#Seri ke: 6 Menjelajah Dunia Dengan Kapal Pesiar Mewah, Mengeksplorasi Kecantikan New Zealand#
**
“Selain Fiordland, New Zealand juga memiliki Fjord atau Fiord lain; yang paling terkenal, yaitu Milford Sound (Piopiotahi), Doubtful Sound (Patea) dan Dusky Sound (Tamatea). Semua merupakan tempat-tempat eksotis yang banyak dikunjungi wisatawan dunia. Indah luar biasa!
Keindahannya secara maksimal memang hanya bisa dinikmati melalui Kapal Pesiar, karena dari titik tengah jalur laut Fjord inilah semua detil lukisan alam kreasi Allah 'Azza Wa Jalla, Sang Maha Pencipta, dapat dinikmati seutuhnya lengkap dengan semua ornament alam nan indah lain di sekitarnya”.
Hari baru saja menggeliat menuju sore. Mentari yang dari pagi menemani perjalanan kami di laut lepas seakan sedang bergerak condong perlahan menuju peraduannya di balik pegunungan tinggi di hadapan sana. Di antara tingginya raksasa-raksasa batu berselimut hijau dengan lebatnya hutan yang masih perawan di New Zealand.
Dari jauh terlihat gugusan pegungan tinggi tak merata di sisi kiri dan kanan di sebuah jalur pelayaran. Berselimut awan dan hutan yang lebat. Beberapa tampak “tak berbaju”. Hanya memamerkan kekuatan batu-batu dari cadas keras yang membentuk “tubuh raksasanya”. Sebuah “jalan laut kecil” dibandingkan laut lepas terbentang dihadapan Kapal Pesiar yang mulai memperlambat kecepatannya.
Tak lama berselang terdengar suara sang Kapten kapal mengumumkan dengan pengeras suara; bahwa dalam hitungan menit ke depan Kapal Pesiar akan memasuki salah satu Fjord terindah di dunia, “Milford Sound”.
Sang Kapten meminta penumpang Kapal Pesiar dapat mempersiapkan diri melihat keindahan lukisan alam yang akan tersaji segera di depan sana.
Berjarak seratus tombak dari sisi kanan Kapal pesiar terlihat sekawanan lumba-lumba hidung botol berenang beriring. Beberapa ekor diantaranya melompat tinggi seakan memberi isyarat bahwa Kapal pesiar kami disambut hangat di habitat mereka di perairan laut Milford Sound. Sesekali lumba-lumba botol terdepan menengok ke kapal, seakan memberi isyarat, “Just follow me, Sir”, kepada Kapten Kapal Pesiar.
Fjord atau Fiord adalah sebuah teluk yang terbentuk diantara pulau yang umumnya disebabkan olah aliran air glatser yang bermuara ke laut. Posisi air dari dataran tinggi menuju laut akan membentuk air terjun yang indah, apalagi bila jatuhnya hanya beberapa meter dari laut. Sebuah Fiord terkadang sangat dalam dan sangat panjang, sehingga sangat dimungkinkan dilalui oleh Kapal Pesiar Besar.
Sementara menurut goegrafi fisik, sebuah Fjord atau Fiord adalah saluran masuk yang Panjang dan sempit dengan sisi tebing yang curam yang diciptakan oleh gletser. Ada banyak Fjord di dunia, antara lain di:
Pantai Alaska, Antartika, Britis Columbia, Chili, Denmark, Jerman, Greenland, Kepulauan Faroe, Islandia, Irlandia, Kamchatka, Kepulauan Kerguelen, Labrador, Newfoundland, New Zealand, Norwegia, Novaya, Zemlya, Nunavut, Quebec, Rusia, Pulau Georgia Selatan, Tasmania, Inggris Raya dan negara bagian Washington.
Kami pun bergegas menuju deck teratas. Mengajak anggota group menuju deck dekat haluan kapal yang memiliki kaca besar mengelilingi bagian depan deck. Kami menyebutnya “Panoramic View Deck”. Mengambil posisi terdepan untuk memastikan semua lukisan alam yang akan hadir tak terlewatkan.
Bak menonton film di theather layer besar, “Panoramic View Deck” ini benar-benar memanjakan penumpang kapal. Pada bagian tengah ruang telah tersaji aneka minuman hangat dan dingin yang nikmat. Dari aneka jus buah segar, aneka teh berkualitas dengan aneka rasa, Kopi, hot coklat, cocktail, dan lain-lain.
Sementara jajaran aneka kue dengan aneka citra rasa tersedia menemaninya. Beberapa pelayan telah siap membantu semua penumpang menikmati indahnya alam ditemani sajian makan dan minum yang nikmat.
