Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramayana Ballet Purawisata-Jogja, Mempesona dari Awal hingga Akhir

5 Februari 2022   05:00 Diperbarui: 5 Februari 2022   05:33 3349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramayana Ballet Purawisata-Jogja, Mempesona Dari Awal Hingga Akhir | Pribadi

Tiba-tiba semua lampu dipadamkan. Seorang MC (Master of Ceremony) menyampaikan sambutan bagi pengunjung Purawisata Amphitheatre dan berkisah sedikit tentang alur cerita Ramayana Ballet Purawisata. Dilanjutkan dengan terdengarnya bunyi gamelan dan nyanyian sinden yang merdu.

Alur cerita Ramayana Ballet Purawisata-Jogja pun mengalir. Diawali dengan tampilnya beberapa tokoh utama cerita Ramayana. Sinta, Rahwana, Jatayu, Rama dan Hanoman. Bergerak dalam gerakan tari Jawa yang gemulai dan indah; juga gerakan yang dinamik penuh energy sebagai gambaran amarah. Menyajikan sebuah headline cerita yang akan disajikan dalam bentuk sendratari (ballet) Ramayana.

Episode pertama menampilkan suasana di Istana Alengka, tempat sang penguasa angkara, keburukan, kejahatan dan kebatilan, dimana Rahwana menjadi Raja penguasanya. Kerajaan para Raksasa durjana. Sebuah lambang kejahatan di kehidupan.

Rahwana berkeinginan menguasai Sinta, istri Rama. Sepasang kekasih yang baru menikah dan dibuang di hutan pengasingan yang berada di kekuasaan kerajaan Alengka. Iapun memerintahkan Panglimanya (Tumenggung-Patih) Cakil dan merubah dirinya menjadi kijang kencana untuk mengalihkan perhatian Rama agar Rahwana dapat menculik Sinta.

Dalam pewayangan Jawa Cakil dikenal sebagai Buto Cakil. Tokoh ini merupakan tohoh kreasi cerita Ramayana Jawa. Karena tokoh Cakil tidak dikenal dalam Ramayana yang berasal dari India.

Cakil digambarkan berwujud raksasa yang bergigi Tonggos dengan calingnya (gigi taring) yang besar keluar dari rahang bawahnya. Ia memiliki sifat; pemberani, tangkas, trengginas, banyak tingkah dan polah juga pandai bicara. Berwatak kejam, serakah, selalu menurutkan kata hati. Ia ingin selalu menang sendiri. Cakil selalu ada dan hidup di setiap negara raksasa. Sifat Cakil diphilosofikan sebagai sifat nafsu angkara manusia.

Dalam sendratari Ramayana, tokoh cakil adalah tokoh yang relatif sulit diperankan. Gerakan-gerakan tariannya sangat dinamis, energik dan penuh kreasi sesuai dengan karakternya yang banyak polah dan tingkah. Bagi saya penikmat sendratari, melihat tokoh Cakil beraksi merupakan keterkaguman tersendiri. Apalagi sang penari bisa mempersonifikasikan tariannya dalam karakter Cakil yang sebenarnya. Pasti luar biasa.

Dalam cerita Ramayana aslinya yang banyak tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara, secara singkat dikisahkan bahwa Rama merupakan putra seorang Maharaja Dasarata dari Permaisuri Kosalya. Dari kerajaan Kosala dengan ibu kota Ayodhya. Rama dianggap sebagai keturunan dinasti "Surya atau suryawangsa" yang merupakan wujud "Dewa Wisnu" di dunia. Rama dianggap sebagai "Maryada Purushottama" yang artinya "Manusia Sempurna"

Rama memiliki tiga Saudara laki-laki. Dari Istri selir kedua ayahnya yang bernama Sumitra ia memiliki adik kembar bernama Laksmana dan Satrugna. Dan Bharata dari  Kekayi Istri selir ketiga ayahnya.

Rama berhasil menyunting Sinta gadis cantik yang sangat mempesona putri Raja kerajaan Drawati Purwa di Mithila.  Setelah memenangkan sayembara mengangkat dan membengkokkan busur panah pusaka. Mengalahkan para peserta sayambara yang diikui pangeran dari berbagai kerajaan.  

Dalam beberapa naskah Ramayana busur yang dimaksud adalah Busur Siwa. Tidak hanya mampu mengangkat dan membengkokkan busur, tapi Rama juga mampu mematahkannya menjadi tiga bagian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun