Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dunedin Kota Bergaya Victoria "Edinburgh from New Zealand"

29 Desember 2021   05:00 Diperbarui: 29 Desember 2021   06:11 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dunedin Railway Station | Dok.Pribadi

Seri Menjelajah Dunia Dengan Kapal Pesiar Mewah :  4  Dunedin Kota Bergaya Victoria "Edinburgh From New Zealand"

Jam biologis di tubuh ini seakan berdering. Berbunyi lembut.  Membangunkan tidur pulas sejak tadi malam. Mata yang masih lengket ini melirik jam tangan. Masih pukul 03.30.  Deburan air laut seakan terdengar sayup-sayup. Walau faktanya tak mungkin suara itu masuk ke dalam stateroom yang dirancang khusus di Kapal Pesiar Mewah ini. Ah...ternyata hanya suara TV. Terdengar dari program channel "Front View Kapal Pesiar" yang masih menyala.

Stateroom di kapal Pesiar adalah sebutan untuk kamar yang digunakan penumpang Kapal Pesiar. Dirancang sedemikian rupa agar memberi kenyamanan tamu Kapal Pesiar.  Besar dan design interiornya tergantung type yang ada. Yang juga menentukan harga. Type standard nya pun sudah sangat nyaman. Apalagi  type Royal Suite. Sudah pasti super nyaman.

Bangun dini hari jauh sebelum waktu subuh seakan sudah menjadi tuntutan kebutuhan. Tak hanya jiwa, tapi juga raga. Terasa ada yang kurang bila terlewat atau tak dilakukan. Alhamdulillah semua berubah. Saat menyakini yang awalnya dianggap sebagai "Kewajiban" beribadah, dimaknai sebagai sebuah "kebutuhan" jasmani dan rohani setiap harinya. 

Saat moment yang dinanti,  seakan bertemu sang Kekasih. Memuja dan memuji Nya dalam ayat-ayat cinta. Sahdu melantunkannya dengan nada lihir mendesah. Seakan merayu sang Kekasih untuk terus melimpahkan anugerah cinta. Tak lepas kening ini dari sejadah. Memohon ampun atas semua dosa.  Khawatir dan takut akan murka Nya. Walau hanya setitik dosa tak sengaja tercipta. Karena  ku yakini, rahmat dan karunia mengalahkan amarah Nya.

Sampai guratan warna merah kekuningan tipis terlihat digaris horizon. Tanda mentari pagi menggeliat dari sisi bumi nun jauh di sebelah sana. Semburat merahnya memberi isyarat.  Rangkaian awal mulainya putaran bumi sesuai kodrat Nya.

Bersegera menyongsong sang pembuka hari. Dengan Camera dan Hp lengkap terisi. agar moment singkat ini tak terlewati. Kapal Pesiar mewah ini terus melaju. Namun kecepatannya sudah tinggal separuh. Hari ini programnya akan "docking" di Dunedin. Sebuah kota yang dikenal ramah lingkungan di New Zealand.

Dari Stateroom, kami langsung menuju deck teratas.  Memastikan diri di posisi tepat melihat lukisan alam lebih jelas. Agar guratan aneka warna di sekelilingnya dapat terpatri di mata. Membentuk sebuah orchestra dan symponi warna. Persis searah haluan Kapal Pesiar Mewah yang mulai memperlambat kecepatannya.

Rupanya kami tak hadir sendiri. Puluhan penumpang Kapal Pesiar Mewah ini juga menanti moment yang selalu dicari. Sepasang suami istri dari Australi sudah siap dengan Kamera berlensa panjang untuk mengabadikan moment indah ini. Yang lainnya sibuk dengan Hp dan kamera poket canggih di tangan. Seakan tak mau hilang kesempatan.

Semburat warna merah itu kini mulai menguning. Menyingkirkan warna hitam kebiruan pantulan dari air laut di garis horizon yang semakin jelas. Awan putih yang menghalangi jarak pandang kami membentuk sebuah tirai tipis. Bagaikan filter sebuah lensa. Membentuk sebuah nuansa. Dan awan pun perlahan tersingkir. Bagaikan selendang yang di hentak lembut tangan seorang penari.

Perlahan bergerak mengikuti detik berlalu, warna kuning kemerahan itu membentuk lingkaran semu. Seiring hadirnya pemilik cahaya yang perlahan menampakkan wujudnya.  

Sesekali wujudnya terhalang bentangan bukit di ujung sana. Tempat nanti kami akan singgah. Walau demikian sinarnya tak ada yang mampu menahannya.  Kini ia muncul lagi. Bahkan kini tampak lebih perkasa. Baru dua puluh persen penampakannya tapi karismanya sinarnya menyentuh seluruh sudut pandang di hadapan sana.

Tak ada yang moment orkestra perubahan warna yang lolos dari pandangan mata. Seakan semua terekam sempurna dalam Video dan Frame Camera. Maha besar Engkau Ya Allah dengan keindahan yang tercipta. "Sunrise" dan "Sunsat" adalah moment tepat melihat karya indah Sang Pencipta. 

Yang disana kita bisa memetik pelajaran yang berharga, seperti Firman Allah Swt dalam Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat: 190 "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

Sunset yang indah dilihat dari Kapal Pesiar | Dok Pribadi
Sunset yang indah dilihat dari Kapal Pesiar | Dok Pribadi

 

Perlahan namun pasti matahari mulai meninggi. Menyinari seisi bumi. Bentangan pulau berselimut hutan hijau mulai tampak. Menerangi  Pulau Selatan di New Zealand. Yang sebentar lagi kota yang ada di dalamnya, "Dundine" akan kami eksplorasi. Dunedine adalah kota terbesar kedua setelah Christchurch di Pulau Selatan. Persisnya di bagian tenggara pulau ini.

Dunedin dan Coastal Otago adalah kawasan yang masih terbilang "perawan". Keindahan alam dan sejarah budaya yang mengagumkan menjadikannya sebagai ibu kota ramah lingkungan New Zealand. Pesisir Otago membentang dari Waitaki di bagian utara Oamaru hingga Clutha River yang indah di selatan Dunedin.

Rasanya tak sabar hati ini untuk segera mengekplorasi kota Dunedin. Maka kami pun bersegera menuju Restaurant untuk mempersiapkan energy. 

Beberapa anggota group kami sudah  hadir lebih awal menikmati santap pagi. Mereka mengambil posisi di sisi kari dekat jendela kaca, sambil menikmati pemandangan pulau yang indah. Kami pun bergabung sambil bercerita indahnya Sunrise yang baru saja kami nikmati.

Seperti biasa menu komplit, sehat dan lezat dengan aneka pilihan  menjadi santapan sarapan pagi kami. Dengan ramah seorang pelayan wanita dari Macodonia menawarkan smoothies aneka buah dan sayur untuk minuman pembuka. Saya memilih smoothies paduan kiwi dan alpukat Austarlia yang lembut. 

Beberapa anggota yang lain memilih Smoothies Strowberry, Mangga dengan paduan pisang. Satu dua peserta memilih smoothies sayur broccoli dan bayam. Semuanya nikmat dan sehat.

Saat meminumnya...rasanya smooth...lembut maknyess. Apalagi saat pelayan wanita cantik dari Macodonia itu tersenyum.  Wah...rasanya smoothies ini nikmatnya double Full. Tapi jangan GR ya...Elina nama gadis Macodonia itu memang ramah pada setiap tamu Kapal Pesiar yang ada. Kalau ada Elina makan pagi rasanya lebih ceria. Dan ia pun suka melayani orang Indonesia yang menurutnya ramah dan bersahabat dengannya.

Sambil menikmati santap pagi saya memberi sedikit arah tentang acara mengeksplorasi kota Dunedin. Mengingatkan hal-hal yang harus selalu dibawa dan memastikan semua anggota group ikut serta dalam program ini. Maka kami pun berjanji pukul 08.30 di Lobby.

Pukul 08.00 tepat kapal pesiar pun merapat. Docking sempurna telah dilakukan. Beberapa awak kapal mempersiapkan proses transfer penumpang untuk memulai mengeksplorasi kota Dunedin. Pada program mengeksplorasi kota Dunedin, kapal pesiar bekerja sama dengan pemerintah kota Dunedin mempersiapkan shuttle bus gratis. Puluhan bus disiapkan di area parkir khusus dermaga Dunedin.

Seperti biasa pemeriksaan security bagi keamanan dan kenyaman dilakukan. Petugas Security yang ramah men-scan Kartu Pass semua penumpang yang keluar dan melakukan pemeriksaan dengan X Ray semua bawaannya. Semua berjalan tertib dan teratur.

Di bawah sana kami pun mengantri. Beberapa petugas dengan ramah mengatur antrian agar dapat masuk secara tertib pada shuttle bus sambil membagikan peta kota yang di dalamnya terdapat tanda khusus untuk titik berhenti dan penjemputan shuttle bus serta tempat kunjungan wisata terdekat yang dapat kita disinggahi.

Group kami berada dalam satu shuttle bus dengan beberapa penumpang lain warga Australia, Amerika dan Jepang. Jumlah group yang cukup besar menjadikan kami kelompok yang mendominasi bus. Di titik pemberhentian pertama, sepasang suami istri warga Autralia turun untuk melihat objek wisata kota terdekat. Sebagian besar berhenti di pusat kota untuk melihat keunikan dan keindahan kotanya. Tempat pemberhentian dan penjemputan ditandai dengan bendera seperti standing Banner berlogo Kapal Pesiar.

Dunedin adalah sebuah kota yang indah di selatan New Zealand. Kota ini dikenal sebagai Edinburgh dari Selandia Baru, yang dengan bangga mengenakan karakter warisan Skotlandia pada kotanya. Dikelilingi bukit-bukit cantik dan terletak di kaki pelabuhan yang panjang Dan merupakan salah satu kota bergaya Victoria dan Edward yang tercermin dari arsitektur bangunan dan tata kota yang ada. Dunedin merupakan kota utama diwilayah Otago.

Secara geografis kota ini terletak di pantai timur tengah Otago mengeliling bagian depan (kepala)  pelabuhan Otago. Pelabuhan dan perbukitan di sekitar Dunedin adalah sisa-sisa gunung berapi yang sudah punah. Pinggiran kotanya membentang ke lembah dan perbukitan di sekitarnya; juga ke tanah genting semenanjung Otago; serta di sepanjang pantai pelabuhan Otago dan Samudra Pasifik

Penyebutan Dunedin sebagai "Edinburgh from New Zealand" dilatarbelakangi sejarah panjang kota. Nama yang diambil dari nama Gaelik Skotlandia, "Dun ideann" yang bermakna "Edinburgh", ibu kota Skotlandia. Perubahan masa menjadikan penulisannya menjadi "Dunedin"

6-61cb1b7717e4ac70f449eaa2.jpg
6-61cb1b7717e4ac70f449eaa2.jpg
Dunedin Kota Bergaya Victoria dan Edward Yang Ditata Apik Dan Cantik | Dok. Pribadi

Dalam bahasa Maori, kota Dunedin disebut dengan Tepoti. Bukti arkeologis menunjukan eksistensi penduduk Maori yang lama di daerah ini sebelum kedatangan orang Eropa. Provinsi dan wilayah Otago mengambil namanya dari desa Ngai Tahu di Otakou dimulut pelabuh. Yang dulu dijadikan sebagai stasiun perburuan ikan Paus pada 1830-1n

Pada tahun 1848 sebuah pemukiman Skotlandia didirikan oleh Asosiasi Awam Gereja Bebas Skotlandia dan antara tahun 1855 dan 1900 ribuan orang Skotlandia beremigrasi ke kota yang tergabung. Populasi dan kekayaan Dunedin meningkat pesat selama Demam Emas Otago Tengah tahun 1860-an, dan untuk waktu yang singkat kota ini menjadi daerah perkotaan terbesar di Selandia Baru.