Milford Sound yang dalam Bahasa Maori disebut Piopiotahi merupakan tujuan wisata paling terkenal di New Zealand. Berada dalam Kawasan Taman Nasional Fiordland yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tempat ini dahulu sejatinya merupakan “taman bermain” suku Maori lokal, yang memiliki pengetahuan berlayar di laut setempat, termasuk waktu dan pola pasang surut dalam mencari ikan sebagai sumber makanan dari generasi ke generasi sebelum kedatangan para penjelajah Eropa.
Awalnya para penjelajah Eropa mengabaikan kawasan ini. Mereka khawatir saat masuk ke kawasan ini mereka tak akan menemukan jalan keluar.
Kehadiran lereng gunung yang curam, hutan yang masih perawan dan deru angin yang kencang menderu, seakan menimbulkan suara. Termasuk penjelajah terkenal Kapten James Cook.
Hingga pada 1812, Kapten John Grono penjelajah dari Inggris menemukan kawasan ini dan menamakannya Milford Haven, nama yang diambil dari tanah kelahirannya di Wales.
Seiring perjalanan waktu nama Milford Haven berganti menjadi Milford Sound. (Mungkin merujuk pada bunyi suara angin yang menderu disekitar Kawasan ini-Penulis). Yaitu; setelah pengesahan Undang-Undang Penyelesaian Klaim Ngāi Tahu tahun 1998.
Membentang sepanjang 15 Km ke pedalaman dari Laut Tasman Dale Point. Milford Sound dikelilingi batu-batuan setinggi 1.200 m. Diantara bentuk batuan ini ada yang unik. Ada yang menyerupai kepala gajah setinggi 1.517 m dan berbentuk singa berjongkok setinggi 1.302 m.
Hutannya merupakan hutan hujan Lush dengan tumbuhan yang banyak tumbuh diantara tebing-tebing. Anjing laut, Penguin , lumba-lumba dan Ikan Paus sering terlihat sekitar tebing dan air terjun yang ada di Kawasan Milford Sound ini.
Milford Sound dikenal juga sebagai habitat ideal bagi mamalia laut, termasuk anjing laut dan lumba-lumba hidung botol. Beberapa spesies Ikan Paus, terutama Ikan Paus Bongkok dan Paus Kanan Selatan; Juga beberapa species penguin serta beberapa burung langka lainnya.
Ada dua air terjun permanen di Milford Sound, yaitu; air terjun Lady Bowen dan air terjun Stirling setinggi 151 m yang dinamai sesuai dengan nama penemenya, Kapten HMS Clio, Frederick Stirling.
Tingginya curah hujan rata-rata 6.412 mm setiap tahun membuat Milford Sound dikenal sebagai tempat yang paling basah di New Zealand dan satu yang terbasah di dunia. Curah hujannya juga bisa mencapai 250 mm selama rentang 24 jam, menciptakan lusinan air terjun mengalir yang mengalir deras.
Milford Sound juga dapat diakses dengan jalur darat. Yang paling sering digunakan adalah jalan raya-State Highway 94, dimana semua kendaraan akan berakhir di sebuah ujung jalan pada sebuah desa kecil yang juga disebut Milford Sound. Tercatat hanya 120 orang yang tinggal di Milford Sound pada sensus 2002. Pada umumnya mereka bekerja di bidang Pariwisata dan konservasi.
Dengan lokasi yang terpencil Milford Sound tidak kehilangan pamornya sebagai tempat wisata. Tercatat lebih dari 550.000 sd 1.000.000 pengunjung pertahun via darat yang mengunjungi Milford Sound.
Belum lagi bila dihitung jumlah pengunjung dari kapal pesiar yang rata-rata bisa mengakut penumpang di atas 500 0rang (tidak termasuk Crew kapal yang jumlahnya bisa mencapai setengan penumpang atau lebih).
Keindahan Milford Sound dilihat dari Kapal Pesiar memang sangat luar biasa. Air laut yang tenang, dikelilingi tebing-tebing tinggi nan curam berselimut hutan hujan dengan hiasan air terjun yang besar dan kecil,
seakan tak mampu dilukis Pelukis Maestro manapun di kanvas Lukisnya. Karya Sang Khaliq, Pencipta alam semesta ini terlalu detil keindahannya. Hampir disetiap sudut pandang tampil mempesona. Masya Allah, Maha Besar Engkau Ya Robb dengan segala Ciptaan-Mu.
Tak hanya puas melihat dari kaca deck Panoramic View, kamipun naik ke deck teratas. Angin dingin dan kencang menerpa wajah-wajah yang terpana melihat indahnya alam sekitar. Mereka sibuk dengan camara, hp dan handycam untuk mengabadikan moment indah Milford Sound.
Beberapa ekor anjing laut terlihat berjemur di sinar matahari yang mulai condong, di arah lain penguin-penguin lucu berkumpul dalam satu koloni di sudut-sudut tebing.
Sementara beberapa kelompok lumba-lumba botol seakan terus mengiringi kapal pesiar mengeksplorasi setiap sudut Milford Sound.
Sayangnya kami tak menjumpai Ikan Paus Bungkuk yang biasanya banyak terlihat. Hanya dua ekor terlihat tengah menjauh dari Kapal pesiar yang kami tumpangi tanpa memperlihatkan atraksi tubuhnya yang besar. Kali ini kami belum beruntung. In syaa Allah di Doubtful Sound (Patea) dan Dusky Sound (Tamatea) kami dapat melihat ikan Paus tersebut.
Angin kencang menderu di perairan Milford Sound membuat beberapa penumpang tak mampu berlama memandang keindahan alam dari atas deck terbuka. Apalagi dingin dan kencangnnya angin diikuti dengan sedikit gerimis kecil, yang membuat suhu udara semakin lebih dingin.
Mereka segera turun Kembali ke deck Panoramic View. Cari selamat, sambal cari hot coklat plus kue-kue lezat. Tak lama semua anggota group pun melakukan hal yang sama. Kembali ke Deck Panoramic View. Berkumpul mencari kehangatan dan kelezatan yang sudah disediakan untuk semua penumpang Kapal Pesiar.
Kapal pesiar mewah kami terus berjalan perlahan, seakan memberi kesempatan semaksimal mungkin kepada para penumpang menikmati lukisan alam Milford Sound, hingga tiba di ujung Fjord; lalu perlahan berputar kembali menuju posisi semula masuk. Kini mereka yang berada disisi kiri kapal dapat melihat pemandangan di sisi kanan, demikian juga sebaliknya.
Di ruang Deck Panoramic View terciptakan kehangat yang sebenarnya. Ruang besar mewah ini kini penuh dipadati penumpang. Tapi tak terlalu padat untuk ruangan sebesar ini. Kami larut dalam obrolan santai dan canda tawa sambal menikmati aneka minuman hangat kesukaan masing-masing yang dilayani dengan sangat ramah oleh crew pelayan Kapal pesiar.
Bak seorang “saudagar minyak” yang sedang melepaskan diri dari kesibukan bisnisnya setiap hari. Sambil sesekali memandang indahnya pemandangan di luar sana.
Dan kapal pesiar pun terus melaju, di depan sana sudah terlihat laut lepas. Artinya sebentar lagi kami akan meninggalkan Milford Sound menuju Doubtful Sound dan Dusky Sound.
Di sisi kanan masih terlihat lumba-lumba mulut botol, walau jumlahnya tidak sebanyak saat masuk ke dalam Fjord Milford Sound. Seakan melepas kepergian Kapal Pesiar dan berharap kunjungannya dikesempatan lain.
Matahari masih bersinar cukup terang diselingi awan mendung yang sedikit membawa hujan gerimis kecil. Posisinya baru condong 15 derajat dari angka 12. Masih banyak waktu tersisa untuk menikmati Fjord lain nan indah di New Zealand.
Kapten kapal mulai mempercepat laju Kapal Pesiar. Semua penumpang berharap kiranya alam bersahabat, sehingga indahnya Fjord, Doubtful Sound dan Dusky Sound dapat kami lihat dengan kesempurnaan keindahannnya. Agar kami dapat mengagumi lebih jauh lagi indahnya kreasi Allah Swt menciptakan dunia.
Tak terbayang dalam benak kami bagaimana indahnya Surga yang akan dikaruniakan untuk hamba yang sabar dan bersyukur akan karunia yang telah diberikan Nya di dunia. In syaa Allah kita semua termasuk di dalamnya. Allahumma Aamiin Ya Mujibassailin.
Jkt/08062022/Ksw/45
***
Baca Semua artikel Perjalanan Mengeksplorasi Indahnya New Zealand Dengan Kapal Pesiar di Kompasiana:
Mengeksplorasi Kecantikan New Zealand dengan Kapal Pesiar Mewah
Dan Pelayaran Kapal Pesiar Mewah Mengeksplorasi New Zealand Dimulai
On Board To Fiordland National Park, New Zealand
Dunedin Kota Bergaya Victoria "Edinburgh from New Zealand"
Merayakan Tahun Baru di Kapal Pesiar Mewah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H