Sahabatku Al-Quran yang mengingatkan akan sebaik-baiknya bekal menghadap Dzat Nya adalah Takwa, seperti tercermin dalam Q.S. (2) Al-Baqarah : 197, "...Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!."
Ibnu Qayyim berkata, "Hakikat takwa adalah menaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan atau pun perkara yang dilarang. Oleh karena itu, seseorang melakukan perintah itu karena imannya, yang diperintahkan-Nya disertai dengan pembenaran terhadap janji-jani-Nya. Dengan imannya itu pula, ia meninggalkan yang dilarang Allah dan takut terhadap ancaman-Nya.
Dengan ilmu yang diajarkan darinya dan mengamalkan dalam setiap aspek kehidupan dalam hari-hari ku dan sahabat-sahabat Al-Quran lainnya, in syaa Allah telah mempersiapkan diri memasuki tahapan kehidupan berikutnya di Alam kubur, alam keempat manusia.
Alam yang disebut juga dengan Barzah, yang bermakna sesuatu yang terletak antara dua kondisi ataua barang. Terkait dengan konteks kehidupan manusia, alam kubur/barzah adalah suatu alam yang dialami manusia mulai dari saat ia menemui ajal hingga datangnya hari kiamat (Yaumil qiyamah) atau hari akhir (Yaulim akhir).
Seperti tercermin dalam Q.S (30) Ar-Rum ; 55-57, "Dan pada hari (ketika) terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam alam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). --- Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), "Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya). --- Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) permintaan maaf orang-orang zalim, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi"
Alam dimana setiap manusia mulai merasakan nikmatnya atau dahsyatnya azab Allah; Â walau sebelumnya adzab Allah sudah mereka rasa saat sakratul maut. Yang lama menunggunya hingga hari kebangkitan dirasakan berbeda antara mereka yang beriman yang mengingkari semua firman-firman Allah dalam Al-Quran.
Digambarkan dalam Q.S. (6) Al-An'am : 93,"... (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu. Pada hari ini kamu akan dibalas dengan adzab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."
Mereka yang mengingkari firman-firman Allah diazab dalam alam kubur seperti halnya mereka akan diazab lebih dahsyat lagi di neraka yang kekal.
"Dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malikat) : "Masukkalah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras." Q.S. (23) Al-Mu'minun : 45-46.
Ahli tafsiar seperti Al Qurtubhi-rahimahullah dan Asy Syaukani-rahimahullah, intinya menyatakan bahwa makna, "Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang" pada ayat di atas adalah siksaan di alam kubur/barzah.