Per Juni 2021 tercatat populasi kota Dunedin sebanyak 105.000 penduduk. Yang dalam peringkat kota di New Zealand dicatat sebagai daerah perkotaan terpadat ketujuh. Namun factor sejarah, budaya dan geografis kota menjadikan Dunedin sebagai salah satu empat pusat kota utama Selandia Baru.

Kami memulai eksplorasi pusat kota Dunedin dengan berjalan kaki. Musim panas akhir tahun di New Zealand terasa sejuk bagi kami. Walau matahari bersinar cerah, suhu udaranya sangat nyaman, berkisar 20  hingga 25 derajat Celcius. Menikmati kota yang tertata apik, bersih dan cantik rasanya begitu nyaman sambil terus berjalan. Memanjakan mata dengan pemandangan indah kota.

Tujuan utama kami adalah Dunedin Railway Station. Berjarak kurang lebih satu Km dari titik kami berhenti. Jarak yang relatif dekat. Apalagi banyak pemandangan gedung cantik yang dilihat. Berjalan di pusat kota Dunedin bagaikan berjalan di Edinburgh Skotlandia.  Bentuk bangunan dan tata kotanya nyaris tak jauh berbeda.

Salah satu bangunan yang menarik perhatian kami adalah "Otago Daily Times". Surat kabar local tertua yang diterbitkan oleh Allied Press Ltd yang didirikan pada 1861 di Dunedin, New Zealand. Merupakan salah satu dari empat surat kabar harian utama. Ber oplag sekitar 43.000 eksemplar dengan prakiraan pembaca mencapai 110.000 orang.

Otago Daily Time memiliki moto "Optima Durant" yang bermakna "Kualitas bertahan"

2-61cb1c4b06310e11502686d2.jpg
2-61cb1c4b06310e11502686d2.jpg
Gedung Otago Daily Times, Surat Kabar Tertua di Dunedin | Dok. Pribadi

Kurang lebih dua ratus langkah sudah terlihat  di hadapan kami sebuah gedung besar dan megah. Bangunan bergaya Renaisans Flemish Eklekti yang dihidupkan kembali (Arsitektur kebangkitan Renaisans) ini memiliki sebuah menara jam di sisi kanan. Menara berbentuk persegi panjang setinggi 37 meter ini memiliki bagian puncak berbentuk Dom kecil pada struktur bagian tengahnya berwarna biru toska. Di atas Dom berkibar bendera kebangsaan New Zealand. Manara jam ini menjadi bagian yang dominan dilihat dari sebagian besar pusat kota Dunedin.

Dunedin Railway Station dibangun dari basal gelap dari Kokonga di Strath-Taieri dengan permukaan batu Oamaru yang lebih ringan, memberikannya pola terang dan gelap, ciri khas banyak bangunan megah.  Pada bagian depan tiang-tiang  bangunan dilapisi granit merah muda yang membentuk serangkaian pilar pendukung. Sementara atapnya terbuat dari ubin terakota dari Marseilles.

Pada bagian depan gedung terbentang taman yang ditata terbuka dengan hamparan rumput hijau. Pada beberapa bagian tengahnya dibuat bentuk pola khusus dari tanaman perdu yang ditata sedemikian rupa.  Ada beberapa kursi taman panjang menjadi pelengkap di sana. Yang  kehadirannya bermanfaat  untuk menikmati suasana. Sebuah taman kecil dengan pohon berukuran sedang juga mempercantik keindahan gedung secara keseluruhan.

Interior pada Aula pemesanan memiliki lantai mosaik dari hampir 750.000 ubin Minton. Dekorasi porselen Royal Doulton membentang di sekitar balkon. Dari lantai atas kita bisa melihat desain lantai, yang menampilkan lokomotif dan simbol terkait, Platform utama ini adalah yang terpanjang di negara itu, memanjang sekitar 500 meter.

Interior Dunedin Railway Station Yang Menarik dan Cantik | Dok Pribadi
Interior Dunedin Railway Station Yang Menarik dan Cantik | Dok Pribadi

Pembangunannya dimulai pada 3 Juni 1904, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Mentri Perkeretaapian saat itu, Joseph Ward. Dimana Perdana Mentri saat itu Richard Seddon juga hadir. Pembangunan yang menelan biaya 40.000 itu selesai dan diresmikan penggunaanya pada 12 November 1906.

Dunedin Railway Station awalnya merupakan stasiun kereta tersibuk di New Zealand. Lebih dari 100 perjalanan kereta per harinya. Menjangkau layanan pinggiran kota ke Mosgiel dan Port Chalmers; Palmerston; Otago Central Railway; Christchurch dan Invercalgill.

Krisis ekonomi kota mengakibatkan fungsi kereta api menurun. Yang berdampak langsung pada penurunan aktivitas di Dunedin Railway Station. Dewan Kota Dunedin pada tahun 1994 membeli Statiun Kereta Api ini dari Negara dan mengoptimalkan penggunaannya untuk kepenting kota. Sebagian besar lantai dasar berubah fungsi sebagai restaurant. Lantai atasnya digunakan sebagai Balai Ketenaran Olah Raga Selandia Baru dan Masyarakat Seni Otago. 

Walaupun tetap juga melayani kereta wisata. Di bulan Maret pada setiap tahunnya, Dunedin Railway Station ini akan menjadi pusat perhatian, dimana Peragaan Busana Utama South Island akan digelar, dengan platform utama yang konon menjadi Catwalk terpanjang di dunia.

5-61cb1e1b9bdc4016415543c2.jpg
5-61cb1e1b9bdc4016415543c2.jpg
Dunedin Railway Station | Dok. Pribadi

Di ulang tahun ke 100 nya, pada Oktober 2006. Digelar perayaan festival perkeretaapian. Delapan kereta api uap Seleruh Selandia Baru turut dioperasikan.  Sehingga DK Eyeswithness Travel mengakui bahwa "Dunedine Railway Station sebagai "200 tempat yang harus dilihat di dunia"

Mengekplorasi Dunedine Railway Station merupakan pengalaman unik tersendiri. Dan mengabadikan kenangan disini menjadi cara yang tepat untuk selalu mengenang perjalanan indah di Dunedin yang pernah dilakukan.

Naik Kereta Di Dunedin Railway Station | Dok Pribadi
Naik Kereta Di Dunedin Railway Station | Dok Pribadi

Selain kota yang tertata apik dan cantik dengan gedung-gedungnya yang indah mempesona. Di Dunedin kita juga bisa menikmati "Catbury world" Surga bagi penikmat coklat Catbury.  Dimana sebuah museum coklat yang tertata apik dapat kita eksplolasi sambil menikmati dan membeli oleh-oleh coklat Catbury yang terkenal lezat dan nikmat.  Heemmm Yammmy.

Tak lengkap rasanya kalau kita mengunjungi sebuah kota tanpa membeli cendra mata dan oleh-oleh darinya. Mengeksplorasi kota Dunedin membawa kami semua mendapatkan produk-produk yang pas untuk kami gunakan  dan oleh-oleh keluarga dan sahabat tercinta. Produk berkualitas tentunya.

"Catbury World" Dunia Pecinta Coklat Di Dunedine | Dok. Pribadi

Rasanya tak puas hati ini mengikuti langkah kaki untuk mengeksplorasi kota Dunedine yang cantik. Menikmati semua yang ada di Dunedin rasanya kami mendapat kenikmatan tambahan. Seakan berada di Skotlandia juga. Kota yang nyaman untuk singgah dan menikmati suasana kota.

Sore menjelang, mengingatkan diri untuk kembali ke Kapal Pesiar yang sesuai jadwal akan berangkat pukul 17.30. Membawa kami ke tempat-tempat dan kota-kota indah lain di New Zealand. Baru tadi pagi kami tiba di Dunedine New Zealand. Saat ini rasanya kami tengah berada di Edinburgh Skotlandia. Alhamdulillah.  Ohh... nikmatnya berwisata. Apalagi berkunjung ke Dunedin yang merupakan Edinburgh dari Selandia Baru. Seperti promosi sebuah produk "Buy one get one free".  Itulah Kota Dunedin, "Ediburgh from New Zealand" 

 

Jkt/Ksw/28122021/37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun