisi kanan, terdapat sebuah kapal besar yang disetting sebagai Floating Dinner Party. Sebuah Bar membentuk lingkaran dibangun sebelum bagian terakhir dermaga, yang menyambung dengan bagian akhir, dimana bangku dan meja pengunjung di tata apik agar dapat menikmati malam dengan makan dan minum di atas dermaga yang dikelilingi laut diantara pulau-pulau yang  ada. Membuat suasana semakin romantis. Sementara di sisi kiri, sebuah speedboat besar berkapasitas 20 orang lebih terparkir menanti penyewanya untuk hari ini.

Dari titik dermaga ini, kami tak mendapatkan moment Sunrise. Ia terhalang sebuah bukit di depan resort sana, namun cahayanya mampu memberi nuansa pada alam sekitarnya. Bangunann resort mewah ini tampak indah untuk diabadikan dalam foto. Juga alam di sekitarnya yang memadukan laut dan pulau serta perahu-perahu Pinisi serta speedboat yang menyebar di beberapa tempat. Semua indah dan terekam penuh dalam camera.

Keindahan Pemandangan Waecicu Beach, Dermaga Dan Laut Antar Pulau Di Labuan Bajo | Dok. Pribadi 
Keindahan Pemandangan Waecicu Beach, Dermaga Dan Laut Antar Pulau Di Labuan Bajo | Dok. Pribadi 

Puas memburu semua panorama alam yang ada, kami melanjutkannya dengan santap pagi yang nikmat. Dilayani dengan penuh keramahan pelayan restaurant resort. Berada di pinggir pantai, restaurant ini di design cantik dengan sebuah kolam renang melengkapi kehadirannya. Landscape yang indah dengan pemandangan laut di depannya membuat kami betah berlama-lama disana.

Sebelum chek out dari resort menuju Kapal Pinisi untuk menjelajahi indahnya pulau dan pantai di jalur pelayarannya. Kami mengunjungi Kampung Melo, melihat tradisi dan rumah adat Suku Manggarai. Terletak di sebuah dataran tinggi dengan view yang indah. Suku Manggrai merupakan salah satu suku yang ada di NTT. Selain itu masih ada suku Bajo, Bima, Makasar, Alor yang juga tinggal di NTT ini. Selain suku asli yang tinggal di NTT yaitu, Suku Alor, Atoni, Ende, Ngada, Manggarai, dan Rote. Tradisi bagi tamu yang datang dikalungkan kain tenun khas Manggarai sebagai tanda diterimanya mereka di Kampung Melo ini. Kami juga mengunjungi Rumah Baku Peduli, rumah tenun dan hasil kerajianan tenun dari berbagai daerah NTT. Dan menjelajahi pesona daratan pun usai sudah.

Kampung Melo Dan Tradisi Suku Manggarai | Dok. Pribadi
Kampung Melo Dan Tradisi Suku Manggarai | Dok. Pribadi

Kini perjalanan mengeksplorasi laut dengan Kapal Pinisi pun dimulai. Berpindah dari tempat nyaman di Resort Mewah ke Kapal Pinisi yang di dalamnya harus banyak penyesuaian. Bicara kenyamanan? Pasti berubah total. Seenak-enaknya dan sehebat-hebatnya fasilitas yang ada di Kapal Pinisi tak akan sebanding dengan fasiltas di hotel apalagi resort mewah. Tapi mari kita lihat sisi posistifnya menikmati pesona jalur pelayaran Kapal Pinisi di rangkaian pulau-pulau yang terbentak dan laut biru yang menjalinnya.

Rasakan belaian angin laut yang membelai tubuh dan deburan ombak yang mengguncang tubuh seakan mengajak menari. Bergoyang ke kiri...bergoyang ke kanan...Maju...mundur...asyik dan seru. Jangan khawatir mabuk laut. Ini hanya goyangan kecil yang seharusnya tidak membuat mual atau menjadi mabuk laut. Tapi buat Anda yang khawatir dengan kondisi ini, kuncinya hanya satu. Pastikan perut Anda dalam kondisi terisi. Tidak lapar bahkan kelaparan karena telat makan. Kalau pun itu terjadi karena kelalaian diri sendiri. Pastikan Anda memiliki permen jahe atau manisan jahe atau sejenisnya untuk mengurangi semua efek mual atau mabuk laut tersebut.

Berada di Kapal Pinisi bak merasakan semangat para leluhur kita. Sang Pelaut. Dan kita pasti akan selalu terngiang lagu :

"Nenek moyangku seorang pelaut.

Gemar  mengarung luas Samudra.

Menerjang ombak tiada takut.

Menempuh badai sudah biasa."

Kapal Pinisi kami di nahkodai Kapten Abu Bakar Kapten pelaut yang sudah berpengalaman 40 tahun dari suku Bima. Orangnya tenang dengan logat Bima yang khas. Kematangannya menahkodahi Kapal Pinisi tak perlu diragukan lagi. Berangkat dari Dermaga Ayana, Komodo Resort Pantai Waecicu di tengah hari. Kapal Pinisi kami memecah laut antar pulau yang ada. Menembus embusan angin yang sepoi-sepoi membelai wajah-wajah ceria setengah tegang diawal perjalanan, namun menjadi senyum sumringah 5 menit berikutnya.

Bersama Kapten Kapal Pinisi Berlayar Mengarungi Laut Antar Pulau Di NTT | Dok. Pribadi
Bersama Kapten Kapal Pinisi Berlayar Mengarungi Laut Antar Pulau Di NTT | Dok. Pribadi

Memulai pelayaran pada tengah hari mengakibatkan beberapa pulau yang ada dalam agenda itinerary hanya dilalui saja, seperti Pulau Kelor yang memiliki pantai putih dengan lintasan traking ke pucak pulau untuk melihat view indah disekitarnya dari puncak pulau. Demikian halnya Pulau Manjarite memiliki tempat yang bagus untuk snorkling dengan pemandangan koral bawah lautnya yang memukau. Namun semua akan tergantikan di pulau lain yang akan kami kunjungi.

Dengan waktu yang ada Kapten kapal Pinisi mengejar waktu untuk dapat tiba di Pulau kalong secepatnya, agar moment keluarnya kalong-kalong besar dari hutan dapat disaksikan. Sementara keindahan alam saat sunset juga dapat dinikmati. Alhamdulillah, Kapal Pinisi kami tiba beberap menit sebelum moment keluarnya kalon-kalong raksasa dari hutan tempat tinggalnya terjadi.

Beberapa Kapal Pinisi dengan tujuan yang sama telah membuang jangkar di dekat Pulau Kalong. Jumlahnya mencapai belasan dalam beberapa tipe ukuran dan modifikasi kapal. Warnanya beraneka ragam. Ada yang coklat kayu, hitam, putih, merah, kuning bahkan ada yang menggunakan beberapa warna di tubuh kapal pinisinya. Semua cantik dan menarik. Dengan karakter kapal pinisi yang nyaris sama dan khas.

Pelayaran Dengan Kapal Pinisi Yang Penuh Pesona | Dok. Pribadi
Pelayaran Dengan Kapal Pinisi Yang Penuh Pesona | Dok. Pribadi

Mentari bergerak perlahan. Posisinya di ujung pulau dari titik kapal pinisi kami membuang jangkar tak menghalangi keindahan alam yang bermandi cahaya warna emas kemerahan itu membalut alam disekitarnya. Semua mata penumpang kapal Pinisi tetap tertuju pada hutan di pulau Kalong. Beberapa menit berlalu, tak ada tanda-tanda keberadaan kalelawar raksasa di sana. Sementara mata terpulau dengan keindahan sunset yang mengalihkan perhatian kami semua.

Saat adzan Magrib terdengar dari HP kami dan hari semakin gelap dan langit bersemburat merah biru, satu...dua...tiga...kalong atau kalelawar besar mulai kelaur dari hutan hijau yang mulai menggelap warnanya. Diikuti oleh beberapa kalong lainnya. Mula-mula tidak terlalu banyak namun pergerakannya tak terputus, dan semakin lama, semakin banyak. Jumlahnya mencapai ratusan terbang kearah timur mengikuti teman-temannya yang sudah terbang lebih dahulu.

Pemandangan menjadi sangat dramatis, seolah langit di atas hutan Kalong tertutup oleh ratusan kalelawar raksasa yang terbang siap mencari makan. Sebuah atraksi alam dengan penghuninya yang penuh pesona dari Pulau Kalong di jalor pelayaran wisata Kapal Pinisi di NTT. Menakjubkan dan pesona. Umumnya Kapal-kapal Pinisi ini hanya membawa turis untuk menyaksikan terbangnya Kalelawar raksasa terbang mencari makan di malam hari, jarang yang mengambil moment saat kalelewar itu kembali dini hari jelang subuh Kembali ke habitatnya di Pulau Kalong.

Excotic nya Pulau Kalon Saat Kalelawar Raksasa Keluar Dari Hutan Peraduannya | Dok. Pribadi
Excotic nya Pulau Kalon Saat Kalelawar Raksasa Keluar Dari Hutan Peraduannya | Dok. Pribadi

Saat semua kalelawar raksasa itu hilang dari pandangan, maka mulai bergeraklah kapa-kapal pinisi ini mengarungi laut ke destinasi berikutnya, yaitu Pulau kambing dimana sebagian besar akan membuang jangkar di sana dan bermalam di dekatnya. Tempat yang dianggap nyaman untuk menikmati indahnya malam di laut antar pulau NTT. Dan makan malampun di siapkan.

Sayangnya malam itu angin sangat kencang sehingga makan malam yang seharusnya disiapkan di deck terbuka tak dapat dilaksanakan. Akhirnya makan malam disiapkan di ruang tengah tertutup. Namun semua tak mengurangi kenikmatan dan kebersamaan pada acara makan malam di Kapal Pinisi. Alam memang tak bisa diprediksi.

Malam ini angin kencang berlanjut hingga menimbulkan gelombang sedikit besar yang membuat beberapa peserta tak menikmati tidur nyenyak karena merasa terguncang-guncang saat tidur. Kalau saya alhamdulillah. Serasa bayi tidur dalam ayunannya. Nyenyak. Pules. Terbangun sesuai kebiasaan karena jam biologis yang sudah tersetting. Bangun 45 menit jelang subuh untuk memenuhi kebutuhan rohani. Berdoa mohon perlindungan dan bermunajat kepada Allah Azz awa Jalla.

Pukul 05.00 tepat Kapten menghidupkan mesin kapal, mengangkat jangkar dan memulai pelayaran. Angin laut sudah tak sekeras saat tadi malam, sehingga 15 menit kemudian beberapa peserta sudah berada di deck terbuka memburu matahari terbit. Di sebuah titik, nun jauh di depan sana. Mulai digelar orchestra warna. Mulai dari semburat merah, hitam dan kekuningan digaris horizontal laut yang sedikit terhalang oleh sebuah pulau di depannya.

Warna-warna itu pun semakin memancar seiring detik waktu bergerak. Kini merahnya mulai pudar berganti kuning yang semakin lama semakin dominan, menggerus semua warna kelam di sisinya. Memacarkan warna putih lembut untuk membuka warna hitam dilangit menjadi biru. Sebuah orchestra warna yang indah untuk terus dinikmati.

Beberapa peserta mencoba menjadikannyasebagai latar belakang foto pribadi. Mulai dari hanya tampilam siluet hingga tampil bak model cover majalah. Lalu semua berlalu seiring waktu. Langit menjadi cerah dan pemandangan indah di sekeliling laut dan pulau semakin cantik untuk dinikmati.

Pesona panorama indah sepanjang jalur pelayaran laut antar pulau di kepulauan Nusatenggara Timur ini memang cantik luar biasa. Terlalu banyak keindahan yang harus dinikmati. Begitu besar anugrah Allah Swt pada bumi pertiwi tercinta. Rasanya kita harus berbangga diri dan mensyukuri nikmat keindahan alam Indonesia tercinta. Mari kita jaga dan terus lestarikan keindahannya. Pastikan Anda sekeluarga dan orang-orang tercinta mengikuti jejek kami mengunjungi Labuan Baju dan pelayaran Kapal Pisini yang penuh pesona.

#Terus ikuti lanjutan seri ke 2 artikel Labuan Bajo Dan Jalur Pelayaran Kapal Pinisi Yang Penuh Pesona...Hanya di Kompasiana#

Jkt/Ksw/13072022/49

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun